Minggu pagi saya sendirian di rumah. Sehabis sarapan bareng, anak istri pun keluar, bertandang ke rumah sahabatnya yang akan mengadakan hajatan. Daripada bengong, saya langsung masuk kamar dan membuka laptop. Tombol on speedy saya tekan. Internet langsung tersambung.....
Sasaran web yang akan saya buka tidak lain adalah kompasiana.com. Terus terang, saya ingin belajar menulis dari Kompasianer yang sudah punya nama dan banyak menghasilkan tulisan-tulisan terbaiknya.
Namun, seperti ada yang kurang rasanya saat saya sedang membaca. Ya, tidak lengkap membaca tanpa ditemani secangkir kopi. Saya lantas beranjak menuju dapur. Dalam hitungan menit, segelas kopi tubruk hitam (tanpa disaring) sudah tersaji. Asap mengepul dan aroma khas Kopi Aceh menyeruak dari ujung gelas tersebut. Saya kemudian melanjutkan membaca artikel-artikel di kompasiana.com.
Sepuluh menit berselang, tiba-tiba perut saya nyeri dan terasa penuh gas. Sudah dipastikan perut saya mengalami sebah. Penyebabnya tidak lain kopi yang saya minum yang tinggal setengah cangkir lagi.
Tanpa berfikir panjang, saya langsung mencari obat maag di kotak obat. Celaka dua belas, tablet hisap khusus lambung yang iklannya sering tayang di televisi tersebut tidak kunjung ketemu. Cuma "papannya" yang tersisa.
Tidak ada cara lain, saya harus membeli obat lambung di warung terdekat. Tapi apa daya, mules di perut semakin menjadi-jadi. Untuk bergerak saja rasanya susah.
Entah kenapa, tiba-tiba ada keinginan untuk membuka lemari es dan berharap ada sesuatu yang bisa dimakan untuk mengurangi sebah di perut. Setelah dicek sana sini, ternyata tidak ada apa-apa kecuali beberapa lembar daun selada. Daun lalap yang biasa sebagai teman sambal tersebut merupakan sisa acara bakar-bakar ayam menyambut tahun baru 2015 lalu, hehe....
Tanpa pikir panjang saya ambil selembar daun selada yang agak lebar. Lantas saya kunyah dan langsung menelannya. Ajaib, selang dua menit sebah di perut saya berangsur membaik. Perut rasanya ringan dan terasa dingin.
Dalam hati saya bersyukur, perut sebah bisa disembuhkan dengan selembar daun selada. Tanpa harus mengkonsumsi obat kimia yang bisa berbahaya apabila diminum dalam jangka waktu yang lama.
Nah, bagi teman-teman Kompasianer bisa mencobanya bila mengalami perut sebah. Insya Allah sembuh tanpa resiko dan hemat biaya.
Langsa, 04 Januari 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H