Untuk cara kedua, kekurangannya lebih terhadap alat yang digunakan, tidak semua orang memiliki threadmill di rumah mereka, lalu bagaimana dengan threadmilll di pusat kebugaran, ingat jika pusat kebugaran adalah salah satu tempat umum, kemungkinan kita terinfeksi malah lebih besar.
Selain itu, menurut saya pribadi berlari di thread mill itu sangat membosankan, meskipun kecematan bisa divariasikan tapi pemandangan yang kita lihat tidak ada, hanya angka angka yang ada pada layar thread mill atau pemandangan yang ada di depan threadmill.
Mencatatkan waktu berlari kita di threadmill juga tidak semudah teorinya, tidak sembarang smartphone bisa digunakan, akan lebih tepat jika menggunakan smarrtwatch yang dikhususkan untuk betolahraga, perlu diketahui jika harga smartwatch tersebut tidak murah.
Tuh kan biaya lagi.
Bukan berarti berlari di threadmill tidak memiliki manfaat, berlari di threadmill juga memiliki manfaat yaitu tidak memberikan beban yang berat untuk persendian, itu membuat berlari di threadmill disarankan untuk orang yang masih dalam masa penyembuhan setelah cidera, sehingga tidak memberikan tekanan yang berat untuk persendiannya.
Penutup.
Dari kedua pilihan untuk virtual run tersebut,masing masing mempunyai kelebihan dan kelemahan, tapi kemungkinan besar saya akan memilih pilihan yang pertama, karena saya hanyalah tim pelari hore yang tidak memiliki alat semacam threadmill di rumah.
Akan tetapi meskipun begitu, sebenarnya ada pilihan ketiga, yaitu tetap berolahraga meskipun tidak berlari, tujuan berlari bukankah untuk berolahraga, masih ada kok olahraga selain berlari yang bisa dilakukan tanpa keluar rumah, seperti yoga, senam dan lainnya.
Hidup memang penuh dengan pilihan, tinggal kita saja mau menerima konsekuensi dari pilihan yang kita ambil atau tidak.
Salam Sehat & Salam Olahraga.