Di usianya yang lebih dari tujuh dekade, Profesor Sawitri terus memberikan teladan lewat pemikiran, tulisan, sekaligus perbuatannya. Beliau membuktikan bahwa universitas bukanlah menara gading yang tak dapat digapai oleh masyarakat. Sebuah sikap yang layak ditiru oleh generasi muda Indonesia.
Pada satu kesempatan, saya bertanya sampai kapan beliau akan tetap menulis di KOMPAS. Profesor Sawitri berseloroh bahwa KOMPAS memintanya menulis selama 25 tahun. Itu artinya, beliau masih punya waktu tujuh tahun lagi untuk membagikan ilmunya lewat tulisan.
[caption caption="Prof Sawitri mengirimkan tulisannya ke redaksi KOMPAS"]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/07/img-20151126-wa0006-5665a062579373de13598d23.jpg?v=300&t=o?t=o&v=555)
“Kalau mau, nanti kamu bisa menggantikan saya untuk menulis di KOMPAS. Tentunya setelah punya banyak jam terbang ya.” Pungkas Profesor Sawitri.
Prof, bisa menulis di rubrik psikologi KOMPAS adalah impian saya sejak lama. Impian yang terlalu besar tampaknya. Tak apalah, saya awali dari sini saja, lewat Kompasiana. Terima kasih Profesor Sawitri, salam hangat dari Jogja.
@yudikurniawan27
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI