Berlari adalah kegemaran saya, ada banyak hal yang membuat saya jatuh cinta dengan berlari, salah satunya adalah karena olahraga ini sangat mudah dilakukan, hanya perlu mengerakan satu kali lebih depan dari kaki yang lainnya, alat yang yang dibutuhkan juga hanya sepatu, bahkan tanpa sepatu pun, berlari masih bisa dilakukan.
Lari Bersama Lebih Seru.
Meskipun menyenangkan berlari juga kadang  membosankan, yang membosankan saat berlari adalah saat kita berlari hanya sendiri,rasanya sangat mengenaskan, sudah jomblo lari juga sendiri pula, untuk mengatasi rasa "ngenes" tersebut saya ikut komunitas lari,berlari bersama memang lebih asyik.
Dulu sewaktu kuliah di Jogja saya ikut bersama komunitas lari indorunners "playon" Jogja, agenda rutinnya adalah berlari tiap kamis malam yang disebut Thursday Night Run (TNR), berlari di malam hari bersama kawan kawan satu frekuensi sangatlah menyenangkan, apalagi sembari menikmati suasana  kota Yogyakarta.
Baca : Lari "Maling" Bersama Indorunners Jogja.
Kenangan bersama Playon Jogja sungguh tak bisa dilupakan, dari dulunya saya yang tak pernah berolahraga hingga suka berolahraga seperti sekarang bahkan saya mampu berlari sejauh 21 Kilometer di Half Marathon Jogja Marathon 2018 lalu. Â Maka saya bertekad untuk tetap berlari meskii nanti sudah tidak berada di Yogyakarta lagi. Â
Setelah lulus kuliah dan meninggalkan Yogyakarta, saya bekerja di Semarang, di Semarang juga saya mengikuti komunitas lari, "Semarang Runner" nama komunitasnya, agenda rutinnya sama yaitu berlari bersama di malam hari, harinya pun sama yaitu di hari kamis malam, yang membedakan adalah namanya saja, di Semarang Runner agendanya itdinamakan "Playon Kamis Bengi "(PKB), kelihatannya masyarakat Semarang  lebih mencintai bahasa jawa daripada masyarakat Yogyakarta.
Tidak Bisa Berlari Lagi. Â
Tapi sudah beberapa pekan ini agenda PKB ditiadakan, tidak hanya PKB, TNR juga ditiadakan, bukan hanya wilayah jawa tengah dan Yogyakarta, hampir agenda lari seluruh Indonesia bahkan dunia semuanya ditiadakan.