Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memutus Rantai Perisakan

14 Februari 2020   09:18 Diperbarui: 14 Februari 2020   09:36 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2.Kurang Perhatian

Orang tua yang sibuk sehingga tidak memberi perhatian terhadap anak, membuat anak biasanya mencari berbagai cara untuk mendapatkan perhatian, cenderung mereka melakukan tindakan usil dan nakal yang bisa mengganggu orang lain.

3.Gender Sebagai Laki Laki

Adanya anggapan jika seorang laki laki itu kuat, serta tidak akan kalah saat berkelahi, membuat anak anak ini merasa haus menang bagaimanapun caranya, mulailah mereka mengganggu anak anak perempuan yang secara fisik lebih lemah daripada mereka.

4.Riwayat Korban Kekerasan

Adanya trauma di masa lalu karena pernah menjadi korban kekerasan, membuat anak punya dendam, dan melampiaskannya kepada orang lain.

5.Riwayat Berkelahi

Perkelahian ternyata bisa membuat anak menjadi ketagihan, karena sering melakukan perkelahian, si anak kemudian melakukan tindak kekerasan secara terus menerus untuk memancing perkelahian.

6.Ekspos Kekerasan dari Media

Dengan melihat tindak kekerasan yang ada di media maka membuat anak untuk mencoba untuk menirunya, ini adalah masalah serius, mengingat anak dapat dengan mudah melihat kekerasan dari internet, televisi dan video game.

Penutup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun