Kedua teknologi tersebut telah mendapatkan izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan(KLHK) dalam surat edaran No. SE.2/MLHK/PSLB3/P.LB3/3/20 tentang Pengelolaan Limbah Infeksius (Limbah B3) dan Sampah Rumah Tangga dari Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19) tertanggal 24 maret 2020. Â
Melihat dari pertimbangan ke 2 teknologi tersebut, LIPI lebih menyarankan untuk menggunakan teknologi autoclave, tapi autoclave ini tidak bisa digunakan dalam skala besar, penggunaanya hanya dalam skala laboratorium, sementara  tiap hari jumlah limbah medis semakin bertambah.
Lebih Memilih Insinerator.
Menanggapi hal ini, pemerintah lebih memilih untuk menggunakan teknologi insinerator, KLHK akan membangun 5 fasilitas insinerator di tahun 2020 ini, sebagai langkah untuk pengolalaan limbah medis, terlebih limbah medis yang dihasilkan dalam penanganan covid 19.
Kelima fasilitas insinerator ini, direncanakan untuk dibangun di Aceh, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kalimantan  Selatan. Â
"Kami menyadari di seluruh Indonesia, insinerator limbah medis belum begitu banyak sehingga BAPPENAS (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) memberikan anggaran lebih kepada  kami untuk membangun insinerator limbah B3 medis di 32  provinsi dalam jangka waktu 5 tahun ini"
Ungkap Rosa Vivien, Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3). Hal ini diungkapkan melaui video conference dalam acara diskusi memperingati hari bumi , rabu (22/4) lalu.
Penutup.
Saat ini masyarakat bumi menghadapi sesuatu yang sangat berbahaya, yaitu covid 19, mikroorganisme pembawa covid 19 yang berukuran sangat kecil ini bukan hanya menginfeksi banyak orang di bumi, tapi membawa dampak lain di berbagai bidang, seperti ancaman limbah medis ini.
Untuk memusnahkan covid 19 ini, tidak hanya pemerintah saja yang berperan, tapi seluruh masyarakat dunia harus terlibat untuk memusnahkannya, cara termudah yang dapat kita lakukan adalah  dengan mengikuti anjuran melakukan physical distancing sehingga tidak ada lagi yang tertular covid 19.
Selamat Hari Bumi.