Tetapi saat Ryuk menyerahkan buku tersebut kepada presiden amerika serikat, dia mengatakan jika ada aturan baru dalam pengunaan buku itu, jadi siapapun yang memperjualbelikan buku tersebut akan meninggal, si penjual akan meninggal saat menerima uang dari penjualan tersebut, dan si pembeli akan meninggal saat menerima death note tersebut, tetapi karena jumlah uang yang begitu besar,butuh waktu untuk uang tersebut bisa dicairkan oleh Minoru, seehingga Minoru sebagai si penjual tidak langsung meninggal.
Hal ini membuat presiden amerika masih mempunyai pilihan, yang dapat menyelamatkan nyawanya yaitu dengan menolak kepemilikan deathnote dan menyerahkannya kembali kepada Ryuk, tetapi dengan konsukensi jika uang yang telah dibayarkan dari negaranya tidak akan kembali.
Ternyata presiden amerika menyetujui pilihan tersebut, dia menolak untuk mati, dan melepas kepemilikan deathnote, terdengar sangat egois memang, tapi jika mereferensikan kepada siapa sosok presiden amerika saat ini, maka ini menjadi logis.
Setelah bebrapa waktu kemudian, saat Minoru  akan mengambil uang di rekening miliknya, dia pun tewas, Ryuk sendiri yang menulis nama Minoru  di deathnote, karena itu sudah meenjadi aturan yang berlaku dalam death note, pada akhirnya, deathnote kembali ke tangan Ryuk dan dibawa kembali ke dunia dewa kematian.
Penutup.
Cerita "one shot" Â ini sangat keren, menurut saya, bisa mengobati rasa rindu penggemar tetapi tidak menghilangkan kesan mendalam yang ada di seri death note sebelumnya, terlebih isu yang diangkat adalah isu terkini yang sedang ramai dibicarakan, mengenai kekuangan dan kekuasaan.
Referensi :Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H