Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Dongeng Warisan dari Bapak

23 Maret 2020   19:35 Diperbarui: 23 Maret 2020   20:09 1102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mendongeng (Sumber: freepik.com)

Sewaktu saya kecil, setiap sebelum tidur, bapak selalu mendongengkan kisah Si Kancil. 

Tapi semenjak saya dikhitan dan beranjak remaja, bapak mulai jarang dan malah tidak pernah mendongengkan kisah Si Kancil untuk saya sebelum tidur, entah karena beliau sudah kehabisan cerita dongeng Si Kancil yang mana lagi, atau karena sudah merasa sempit saat harus tidur dengan saya.

Bapak saya adalah seorang guru matematika, kemampuan berhitung dan hal hal yang berkaitan dengan logikanya jangan ditanya lagi, tapi untuk kemampuan berkomunikasi dan berbahasa beliau tidak begitu bagus, tapi entah saat mendongengkan kisah Si Kancil bapak sangat lancar dan menyampaikannya dengan begitu bagus.

Dongeng Turun Temurun.
Saya juga heran dari mana bapak mengetahui kisah dongeng Si Kancil, karena buku buku yang sering saya lihat dibaca oleh bapak adalah buku buku yang berkaitan dengan teori matematika, bacaan lain yang dibaca beliau adalah koran, tapi di koran hanya ada berita dan tidak ada kisah dongeng setahu saya.

Ternyata bapak mengetahui cerita dongeng si kancil tersebut dari bapaknya, atau kakek saya, entah kakek mengetahui cerita Si Kancil dari mana, saya tidak bisa bertanya kepada beliau karena beliau sudah meninggal sebelum saya lahir.

Berkat dongeng Si Kancil yang diceritakan oleh bapak, saya lebih dulu mengetahui cerita Si Kancil sebelum saya diperkenalkannya di SD ataupun di majalah Bobo, ini menjadikan saya selangkah lebih depan dibandingkan teman teman saya.

Di saat teman teman saya belum tahu saya jadi lebih dulu tahu daripada mereka. Hal tersebut membuat prestasi saya sewaktu SD cukup bagus, hampir tiap tahun saya langganan menjadi juara kelas.

Baik Untuk Tumbuh Kembang Anak.
Menurut psikolog Monica Sulistiawati salah satu manfaat mendengarkan dongeng untuk anak anak adalah mengembangkan kemampuan kognitif, melalui dongeng anak mendapat berbagai informasi, sehingga anak dapat mempelajari seba akibat dari suatu kejadian serta belajar menganalisa keadaan.

Saat bapak saya mendongengkan kisah Si Kancil, kadang kala ada beberapa kata atau istilah yang tidak saya mengerti, ini yang membuat saya sering bertanya, dan biasanya bapak menjelaskan secara lebih terperinci tentu dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak kecil. Dari situlah timbul sifat kritis dalam diri anak yang membuat anak menjadi cerdas karena selalu ingin tahu.

Dongeng juga melatih daya imajinasi dan kreatifitas anak, untuk anak hal hal yang berkiatan dengan imajinasi sangat penting untuk tumbuh kembang anak, selain itu yang terpenting adalah memberikan kedekatan emosional antara orangtua dan anak.

Memang terdengar sepele, tapi ternyata dongeng mampu memberikan banyak manfaat untuk tumbuh kembang anak bukan hanya dalam imajinasi tapi juga dalam kemampuan logika, bapak saya setelah sering mendengarkan dongeng dari kakek saya, beliau menjadi guru matematika, dan saya setelah sering mendengarkan dongeng dari bapak saya, berhasil lulus dari program studi teknik kimia.

Mulai Mendongeng Untuk Anak.
Bertepatan dengan hari dongeng sedunia yang jatuh di tanggal 20 maret lalu, artikel ini saya dedikasikan kepada semua orangtua untuk mulai mendongeng kepada anak anak, supaya tumbuh kembang anak menjadi lebih optimal dan kedekatan antara orangtua dan anak menjadi lebih dekat, terlebih dengan adanya social distancing yang membuat anak anak libur di rumah, ini adalah momen yang tepat untuk lebih dekat dengan anak dan muali mendongeng.

Sebenarnya saya juga ingin langsung mempraktekan dengan mendongeng pada anak saya, tapi sekarang saya belum memiliki anak, karena saya saja belum menikah, tapi saya sudah bertekad untuk meneruskan kebiasaan mendongeng turun temurun yang ada di keluarga saya, mengingat selain saya menyukai kisah dongeng Si Kancil, saya juga menyukai kisah anime seperti Naruto, Draon Ball, Bleach dan lainnya, yang di masa depan mungkin sudah tidak ada lagi seri anime tersebut. Pasti akan sangat menarik untuk diceritakan.

Referensi : 1,2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun