320 kilometer !?Â
Benar, anda tidak salah baca,320 kilometer. Sejauh itulah  jarak yang ditempuh oleh para peserta yang berlari  di gelaran lari kompas tambora challenge 2019. Jarak ini melebihi jarak Tegal ke Jakarta, yang bisa ditempuh dengan jalur darat selama hampir 7 jam, bedanya para peserta di gelaran ini menempuhnya dengan berlari selama 3 hari. Rute larinya adalah melintasi pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Acara Peringatan Meletusnya Gunung Tambora
Awalnya acara ini adalah untuk memperingati meletusnya gunung tambora 200 tahun yang lalu pada tahun 2015,Harian Kompas, sebagai penyelenggara acara ini, di  tahun 2019 ini terhitung sudah kali kelima mengadakan race ini, tiap tahunnya jumlah pesertanya makin bertambah.Â
Di tahun pertama penyelenggaraanya  hanya ada 8 peserta dan hanya satu peserta yang dapat menyelesaikan hingga garis finish, setiap tahu makin banyak peserrta yang berpartisipasi, hingga di gelaran tahun ini jumlah  peserta melonjak naik  menjadi  49 peserta.
Berlari dengan jarak 320 kilo dikategorikan sebagai lari ultra marathon, karena marathon sendiri hanya menempuh jarak 42 kilometer, harusnya dikategorika super ultra marathon, tapi untuk pembagiannya, jarak lari yang lebih dari 42 kilometer, dikatakan kategori ultra marathon. Bagi kalangan penggiat olahraga lari, kompas tambora challenge, adalah lomba lari paling ekstrem di wilayah Asia Tenggara. Â
Ada 2 kategori dalam acara ini yaitu kategori relay dan individual, relay berarti jarak 320 kilo ditempuh oleh 2 pelari, masing masing pelari menempuh jarak 160 kilo, sedangkan untuk individual artinya peserta berlari secara penuh 320 kilometer. Dalam gelaran tahun ini 23 peserta kategori individual dan 26 peserta kategori relay.
Acara ini digelar dari tanggal 1-4 mei 2019 lalu. Start dimulai dari desa Poto Tano kecamatan Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat, dan garis finishnya ada di sabana Doro Ncanga Kabupaten Dompu, yang terlatak persis di kaki gunung tambora.Â
Ada 7 check point yang harus dilewati selama menempuh 320 kilometer jalur lintas Sumbawa ini. Untuk batas waktu menyelesaikan race ini atau istilah yang biasa digunakan adalah Cut Off Time (COT) adalah 68 jam untuk kategori  individual, dan 64 jam untuk kategori individual.
Rekor Baru Terpecahkan .Â
Pemenang di gelaran ini adalah Hendra Siswanto untuk kategori individual putra, peserta asal jakarta ini  berhasil memecahkan rekor dengan menorehkan catatan waktu 55 jam 56 menit dan di kategori individual putri dimenangkan oleh Eni Rosita, pelari asal pemalang ini menyelesaikan race dalam waktu 63 jam 42 menit.Â
Sedangkan untuk kategori relay dimenangkan oleh Okavianus Quasalmy dan Jumardi, kedua pelari asal Serang ini  mencatatkan rekor baru dengan menyelesaikan lomba hanya dalam waktu 46 jam. Â
Semakin Tertantang Mendapatkan Personal Best.Â
"Seharusnya jaraknya dua kali lipat dari ini, saya masih ingin berlari lagi" kata sang juara Hendra Siswanto kepada kompas (4/5) sambil tertawa saat menyelesaikan race tersebut.Â
Hendra Siswanto bukanlah peserta baru, pelari berusia 39 tahun ini sudah beberapa kali ikut, tetapi baru kali ini menjuarai gelaran ini. Tetapi memang salah satu efek dari olahraga lari adalah membuat addict dan membuat kita ingin melampaui batasan fisik,serta menorehkan catatan baru sebagai personal best (PB)yang kita miliki.
Semoga di tahun tahun mendatang semakin banyak rekor bau yang ditorehkan dan bermunculan para pelari baru dengan prestasi yang membanggakan.
Sources:
Kompas.com
Instagram @tamborachallengeÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI