Sebelum membahas topic sesuai judul saya akan jelaskan sedikit tentang pengertin globaliasI. Globalisasi merupakan satu proses masuknya Negara kedalam suatu pergaulan dunia . Hal ini dapat menyebabkan Negara menjadi emakin kecil atau sempit dikarenakan kemdahan dalam berinteraksi antar Negara bik itu dalam perdagangan, teknologi, pertukaran informasi, dan gaya hidup.
Dilihat dari segi positif tentu globalisasi sangat memberikan manfaat bagi Negara dan warga negaranya berikut merupakan manfaat dari globalisasi:
Bidang Ekonomia. Produksi global dapat ditingkatkanb. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negarac. Meluaskan pasar untuk produk dalam negerid. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baike. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Bidang Sosial dan Budayaa. Turut serta berpartisipasi dalam kegiatan sosial internasionalb. Menjunjung tinggi pelaksanaan HAMc. Mengadakan pertukaran pelajar antar negarad. Meningkatkan pembelajaran mengenai tata nilai sosial budayae. Adanya rasa solidaritas sosial yang tinggif. Menumbuhkan sikap tolerang. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
 Bidang Informasi dan Komunikasia. Lebih cepat mendapatkan informasi yang akurat melalui internetb. Dapat berkomunikasi dengan kerabat yang sangat jauhc. Mendapatkan layanan bank dengan sangat mudah
Bidang Pendidikana. Munculnya media-media sebagai sumber ilmub. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baruc. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka
Sumber : Â Â http://margarethagrace.blogspot.co.id/2014/01/dampak-positif-dan-negatif-globalisasi.html
Nah dengan segala manfaat yang disebutkan atau tidak disebutkan diatas, ada beberapa hal yang saya sesalkan akibat adanya globalisasi ini, diantaranya sebagai berikut:
Bidang Sosial Budaya
Rasa kekeluargan yang berkurang
Menggerus rasa kekeluargaan itu yang kata yang lebih cocok. Kekeluargaan yang dulu saya rasakan memang sangat berbeda dengan sekarang, saat zaman memberikan kemudahan untuk menyambung silaturahmi dengan keluarga, kerabat atau teman via sms, telfon, atau chat dari berbagai aplikasi dalam genggaman yang canggih, tapi itu semua malah menjadi alasan untk bersilaturahmi bertatap muka secara langsung karena kita sudah merasa cukup dengan menghubungi via telfon atau sarana lainnya padahal tatap muka sangat penting terutama bagi sanak saudara yang sudah usia lanjut, saat mereka tidak bias lagi melihat tulisan, saat mereka sudah tak mampu mengoprasikan gadget yang canggih, saat mereka hanya ingin dijenguk di sisa umurnya.
Meningkatnya Individualisme Sehingga Hilangnya Semangat Gotong Royong
Kebetulan saya dari desa, ketika berkunjung ke kota-kota besar saya merasa heranÂ
Rumah yang menurut saya lihat sederhana menurut orang sekitar rumah itu termasuk dalam golongan bagus, padahal jika dibandingkan dengan di desa saya rumah itu terlihat biasa bahkan sangat biasa. Lalu timbu pertanyaan kenapa?, setelah mencari jawaban akhrnya saya tahu bahwa biaya untuk mendirikan rumah di kota besar itu mahal, karena semuanya dikerjakan oeh tukang (pekerja bangunan), sedangkan di desa saya pada saat pendirian rumah setiap penduduk sekitar ikut membantu bergiliran membangur rumah tersebut sampai berdiri tegak, baru finishing diselesaikan sepenuhnya oleh tukang seperti pengecatan, pembuatan tempat perlengkapan dapur, dan sebagainya sehingga biaya akan lebih murah daripada di kota-kota besar.
Budaya Bangsa Terkikis
Saat usia-usia Sekolah Dasar dihabiskan dengan bermain beberapa permainan traditional berbeda dengan anak sekarang yang sibuk dengan gadget nya di kamar, ketika dulu keliling kampung membawa ayam peliharaan untuk diadukan dengan ayam tetangga, berbeda dengan sekarang yang lebih memilih memelihara naga di game online Dragon City untuk diadukan dengan punya teman, begitullah kenyataanya.
Bidang Pendidikan
Dunia pendidkan akan sangat tergantung pada teknologi yang menyebabkan munculnya tradisi serba instan, Hal yang saya sesali pada bagian ini adalah ketika sekolah sudah memberika buku paket yang sudah cukup lengkap, tetapi ketika dosen memberikan tugas saya langsung mencari jawaban di internet, dan sangat jarang membuka buku paket tersebut hal inilah yang menyebabkan saya tidak menguasai materi secara penuh Karena di internet memberikan jawaban secara langsug jarang yang dijelaska dengan prosesnya.
 Bidang Ekonomi
Gaya hidup yang meniru budaya barat. Yang saya sesali di bidang ekonomi ini yaitu ketika masuk ke perkuliaan yang semula lulusan dari SMA yang terletak di daerah tempat tinggal, tetapi saat kuliah harus menyebrang pulau , saya measakan ada yang berbeda dengan dulu terutama dalam gaya hidup yang boros dan status sosial dilihat dari banyaknya harta  yang dimiliki
Bidang Informasi Dan komunikasi
Dari beberapa bidang diatas saya rasa di bidang inilah saya  paling sesali karena ini terjadi pada lingkungan keluarga,dimana waktu itu saya sedang menggunakan internet di rumah lalu anak kecil melihat lihat, kemudian menyuruh saya  A tolong dong bukain Video XXX Saya sangat kaget ko bisa anak 8 tahun tahu tentang hal seperti itu, yang jelas ini pasti karena salah pergaulan dan juga merupakan pengaruh globalisasi yang tidak terkontrol sehinga informasi dapan menebar bebas tanpa terkontrol. Â
Maka dari itu saya mengajak mari lebih bijak menyikapi globalisasi dalam segala bidang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H