Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Televisi Masa Kini, yang Sekarang Sudah Jadi Masa Lalu

28 Agustus 2019   05:55 Diperbarui: 28 Agustus 2019   06:09 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Semula saya pikir berita PHK massal yang ada di NET TV itu hoax, masa iya, stasiun televisi besar yang diprakarsai oleh orang kreatif sekelas Wisnutama,seorang yang berhasil membuat gelaran Asian Games 2018 lalu begitu luar biasa, tega membiarkan  NET bangkrut, terlebih sudah ada statement dari Wisnutama jika NET saar ini hanya sedang melakukan "perubahan" mengingat kondisi pasar sekarang yang juga sedang berubah, maka NET harus menyesuaikan.

Asumsi saya NET pastilah baik baik saja, semuanya aman terkendali,ini Cuma pengalihan isu saja, nanti pasti akan ada gebbrakan luar biasa dari NET. Tapi kok acaranya sekarang nggak seasyik dulu ya, program program unggulannya kok sekarang udahnggak ada, program macam Sarah Sechan, Pagi Pagi, Breakout, dan terakhir The Comment, semuanya "dibungkus" . Terhitung sejak awal tahun 2019 ini memang,program program NET menjadi berubah seperti ini.

Program yang sekarang menjadi unggulan di NET adalah program program lama dan program yang nggak sesuai idealisme NET di awal penayangannya,program yang ada adalah  FTV jaman dulu, atau sitkom jaman dulu, dari sini kelihatan jika NET mengalami krisi keuangan, alih alih meneruskan program lama dengan biaya yang besar, lebih baik menayangkan program lama yan sudah jelas disukai banyak orang,ini adalah solusi terbaik, untuk membuat pemirsa tetap menonton NET, tanpa butuh biaya yang banyak.

Tak bisa dipungkiri jika NET sebenarnya kalah saing, pemirsa televisi lebih memilih untuk menonton stasiun televisi lain, daripada menonton NET, karena segmentasi pasar NET yang ditujukan kepada mereka yang sudah tidak menonton televisi, segmentasi NET adalah golongan orang  yang haus akan informasi dan hiburan yang lebih berkelas, biasanya mereka ini adalah milenial.

Awal memang banyak yang menonton NET, karena milenial masih menyempatkan diri untuk menonton televisi, tapi makin lama, mereka memilih untuk meninggalkan televisi dan menonton di platform lain yaitu youtube atau aplikasi streaming lain. Nah ini yang membuat NET ditinggalkan.

Pemirsa televisi sekarang adalah golongan orang orang yang suka dengan acara televisi penuh setinggan juga sinetron dengan kisah tragis yang sampai membuat pemainnya di azab dan menderita, jangan salahkan pemirsa televisi ini, ini masalh selera, selera orang berbeda-beda, dan kebanyakan pemirsa televisi sekarang,mereka terhibur dengan tontonan semacam itu, tidak dengan apa yang NET TV sajikan.

NET TV belum bangkrut, sekarang mereka masih berjuang, tapi entah bagaimana cara yang dilakukannya untuk kembali eksis di dunia pertelevisian indonesia, beberapa hari lalu beredar video tentang NET 6.0, yang isinya jangan menanyakan NET 6.0 lagi, mending sibuk urusin urusan kalian masing2 biar sehat. Seperti kita tahu jika setiap ultah NET akan disajikan secara besar besaran dan mengundang artis artis dari luar negeri, tapi apa bisa untuk tahun ini, mengjngat kondisi NET yang seperti sekarang ini.

Jika benar NET gulung tikar, atau kondisinya tetap stagnan sperti ini, maka golongan EX-pemirsa NET akan benar benar meninggalkan televisi, tidak ada lagi golongan milenial yang menonton televisi, mereka akan lebih sibuk di sosial media, tentu saja karena tidak ada televisi masa kini, yang ada hanyalah televisi masa lalu, yang sudah ditinggalkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun