Genoa Cricket and Football Club alias Genoa CFC meresmikan perekrutan Kevin Strootman. Pada Kamis (14/1) lalu, Genoa mengumumkan kedatangan gelandang Timnas Belanda tersebut lewat akun Instagram resmi. Strootman diboyong Genoa dari Marseille dengan status pinjaman.
Bagi Strootman, Italia bukan negara asing. Sebelumnya ia pernah membela klub kesebelasan Italia lainnya. Bahkan kariernya perlahan menanjak berkat tampil di Serie A.
Strootman debut di Serie A bersama AS Roma pada musim 2013/14. Ia diboyong dengan harga 16 juta euro dari PSV Eindhoven. Saat itu usianya baru menginjak 23 tahun. Potensinya cukup menjanjikan karena sudah memperkuat timnas Belanda.
***
Namun sial bagi Strootman, setelah melahap 25 penampilan bersama Roma di musim pertamanya, ia kemudian menderita cedera pada awal musim keduanya bersama klub berjuluk I Lupi itu.
Strootman harus menepi hingga dua musim. Selama musim 2014/2015 dan 2015/2016, ia hanya mencicipi penampilan total sebanyak 11 kali pada rentang waktu dua musim tersebut.
Setelah pulih dari cedera, Strootman kembali ke tim dan menjadi pemain utama, pada akhir musim ia lantas berhasil mengantarkan AS Roma menduduki posisi kedua klasemen dibawah Juventus dan lolos ke Liga Champions.
Setelah lima musim di kota Roma, Strootman akhirnya bergabung ke Olympique Marseille. Bersama tim anggota liga Prancis ini, ia kemudian langsung menjadi pilihan utama.
Sayangnya di musim ketiganya 2020/2021, Strootman mulai kehilangan tempatnya di starting line up. Kemudian ia pun mulai berpikir untuk pindah klub, Italia menjadi tujuannya. Setelah mengantongi 64 caps dan mengoleksi 3 gol bersama Marseille.Â
Strootman kemudian pindah kembali ke Italia, tapi tidak ke Roma namun ke kota pelabuhan Genova, bersama Genoa sejak Januari 2021 lalu. Sebelum memutuskan pergi ke negeri pizza, ia terlebih dahulu berdiskusi dengan keluarganya dan mendapatkan restu.
Pasalnya Italia memiliki tempat istimewa dalam diri Kevin Strootman . Terbukti, gelandang yang baru merayakan hari ulang tahunnya yang ke 31 pada 13 Februari lalu itu mantap untuk kembali berkarir di Serie A.
Mendengar kabar ingin hengkangnya Strootman tersebut, dua klub Italia Genoa dan Cagliari kemudian mengajukan penawaran. Namun hanya Genoa yang benar-benar serius untuk mendapatkan servis dari pria Belanda itu.
"Genoa tertarik sejak awal dan melakukan segalanya untuk membawa saya ke sini, jadi itu membuat saya memilih mereka. Saya ingin membantu tim dengan pengalaman yang saya miliki," kata Strootman kepada sky sports Italia.
Dengan pengalaman yang dimilikinya, Strootman yakin bisa memberikan kontribusi maksimal bagi Genoa. Bagi, II Grifone kehadiran pemain yang mampu bermain sebagai gelandang bertahan, box to box ataupun menyerang tersebut adalah sebuah modal berharga untuk menjauhi zona degradasi.
Perlu diketahui bahwa sebelum kedatangan Strootman, Genoa berada di peringkat ke 17 klasemen dan terancam degradasi. Apalagi selama dua musim terakhir ini mereka selalu mengakhiri klasemen hanya satu strip di atas zona degradasi, yakni posisi ke-17.
***
Saat ini dampak kehadiran Strootman di Genoa mulai terasa, klub asuhan Davide Ballardini sudah tidak terkalahkan di enam laga secara beruntun di Liga Italia. Sampai pekan ke-22 ini mereka melesat dan sekarang bertengger di posisi ke-11 dengan koleksi 25 poin.
Strootman sudah main dalam lima laga beruntun sejak kedatangannya. Ia pun telah menemukan waktu bermain, penampilan yang solid, dan tim yang mulai kompetitif. Pilihan karir yang terbayarkan, dan mengambil resiko keluar dari klub yang sebenarnya lebih baik dan berkiprah di kompetisi Eropa daripada Genoa.
Tapi, yang bisa menjadikan hambatan pada karir Strootman saat ini adalah cedera. Selain pernah cedera cukup lama saat membela Roma, di mana ia harus menjalani pemulihan hingga 2 musim lamanya.
Genoatentu berharap Strootman bisa tampil prima pada sisa musim 2020/21. Klub yang bermarkas di Luigi Ferraris ini tentunya memiliki target untuk menjauhi degradasi dan setidaknya bertengger di posisi papan tengahÂ
Meskipun perekrutan Strootman hanya sementara, tapi ia memiliki pengalaman di Serie A, Liga Champions, serta berstatus sebagai pemain timnas Belanda, merupakan bagian dari cara Genoa mewujudkan hal tersebut.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H