1.David Moyes
David Moyes datang ke West Ham dalam dua periode dengan misi yang sama, yakni menyelamatkan tim dari degradasi.
Pada periode pertama Moyes tiba di London Stadium pada pertengahan musim 2017/2018, setelah mampu menyelamatkan tim dari degradasi kontrak Moyes tidak diperpanjang oleh manajemen.
Pada periode kedua Moyes kembali didatangkan pada pertengahan musim 2019/2020 dengan misi menyelamatkan West Ham dari degradasi. Pada kesempatan kedua ini, ia kemudian mendapatkan kontrak lanjutan setelah kesuksesannya mempertahankan tim di Liga Inggris.
Pada musim 2020/21 ini yang sedang berjalan, Moyes mencatatkan musim yang sukses. Mengusung 4-2-3-1 dan 3-4-3 dengan berbagai varia di hampir setiap pertandingan musim ini, dia memperlihatkan inisiatif untuk mengkombinasikan formasi tersebut dan mencoba menempatkan para pemain winger menjadi striker.
West Ham benar-benar memiliki pelatih yang handal dan ahli strategi, chemistry Moyes mulai menyatu dengan anak asuhnya.
2. Konsistensi
Hal yang menarik tentang perjalanan West Ham pada musim ini adalah mereka tidak pernah mengalami kekalahan beruntun. Catatan kekalahan yang didapatkan Rice dkk adalah ketika menghadapi tim-tim besar.
Mereka selalu tampil baik dan konsisten meraih poin ketika menghadapi tim-tim yang notabene selevel atau tim yang baru promosi. West Ham begitu efektif dan pantang kalah menghadapi tim-tim tersebut.
3.Strategi Transfer
Sejak awal musim hingga bursa transfer pada Januari lalu, West Ham tidak mendatangkan banyak pemain. Mereka hanya mendapatkan para pemain yang sesuai dengan karakter tim.
Vladimir Coufal dan Said Benrahma didatangkan pada awal musim untuk menambal kekurangan skuad The Hammers di sisi bek kanan dan winger.
Sedangkan pada Januari lalu, West Ham malah hanya mendapatkan pemain pinjaman dari Manchester United, yakni Jesse Lingard.
4. Duet Declan Rice - Tomas Soucek
Beruntung West Ham memiliki pemain seperti Declan Rice dan Tomas Soucek, kedua pemain ini bahu membahu menjadi duet lini tengah yang tangguh dan mobile.