Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Marathon dan Melampaui Batasan Manusia

2 November 2019   05:17 Diperbarui: 2 November 2019   06:05 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sources : Pixabay.com

Lari marathon adalah salah satu cabang olahraga atletik yaitu lari jarak jauh dengan jarak  42 kilometer.  Marathon sebenarnya adalah nama kota di Yunani, asal  muasal dari olahraga lari maraton ini adalah saat seorang pembawa pesan bernama Pheidippides diutus untuk membawa berita kemenangan  Yunani atas Persia, dari Kota Athena menuju Kota  Marathon.

Sejarah Marathon.

Pheidippies ini berlari dari kota Athena menuju kota Marathon selama seharian penuh, karena tidak menyiapkan fisiknya dengan baik serta berlari tanpa henti, sesampainya di kota Marathon, Pheidippides meninggal dunia.

Memang masih banyak perdebatan mengenai sejarah marathon ini, seperti mengenai jarak dari kota Athena menuju kota Marathon yang hanya sekitar 30 kilometer, tidak sampai 42 kilometer, serta mengenai Pheidippides yang dikatakan berlari sambil mengenakan baju tempurnya yang berbahan perunggu, yang tentunya sangat berat dan menyebabkan dia kelelahan hingga meninggal dunia.

Inti dari sejarah marathon itu adalah jika berlari dengan jarak sejauh itu tanpa ada persiapan yang baik, itu akan berakibat buruk bagi tubuh kita, selain itu, untuk waktu yang ditempuh saat berlari saat itu bisa sampai seharian penuh (24 jam).

Lambat laun waktu tempuh marathon ini makin kecil,tentu saja karena manusia sekarang sudah mengetahui hal apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan lari marathon.Dilansir dari Running USA,jika waktu rata rata yang diperlukan orang amerika untuk menyelesaikan marathon adalah 4 jam 22 menit untuk pria dan 4 jam 48 menit untuk wanita.

Dari yang dulunya butuh waktu seharian penuh, sekarang hanya butuh sekitar 4 jam untuk menyelesaikan marathon, hal ini secara tidak langsung membuktikan jika teori evolusi manusia bbenar adanya.Sekarang jika saya bertanya apakah mungkin manusia bisa berlari kurang dari 2 jam untuk jarak 42 kilometer.

Berlari Marathon Kurang dari 2 Jam ?

Jawabannya  bisa, lantas muncul pertanyaan lagi,  siapa  orang yang dapat melakukan hal tersebut? dia adalah Eliud Kipchoge. Seorang pelari marathon berusia 34 tahun asal Kenya ini, berhasil menorehkan catatan waktu 1 jam 59 menit 40 detik, memecahkan catatan tercepat sebelumnya atas namanya sendiri, yaitu 2 jam 25 detik di tahun 2017. Kipchoge adalah bukti nyata mengenai teori evolusi manusia, pria yang telah menjuarai 8 kompetisi "major marathon" dan 3 kali mendapat medali emas di olimpiade ini berhasil membuktikan jika dengan kerja keras, manusia akan terus melampaui batasannya.

Upaya pemecahan catatan waktu ini dilakukan di Wina,  Austria pada Sabtu 12 Oktober 2019 yang lalu. Acara ini diselenggarakan oleh INEOS, sebuah perusahaan kimia asal Inggris, acara ini bukanlah lomba lari, ini adalah semacam ekshibisi, yang memang ditujukan sebagai upaya pemecahan rekor lari marathon. Di tahun 2017 lalu, Kipchoge juga pernah terlibat dalam acara yang sama, acara yang bertujuan untuk memecahkan rekor lari marathon dibawah 2 jam, acara tersebut diselenggarakan oleh brand olahraga kenamaan, Nike.

Kipchoge Saat Memecahkan Rekor Marathon   Sources :nytimes.com
Kipchoge Saat Memecahkan Rekor Marathon   Sources :nytimes.com

Tidak Diakui Secara Resmi 

IAAF (International Association Of Atheltics Federation), badan resmi yang menaungi seluruh kegiatan olahraga atletik di seluruh dunia,  tidak mengakui pencapain rekor Kipchoge ini.

Selain karena bukan dalam lomba marathon resmi, dalam upaya pemecahan rekor ini, IAAF menganggap jika Kipchoge mendapatkan banyak bantuan dari pihak lain, seperti ada mobil yang berjalan di depan Kipchoge dan menyorotkan sinar hijau, untuk memberitahukan permukaan tanah mana yang terbaik untuk dipijak, selain itu Kipchoge brlari bersama 41 orang yang bertugas sebagai pacemaker.

Pacemaker ini tersebut bertugas untuk menjaga ritme lari Kipchoge dan mengurangi terpaan terpaan angin yang berpotensi mengurangi kecepatan lari Kipchoge.

Kipchoge sendiri tidak begitu mempermasalahkan hal tersebut, karena dia tetap pelari marathon tercepat, meskipun rekor yang dia pecahkan bersama NIKE dan INEOS tidk tercatat secara resmi, rekornya saat menjuarai  berlin marathon pada 2018 lalu, adalah rekor tercepat dari pelari marathon dunia. Kipchoge berhasil menyelesaikan berlin marathon dalam waktu 2 jam 1 menit 39 detik memang rekornya lebih lambat dari rekornya bersama INEOS dan Nike.  

Menorehkan Sejarah.

"Berlin adalah memecahkan rekor dunia"

"Wina adalah menorehkan sejarah, seperti manusia pertama yang mendarat di bulan"

Demikian pernyataan Kipchoge. Kipchoge berpendapat mengenai apa yang dia lakukan di Wina adalah sebuah torehan sejarah, pertama kalinya manusi bisa berlari marathon dalam waktu kurang dari 2 jam, hal ini sama langkah kkii manusia pertama yang mendarat di bulan. Kipchoge percaya jika rekornya ini pasti suatu saat akan terlampaui entah oleh dirinya sendiri atau oleh orang lain. 

Referensi :

1,2,3,4,5

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun