Bermain kandang melawan Juventus pada ajang semifinal Coppa Italia, kekalahan dialami Inter Milan. Cristiano Ronaldo sangat jeli melihat kesalahan-kesalahan pemain tim tuan rumah.
Tim tamu mengalahkan klub asuhan Antonio Conte 1-2. Sempat unggul cepat sejak menit ke-9 lewat gol dari Lautaro Martinez, namun Juventus berhasil membalikkan keadaan lewat dua gol yang dicetak oleh Cristiano Ronaldo pada menit ke-26 dan 34.
Dua gol yang diborong oleh Ronaldo itu menjadikannya sebagai pemain di lima liga top Eropa dengan koleksi brace terbanyak sepanjang musim 2020-2021. Dia sejauh ini sudah mencetak delapan brace.
Rinciannya, Ronaldo sudah mencetak 6 kali brace di Serie A, satu kali di Liga Champions, dan sekali di Coppa Italia. Bila ditotal secara keseluruhan, CR7 sudah mencetak 22 gol dari 23 pertandingan di seluruh kompetisi pada musim ini!
Kedua gol yang dicetak oleh Ronaldo dalam laga yang dilabeli Derby d'Italia itu adalah buah dari kesalahan para pemain belakang Inter. Gol pertama yang ia cetak dari titik penalti, setelah Ashley Young melanggar pemain Juventus Antonio Cuadrado.
Sementara gol kedua yang dicetaknya itu terjadi berkat miskomunikasi antara Alessandro Bastoni dan kiper Samir Handanovic. Sang kiper telah berada di luar kotak penalti dan Ronaldo mencuri bola dari sang pemain bertahan, yang kemudian melepaskan tembakan ke sudut jauh gawang yang kosong.
***
Performa skuad biru hitam pun menjadi sorotan. Kesalahan-kesalahan para pemain di Stadion Giuseppe Meazza, Milano berujung kekalahan pada ajang leg pertama semifinal Copa Italia 2020/2021.
"Kami melakukan dua kesalahan besar dan memberikan mereka keunggulan. Saya merasa kami bermain baik dan anak-anak telah memberikan yang terbaik," kata Antonio Conte dikutip dari situs resmi klub.
Sementara itu pelatih Juventus, Andrea Pirlo menilai bahwa kemenangan yang diraih oleh timnya adalah buah dari pelajaran berharga dan belajar dari kesalahan. Perlu diketahui bahwa anak asuhnya pada laga pekan-18 lalu ditempat yang sama mereka kalah 2-0.
"Kami tidak menjadi diri sendiri saat melawan Inter di liga, itu cuma momen terpeleset, tapi juga menjadi pelajaran yang berharga. Kami memperbaiki kesalahan yang dibuat dalam laga itu," ujar pelatih berusia 41 tahun itu kepada RAI Sport.
Secara statistik, Inter tidak begitu menguasai pertandingan dengan penguasaan bola 48% berbanding dengan Juventus yang lebih menguasai bola sebanyak 52%.Â
Namun, soal tendangan ke arah gawang, Inter unggul 11 kali dan tim lawan 10 kali. Pada akhirnya, Juventus keluar sebagai pemenang dengan memanfaatkan kesalahan para pemain Inter dan efektif memanfaatkan peluang yang ada.
Meski begitu, seperti biasa yang sering penulis baca ketika Inter mengalami kekalahan Conte seperti membela diri, kali ini ia menilai bahwa timnya tampil lebih baik dibandingkan Juventus sepanjang pertandingan.
"Penampilan kami sangat bagus, hasilnya saja yang buruk. Kami hampir saja mengalahkan Juventus. Ini sungguh mengecewakan karena kami sungguh layak mendapatkan hasil lebih baik dengan penampilan seperti ini," katanya usai laga seperti dikutip dari laman Football Italia
Hasil ini membuat rekor Inter Milan tercoreng, sebelumnya mereka memiliki rekor tak terkalahkan dalam enam laga secara beruntun di semua ajang kompetisi.
Pada pertemuan kedua nanti di Turin pada 10 Februari mendatang, Bastoni dkk harus bisa meraih kemenangan tanpa kebobolan atau minimal selisih dua gol. Sedangkan Juventus hanya perlu menahan imbang saja, untuk lolos ke babak final Coppa Italia.
Berat? Tentu saja. Karena tentunya tidak akan mudah diraih, pasalnya Juventus merupakan sebuah tim yang kuat. Conte tentunya mesti mikir keras agar skuadnya bisa moncer pada laga leg kedua nanti.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H