Sebagai orang yang hidup dan besar di desa, melihat hiruk pikuk dan kemacetan  kota jakarta yang terlihat di televisi dan media lainnya, saya merasa bakal tidak betah jika  bekerja di jakarta nanti, karena itulah selepas lulus kuliah di Jogja, saya mengutamakan untuk melamar pekerjaan di daerah sekitaran jawa tengah, jogja atau jawa barat yang paling jauh, tidak ada perusahaan di Jakarta yang saya lamar.
Tetapi ternyata nasib berkata lain, saat saya melamar salah satu perusahaan pertambangan yang lokasinya ada di Subang, Jawa Barat, saya dipanggil untuk mengikuti tes kerja di Jakarta.Awalnya saya bingung, karena saya memang tidak berkeinginan untuk bekerja di  Jakarta, ternyata saya sendiri yang  kurang teliti, lokasi pabriknya memang di Subang tapi head officenya ada di Jakarta, tetap nanti saat bekerja saya akan ditempatkan di Subang, tapi proses rekruitmennya ada di Jakarta, tesnya nanti ada sampai 4 tahap, dan kemungkinan besar semua tesnya dilakukan di Jakarta.
Sesampainya di Jakarta, saya mendapati jika Jakarta sesuai dengan yang saya bayangkan, hiruk pikuk dan kemacetan dimana-mana. Di jakarta saya tinggal di rumah tante saya yang kebetulan lokasinya tidak jauh dari  tempat tes saya. Tetapi jarak bukan satuan yang pasti di Jakarta, karena jarak yang dekat bisa ditempuh dalam waktu yang lama karena terjebak macet.
Saya diantar ke tempat tes oleh sepupu saya, sekalian dengan dia berangkat kerja, kebetulan arahnya sama.Ada yang aneh dengan motor sepupu saya ini,meskipun motornya sudah bukan motor baru, tetapi motornya bisa menembus macetnya jakarta dengan begitu mudah, macet serasa bukan lagi halangan, motor bisa melaju dengan cepat dan lincah dengan performa yang begitu bagus.
Ada solusi ternyata untuk menghadapi kemacetan jakarta, yaitu mesin motor yang sehat, saat mesin motor sehat, kemacetan bukan lagi masalah, kita bisa berkendara dengan licah menembus kemacetan Jakarta. Tetapi saya penasaran apa yang dilakukan sepupu saya terhadap motornya, sehingga bisa memiliki mesin motor dengan performa sebaik itu.
Ternyata motor sepupu saya ini menggunakan bahan bakar Shell V-Power, yang membuat performa motornya menjadi meningkat karena Shell V-Power ini memiliki teknologi 3x molekul pembersih yang mampu membersihkan endapan sehingga membuat mesin bersih dan performa mesin makin meningkat.
Selesai tes tahap 1, ternyata saya lolos ke tahap , di tahap 2 tesnya lebih lama dari tes tahap 1, sekitar 2 hari. Sepupu saya tidak bisa mengantarkan saya menuju ke lokasi tes tersebut, karena dia ada tugas kerja ke kalimantan, sehingga terpaksa saya harus membawa motor sendiri menuju ke lokasi tes tersebut.
Sebenarnya yang saya rasakan adalah senang, karena bisa menembus kemacetan jakarta dengan motor sepupu saya, saya menikmati berkendara di kota Jakarta, melihat banyak gedung tinggi nan mewah membuat saya terkagum-kagum, maklumlah di Brebes,tempat saya tinggal gedung seperti itu hampir tidak ada.
Di hari ke-2 rangkaian tes tahap 2, setelah tes berakhir, saya malah sempat-sempatnya untuk jalan jalan di Jakarta, sempat ada insiden tersesat memang, tapi beruntunglah ada GPS, yang bisa menyelematkan saya, saat tersesat, saya takut jika ditengah jalan bakal kehabisan bahan bakar, tapi ternyata saya salah, bensinya masih tersisa banyak, padahal saya tersesat cukup jauh.
Ternyata dalam bahan bakar Shell V-Power ini, selain membuat peforma mesin menjadi lebih bagus  ada pula  teknologi DYNAFLEX yang membuat bahan bakar dapat digunakan secara efisien, sehingga bisa menghemat konsumsi bahan bakar, Shell V-Power ini memang mengedepankan performa dan efisiensi, bahan bakar yang sangat sesuai untuk menghadapi kemaetan ibukota.