Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hentikan Merendahkan Penulis Buku

1 April 2020   12:28 Diperbarui: 1 April 2020   17:40 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beredar pesan berantai yang isinya kurang lebih seperti ini,” siapa yang minat buku xxxx dalam format PDF”,  silahkan japri, pesan tersebut disampaikan melalui status Whats App (WA) atau instagram story.

Bagi siapa yang membalas pesan tersebut dan menjawab berminat, maka si pemilik status akan mengirimkan buku dalam format pdf tersebut, lalu si penerima buku tersebut melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan si pemberi buku tersebut, menuliskan ke status WA atau instagram story miliknya, dan bila jika ada yang menjawab berminat maka akan dia berikan, begitu seterusnya

Merendahkan Penulis Buku.

Bukankah itu hal yang sangat baik, berbagi kebaikan kebaikan kepada orang lain, menjadi amal jariyah karena telah berbagi kebaikan dan bisa disebarkan ke banyak orang, tapi hal tersebut bukan kebaikan malahan merupakan tindakan yang merugikan dan merendahkan penulis buku.

Buku yang sudah dalam format digital atau disebut ebook  tersebut, biasanya adalah buku asli yang sudah di konversi menjadi format digital tapi ada pula yang memang dari awal sudah distribusikan dalam format digital, buku format digital ini ada di Google Play Book, serta untuk mendapatkannya harus membayar tidak gratis.

Mengunduh buku dalam format digital tersebut tanpa seizin dari penulis adalah hal yang ilegal, dan sama saja dengan melakukan pembajakan terhadap karya si penulis.

Penulis telah membuat buku tersebut dengan segenap daya dan tenaga, dan menjadikan itu untuk tujuan komersil, dengan hanya mengunduhnya sama saja dengan merendahkan penulis.

Penulis Juga Profesi.

Mengutip pernyataan Tere Liye di laman facebooknya, seorang penulis yang sudah banyak menulis Buku best seller serta diangkat menjadi film.

“Penulis itu seperti abang ojol, penjual sayur, petani, PNS, abang bakso, itu pekerjaannya, bedanya kalau kalian menolak membayar di tukang sayur, maka kalian akan kena golok si tukang sayur. Penulis tidak bisa demikian, tapi tidak masalah, saat orang menolak membayar pekerjaan penulis, malah menertawakannya, dan bahkan mencuranginya kerja kerasnya, maka simple, mari diselesaikan kelak di akhirat, kita semua akan tahu nanti harga setiap huruf” ujar Tere Liye

Bukan berarti tidak mau berbagi ilmu atau wawasan dengan tidak menyebarkan secara cuma-Cuma, tapi penulis melahirkan buku dengan segenap daya dan usaha dari buah pemikirannya, mengunduhnya secara illegal sama saja dengan mencurangi profesi penulis.  

Adapun beberapa buku yang dibagikan secara gratis  oleh penerbit adalah untuk upaya promosi dan biasanya dilakukan hanya dalam jangak waktu yang singkat, oleh karena itu para pihak yang mendaptkan buku tersebut secara promosi , mohon untuk tidak membagikannya secara cuma-cuma.

Mamang Cilok Ikut Angkat Suara.

Selain Tere Liye, penulis lain juga ikut buka suara , Fiersa Besari seorang penulis dan musisi juga ikut berkomentar melalui IG TV yang ada di akun instagramnya, menurut pria yang dijuluki mamang cilok ini, memang saat ini kita sedang bosan dengan kondisi yang seperti ini (menyebarnya pandemi covid 19), dan mulai banyak orang yang berbagi berbagai file seperti ebook ini, tapi berbagi hal baik bukan berarti merugikan penerbit.

Baca : Penghargaan yang salah untuk Fiersa Besari

“Kita tinggal di negara dengan budaya literasi yang rendah, tapi ada banyak orang yang membajak sumber literasi (buku) serta dengan bangga memamerkan hal tersebut tanpa  rasa bersalah” tambah Fiersa

Fiersa Besari Source : mediaindonesia.com
Fiersa Besari Source : mediaindonesia.com

Video lengkapnya dapat dilihat di SINI

Penutup.

Seperti halnya pemerintah yang menghimbau masyarakat untuk melakukan physical distancing untuk memutus mata rantai penyebaran virus Fiersa Besari dan penuis buku lainnya  menghimbau untuk  untuk berhenti mengnduh buku tersebut secara ilegal dan menyebarkan kepada orang lain, untuk memutus mata rantai hal yang merendahkan para penulis buku ini.

Referensi:

1,2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun