"Death Note 2020", antara Uang dan Kekuasaan

Baca : Demon Slayer, Manga dan Anime Terlaris Masa Depan 

Banyak penggemar yang merasa kurang puas dengan akhir "Death Note" tersebut, meskipun "Death Note" sudah diadaptasi menjadi 4 film live action dan satu serial televisi,dan seri "Death Note" ini bukan hanya diangkat menjadi live action oleh Jepang, tetapi sampai ke dunia, sehingga Netflik, ikut mengangkatnya ke dalam serial televiisi mereka, yang hasilnya malah mengecewakan.  

Baca : Kenapa Tidak Semua Live Action Bisa Sukses

Kabar gembira muncul di penghujung tahun 2019 lalu, ada deathnote akan  dirilis kelanjutan ceritanya. Tapi ternyata deathnote yang dirilis tahun 2020 ini bukan seri tebaru, melainkan hanya "oneshot", cerita komik yang selesai hanya dalam satu chapter.

Death Note 2020

Dalam chapter berisi 80 halaman ini, diceritakan jika waktu telah berlalu selama 15 tahun,  Ryuk rindu untuk makan apel kembali, sehingga dia menuju dunia manusia, kali ini Ryuk bertemu dengan Minoru Tanaka, siswa SMP terpintar di jepang saat itu.

Meskipun Minoru  adalah siswa terpintar di jepang, sama dengan Light, Minoru  memiliki kepribadian yang sangat berbeda dengan Ligt, dia tidak punya keinginan untuk membunuh penjahat atau orang, dia tidak meiliki impian untuk mewujudkan dunia yang idealis atau menjadi dewa seperti Kira.

 Minoru ini hanya memiliki ketakutan , jika nanti di masa depan, dia akan susah mendapatkan pekerjaan, dan akan mengalami kesulitan keuangan, karena itu dia memilih untuk menjual buku death note tersebut secara online.

Karena merasa tertarik dengan ide Minoru dan mendapatkan kembali  apel seperti yang dia inginkan dari, Ryuk mengikuti tindakan Minoru tersebut, de athnote lantas kemudian dilelang dan hanya akan diberikan kepada penawar tertinggi, hingga akhirnya yang menjadi penawar tertinggi adalh presiden amerika serikat, yang membeli buku tersebut seharga 1 quadriliyun yen.

Menampilkan Donald Trump.

Meskipun tidak disebutkan namanya, sosok presiden tersebut sangat menyerupai Donald Trump, hingga akhirnynya kepemilikan death note berpindah kepada pemerintahan Amerika, Amerika membeli buku tersebut dengan tujuan "mengamankan" buku tersebut dan membuat Amerika tetap menjadi negara super power.