West Ham United memang layak kalah dari Manchester United. Meskipun pada babak pertama begitu mendominasi, tapi di babak kedua menjadi milik tim setan merah dengan keberuntungannya. Kok bisa?
West Ham memang terbilang bukan klub papan atas dan baru saja menelan kekalahan dari Man United. Namun, siapa sangka bahwa mereka sempat mengalahkan klub dari kota Manchester itu dua kali berturut dalam dua musim terakhir kala bertanding di kandangnya sendiri, London Stadium.
Pertandingan lanjutan Liga Inggris yang memasuki pekan ke-11 antara West Ham menjamu Man United memang sudah selesai dan dimenangkan oleh pasukan dari Ole Gunnar Solskjaer dengan skor 1-3, Minggu (6/12/2020) dini hari WIB.Â
Selain berhasil mematahkan rekor selalu kalah kala bertandang ke London Stadium, Manchester United pun berhasil mematahkan dominasi West Ham yang pada tiga laga beruntun sebelumnya selalu meraih kemenangan di musim 2020/2021.
Pada pertandingan ini bahkan Manchester United memiliki rekor yang ciamik, yaitu 8 laga tandang secara beruntun tidak pernah terkalahkan (4 laga sejak musim lalu).Â
Meskipun mereka berstatus tim tamu, tapi memiliki obsesi tinggi yakni memenangkan laga agar bisa memperbaiki posisi di Klasemen Liga Inggris. Dari kemenangan ini mereka pun akhirnya naik peringkat dari posisi ke-8 sekarang berada di posisi ke-4.
Kendati demikian, siapa sangka bahwa sebenarnya Man United datang ke kandang West Ham dengan memiliki rekor yang buruk dimana antara 2008 hingga 2014, Man United cuma menang tiga kali dari 11 pertemuan terakhir kontra West Ham di kompetisi ini (5 imbang 3 kalah).
Ini jadi kali pertemuan keempat kedua tim ketika Hammers berada di atas Red Devils di papan klasemen, setelah hasil 0-0 pada Agustus 1998, serta kemenangan 2-1 untuk Man United pada Agustus 1995 dan September 2014.
***
Kerja keras yang dilakukan oleh West Ham pada musim ini tak luput dari sosok pelatih David Moyes. Ia lah faktor di balik tiga kali kemenangan secara beruntun pada musim 2020/2021 ini.
Sehingga dari performa apiknya tersebut, The Hammers mampu bercokol di posisi ke-5 sebelum laga kontra Manchester United ini. Polesan Moyes yang pada musim lalu menyelamatkan Declan Rice dkk dari zona degradasi pada musim lalu.
Kendati demikian, awalnya pada musim ini start West Ham bahkan tidak terlalu baik. Hanya mendapat 1 poin dari tiga laga awal. Kemudian Moyes merubah formasi tim yang sebelumnya 4-2-3-1 diubah ke pola 3-4-3.
Dengan memakai pola baru tersebut, West Ham mulai tampil apik. Kokoh di lini pertahanan, solid di lini tengah dan trio lini depan yang mobile.
Akan tetapi pada laga yang diselenggarakan dini hari tadi, permainan apik West Ham tetiba hilang begitu saja.
***
Di babak pertama West Ham yang sudah unggul 1-0 di menit 37 bermain tim yang lebih baik dan taktis, namun sayangnya mereka melewatkan beberapa peluang besar untuk memperbesar skor.
Di babak kedua Man United tampil dengan perubahan yang diperlukan, mampu tampil baik dan merubah keadaan. Meskipun di awal- awal babak kedua West ham dapat momen buat menggandakan keunggulan namun tak berhasil.
Di babak kedua ini masuknya Bruno Fernandes, Marcus Rashford dan Juan Mata cukup bisa merubah situasi. Man United tampil jauh lebih baik saat menekan tinggi dan ketat, memenangkan bola di area berbahaya.Â
Di lini tengah Juan Mata walau pressingnya tidak begitu agresif tapi efektif, Rashford mau trackback. Transisi oke dan serangan yang dibangun tim setan merah baik.
Hasilnya, Man United yang sempat tertinggal 1-0 akhirnya bisa mengamankan tiga poin dari kandang West Ham. Paul Pogba, Mason Greenwood dan Marcus Rashford berhasil memberondong gawang Lukas Fabianski.
Inilah sisi keberuntungan dari Man United, ketiga pemain pengganti tersebut telah benar-benar merubah permainan mereka yang sebelumnya biasa saja. Namun seketika langsung meledak dan merubah keadaan.
Belum lagi keberuntungannya soal gol pertama Man United yang dicetak oleh Pogba, dimana pelatih David Moyes sangat murka dan sempat melakukan protes kepada wasit. Pasalnya sebelum terjadinya gol, bola tersebut sempat keluar lapangan sebelum diambil Bruno dan memberikan assist.
Bagi West Ham sendiri kekalahan ini, mungkin saja akan menjadi situasi yang berat ke depan mungkin juga tidak. Hasil laga tersebut dapat berpotensi meruntuhkan mental dan kebersamaan pemain.Â
Namun dalam sisi yang lainnya, bisa juga menjadi pemersatu karena menjadi tamparan keras bagi semua pemain dan tentu saja pelatih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H