Selain konflik mengenai masjid sengketa, untuk seri kali ini kita juga kembali disuguhkan bumbu romansa, kisah cinta Viral dan Hera, yang pada seri sebelumnya sudah akan melangsungkan pernikahan dengan Hera, dibatalkan dan kini Hera entah pergi kemana.
Viral yang kehilangan cintanya, setiap hari mengunjungi bekas rumah hera yang kini telah kosong, tiap hari Viral menempelkan bunga dan puisi yang ditujukan kepada Hera,puisi dan bunga tersebut ditempel di pagar depan rumah hera.
Suatu ketika puisi dan bunga yang Viral tempelkan di pagar depan rumah Hera hilang, ternyata rumah Hera sudah ada yang menghuni, tapi orang tersebut bukanlah Hera melainkan Alexandria. Mengetahui jika Viral adalah orang yang selalu menempelkan bunga dan puisi di depan rumahnya, Alexandra  mengolok-olok dan mengusir Viral dari rumahnya.
Saat diusir oleh Alexandria, Viral yang awalnya marah menyadari ada perasaan lain terhadap Alexandria ini, dia malah jadi mengingat kekasihnya Hera. Bunga-bunga cinta nampaknya mulai berpindah dari Hera ke Alexandria.
Selain romansa antara Viral dan Aexandria, ada juga romansa antara Ustad David dan Zahro, ustad David adalah anak angkat dari Abah Nyinyi yang selama ini belajar di pesantren, dan diutus untuk berdakwah di kampung atas, sedang Zahroh adalah anak dari Pak Jalal, yang selama ini menempuh pendidikan di luar negeri, dan punya cita cita ingin membangun pabrik pesawat terbang.
Untuk menyaksikan kelanjutan kisah ini, anda bisa menyaksikannya tiap jam 3 dini ari sembari bersantap sahur di stasiun televisi SCTV.
Konflik yang Baru. Â
Untuk konflik dalam seri kali ini, mungkin tidak sekuat konflik di seri sebelumnya yang mengangkat kiisah ganti nasib yang merupakan parodi dari ganti presden, konflik kali ini adalah "masjid sengketa", karena ada pihak yang mempermalahkan masjid besar yang  telah berdiri. Tapi tentu konflik macam ini juga masih relevan dengan kondisi di masyarakat kita.
Sarkasme atu sindiran juga masih sangat kental dihadirkan dalam seri ini, alih alih menyindir pemerintah seperti pada seri sebelumnya kali ini sindiran ditujukan pada para pemain PPT di seri sebelumnya yang telah hengkang, yang paling kentara adalah "ijazah" palsu, beberapa kali pak jalal menyinggung jika surat tanah yang dimiliki Bahrudin adalah surat tanah palsu.
"zaman sekarang semuanya bisa dipalsuin, ijazah aja bisa, apalagi surat tanah"