Mohon tunggu...
yudi nurdian
yudi nurdian Mohon Tunggu... Administrasi - hobi adventure dan jalan-jalan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Ciamis 29 September 1984, besar di Karawang bersama orang tua yang bertugas sebagai PNS, kembali ke tempat kelahiran karena merasa betah di daerah Priangan Timur dengan banyak teman-teman yang memiliki hobi sama, serta fasilitas yang mudah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Film Kartu Ipin Upin terhadap Gaya Bahasa Anak 3 Tahun

21 November 2021   13:52 Diperbarui: 21 November 2021   14:26 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Film animasi Upin & Ipin bercerita tentang dua orang saudara kembar (Upin dan Ipin) berusia belia yang tinggal bersama kakaknya yang bernama Kak Ros dan Mak Uda (biasa dipanggil Opah) di kampung Durian Runtuh setelah kematian kedua orang tua mereka sewaktu masih bayi. Upin dan Ipin bersekolah di Tadika Mesra yang terletak dalam kawasan kampung, dimana mereka berteman dengan anak sebaya mereka yang bermacam-macam sifat dan karakternya, seperti Jarjit Singh yang gemar membuat humor dan pantun, Ehsan yang suka menyendiri, cerewet dan suka makan, Mei Mei yang imut dan berkepribadian cerdas, Mail yang pandai berhitung dan sering mengantuk karena berjualan ayam semalaman dan Fizi yang penuh keyakinan diri tapi suka mengejek orang lain.

Kampung Durian Runtuh dipimpin oleh Isnin bin Khamis yang lebih dikenal dengan nama Tok Dalang karena merupakan ahli wayang kulit. Penduduk lain yang dikenal ialah Muthu, seorang pedagang makanan yang tinggal bersama anaknya Rajoo, Saleh seorang transgender yang senang berkata kasar dan Ah Tong, pengirim tanaman yang pandai bicara. Kampung Durian Runtuh didatangi oleh seorang gadis bernama Susanti yang merupakan pindahan dari Jakarta, Indonesia.

Perkembangan anak usia 3 tahun

Berikut berbagai perkembangan yang terjadi pada anak di usia 3 tahun :

Kemampuan bahasa dan komunikasi

Anak usia 3 tahun sudah mulai mengembangkan keterampilan berbahasa dan berkomunikasi, seperti:

  • Mengikuti 2-3 perintah, misalnya "Ayo, adik pakai piyama lalu gosok gigi ya"
  • Bisa berbincang menggunakan 2-3 kalimat sekaligus
  • Mampu menggunakan kata ganti, seperti "Aku", "Kamu", "Kita", dan lain-lain
  • Mengenali nama teman
  • Menyebutkan namanya, usia, dan jenis kelaminnya
  • Mampu berbicara jelas dengan 3-4 kata.

Keterampilan fisik dan motorik

Sedangkan, dari keterampilan fisik dan perkembangan motorik anak usia 3 tahun menunjukkan kemampuan:

  • Bisa berjalan dengan baik
  • Mampu menaiki tangga atau jalan yang landai
  • Bisa melompat dengan satu kaki
  • Bisa naik turun tangga dengan satu kaki di setiap langkah.

Keterampilan sosial dan emosional

Dari segi keterampilan sosial dan emosional, orangtua sudah sepatutnya lebih jeli dalam mengamati perkembangan anak usia 3 tahun. Mereka umumnya sudah bisa melakukan:

  • Menirukan apa yang dilakukan orang dewasa atau temannya
  • Bersikap mandiri atau tidak menangis saat ditinggal ibunya
  • Bisa berpakaian tanpa bantuan
  • Suka membantu tugas rumah tangga
  • Menunjukkan berbagai perasaan
  • Mau bergiliran saat bermain.

Keterampilan mental dan berpikir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun