Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Kabar Buruk, "The World Of The Married" Jadi Tayang di TV

10 Mei 2020   10:26 Diperbarui: 13 Mei 2020   14:42 1667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di saat tidak ada drama korea yang tayang di Indonesia, Trans TV muncul dengan inovasi, mereka menayangkan drama korea "Encounter" (2018) yang masih tayang di stasiun televisi asalnya, ini adalah pertama kalinya ada stasiun televisi Indonesia melakukan hal demikian

Hal ini berbeda dengan Boys Before Flower (BBF) yang dulu tayang di Indosiar. BBF memang ditayangkan di tahun yang sama dengan penayangan aslinya, tapi penayangannya dilakukan berselang beberapa bulan setelah penayangannya di Korea selesai.

Tidak seperti di Indosiar, Trans TV tidak melakukan proses sulih suara untuk penayangan "Encounter" ini, melainkan hanya memberikan subtitle. Hal ini dilakukan dengan dalih, supaya pemirsa bisa merasakan sensasi seperti menontonnya di layanan televisi streaming.

Padahal tersebut tentu dilakukan karena "tidak sempat" melakukan proses sulih suara, karena kita tahu jika proses sulih suara membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Penayangan "Encounter" sebenarnya tidak begitu sukses, karena masyarakat kita masih lebih betah menonton sinetron, tapi Trans TV menggangap penayangannya cukup berhasil, sehingga setelahnya menayangkan drama korea yang juga cukup populer yaitu "Whats Wrong With Secretary Kim" (2019).

"What's Wrong With Secretary Kim ?" | Dok.Trans TV

Berangkat dari riwayatnya penayangan drama korea di Trans TV, pihak Trans TV memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi untuk menayangkan "The World Of The Married" di Indonesia.

Tayang dengan Kearifan Lokal.

Tentunya "The World Of The Maried" ini jika tayang akan disesuaikan dengan budaya Indonesia, adegan-adegan yang "berbahaya" tentu akan disensor atau mungkin sekalian dipotong, karena nanti bisa disemprot oleh KPI.

Penyensoran ini tentu akan berakibat pada cerita yang tidak bisa dinikmati secara utuh, tapi tenang para penonton kita tidak akan kecewa, karena para penonton yang menonton drama ini adalah orang yang sudah menonton drama tersebut.

Kenapa demikian ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun