Pernah Pergi dari Twitter.
Saya sendiri pernah meninggalkan twitter dan kembali menggunakannya setelah sekian tahun berlalu, sekitar tahun 2012 saya mulai membuat akun twitter, lalu tahun 2014 karena lebih tertarik dengan instagram, saya berpindah ke instagram, lalu juga mencoba bermain path, di masa tersebut social media yang dapat membagikan gambar dan lokasi sedang hits.
Hingga tahun 2017 saya masih setia dengan instagram, dan sudah uninstall twitter, tapi setelah ada fitur instastory di instagram, bermain instagram menjadi tidak asik, setiap hari banyak orang pamer kemewahan di social media instagram, baru pergi kemana langsung update instastory, yang intinya adalah memamerkan hal hal yang dia miliki.
 Di tahun 2017 tersebut, mulailah saya melirik kembali twitter, saat itu saya ingat jika twitter sedang ramai dengan thread, kumpulan twit yang dirangkai sehingga menjadi sebuah kisah, waktu itu yang ramai adalah kisah horror, tentu yang paling ramai dan populer di masa itu adalah thread "KKN di Desa Penari".
Selain thread mengenai banyak kisah, masa saya kembali pada twitter adalah masa dimana istilah "sambat" populer di twitter, "sambat" atau mengeluh, ternyata sangat asik untuk dilakukan di twitter ini, budaya sambat ini  makin hari maki nggilani dan membuat akun twitter @nksthi didaulat menjadi duta misuh-misuh nasional.
Kembali Bermain  Twitter.
Dengan hal-hal menarik dalam twitter tersebut, saya mulai kembali asyik dengan twitter,inovasi di twitter sebenarnya sangat minim perbedaan dengan dulu hanyalah sekarang jumlah karakter yang bisa kita gunakan dalam sekali twit sudah bertambah menjadi 280 karakter, alasan orang kembali pada twitter adalah karena mereka jenuh dengan social media yang lain.
Keterbatasan ini yang membuat twitter lebih asyik daripada social media lain, twitter membuktikan jika dia mampu untuk comeback setelah banyak orang beralih menggunakan social media lain, di saat social media lain mulai punah twitter tetap setia dengan cirri khasnya  dan berhasil survive.
Mengenai social media yang punah anda bisa membaca tulisan saya sebelumnya dalam artikel yang berjudul : "Layaknya Makhluk Hidup, Sosial Media Juga Bisa Punah"
Penutup
Pernyataan saya yang mengatakan jika twitter lebih baik daripada instagram ini adalah pernyataan yang bersifat subyektif, karena masih banyak kawan saya yang lebih memilih menggunakan instagram, dan menganggap jika dia tidak cocok menggunakan  twitter.