David Moyes telah dua kali menyelamatkan West Ham dari degradasi dan ingin merombak skuatnya supaya lebih perkasa pada musim depan. Apakah The Hammers kini sudah lebih bahagia bersama Moyes?
West Ham United memastikan bertahan di Premier League. Setelah anak asuh David Moyes itu mampu mengimbangi Manchester United di Old Trafford, Kamis (23/7/2020) pada pekan ke-37 lalu.
West Ham berhasil mengimbangi Manchester United 1-1, berkat gol  Michail Antonio sebelum disamakan oleh Mason Greenwood. Pertandingan itu sekaligus membuat Antonio telah mengoleksi 8 gol sepanjang musim ini 6 gol diantaranya dicetak semenjak restart Liga Inggris.
Posisi The Hammers pun secara langsung sudah aman dari jeratan degradasi. Laga terakhir kontra Aston Villa yang berakhir imbang 1-1 pun tidak merubah apa-apa bagi, Mark Noble dan kolega menutup musim dengan nangkring di posisi ke-16 dengan poin 39 dan berjarak 5 angka dari tim yang terdegradasi.
Situasi seperti ini bagi West Ham merupakan kali kedua mereka harus susah payah untuk sekedar bertahan di Premier League. Sebelumnya terjadi pada musim 2017/2018, situasinya pun mirip dengan musim ini. The Hammers terjebak di zona degradasi.
Pada dua kesempatan tersebut, sosok David Moyes boleh dikatakan sebagai dewa penyelamat. Ia datang saat West Ham terpuruk dan mengharuskan memecat pelatih sebelumnya seperti Slaven Bilic di musim (2017/2018) dan Manuel Pellegrini musim (2019/2020).
Sayangnya pada kesempatan pertama lalu Moyes tidak mendapatkan perpanjangan kontrak dan West Ham malah memilih Pellegrini, namun setelah pelatih asal Chile itu gagal mengangkat performa tim yang bermarkas di London Stadium, Moyes kembali diminta untuk menyelamatkan klub dari degradasi.
Awalnya kedatangan Moyes untuk kedua kalinya ini ditolak mentah-mentah oleh para fans termasuk saya sendiri. Namun manajemen bersikeras untuk membawanya kembali, lantas kenapa Moyes seperti dibenci?
Moyes memang tak pernah punya masalah dengan fans West Ham, tapi yang dilihat oleh para fans adalah prestasinya kala menangani Manchester United gagal kemudian membawa Sunderland degradasi ke Divisi Championship, pun dengan prestasinya di Real Sociedad yang berakhir dengan pemecatan.
Namun, Moyes mampu membuktikan kemampuannya dalam menangani The Hammers, meskipun selama perjalanannya tidaklah gampang. West Ham tetap main angin-anginan dan tanpa arah, degradasi hanya tinggal nunggu waktu saja.
Tapi dengan kesabaran Moyes dan moncernya beberapa pemain pasca restart Liga Inggris pada pertengahan Juni lalu, The Hammers bak kesetanan sehingga untuk kedua kalinya ia mampu menyelamatkan West Ham dari degradasi.
Jadi untuk kali ini apakah dia layak mendapatkan apresiasi lebih?
Declan Rice gelandang andalan West Ham, pernah mengungkapkan bahkan golnya ke gawang Watford pada pekan ke-36 ia persembahkan untuk Moyes. Menurut pemain berusia 21 tahun itu, pria asal Skotlandia itu layak untuk kembali menangani West Ham pada musim depan.
"Sejak kami kembali, kami sudah sangat sulit dan mendapatkan tiga kemenangan dalam lima adalah sesuatu yang kami banggakan sebagai sebuah tim."
"Mereka (staf pelatih) bekerja tanpa henti, 24/7 untuk mendapatkan tim terbaik, untuk mendapatkan taktik terbaik di lapangan dan untungnya kami bisa mendapatkan tiga poin untuk manajer juga," ungkap Rice.
Jelas Moyes sangat disukai oleh para pemain, apalagi performa West Ham setelah Liga Inggris restart tidaklah mengecewakan. Bahkan mampu memenangi laga-laga krusial dalam menghindari zona degradasi.
Setelah kompetisi Liga Inggris 2019/20 purna dan nasib Moyes pun sudah semakin jelas, yakni terus melatih Declan Rice dkk untuk kompetisi musim depan yang akan dihelat mulai 12 September mendatang. Selamat!
Rencana-rencana David Moyes
Untuk menyambut musim baru yang hanya tinggal 1,5 bulan lagi, Moyes sudah berencana untuk mempermak skuatnya agar bisa bersaing di kompetisi sepak bola paling kompetitif di dunia, salah satu memanfaatkan bursa transfer pemain.
West Ham dikabarkan akan melakukan cuci gudang pada musim panas 2020. Klub yang bermarkas di London Stadium itu disebut-sebut bersiap melepas Fabian Balbuena, Felipe Anderson, Andriy Yarmolenko, termasuk Manuel Lanzini.Â
Hal ini mesti mereka lakukan agar mendapatkan dana segar, seperti yang dilaporkan oleh Football London Saat ini The Hammers dikaitkan dengan para pemain yang berasal dari Divisi Championship.
Nama-nama seperti Eberechi Eze, Antoine Robinson, Said Benrahma, Ollie Watkins dan Ryan Manning dalam bidikan Moyes untuk dibawa ke London Stadium.
Namun untuk mendatangkan para pemain ini, West Ham terlebih dahulu harus menjual beberapa pemain yang sudah disebutkan sebelumnya.
Akan tetapi sampai saat ini belum ada tawaran yang masuk dan menarik untuk para pemain tersebut sehingga untuk mendatangkan para pemain bidikan pun masih terganjal.
Apalagi di bursa transfer musim panas ini, klub-klub akan berhadapan dengan agen yang menuntut signing on fee tinggi, harga jual melonjak karena klub yang ditinggalkan pasti butuh pengganti, dan proses adaptasi pemain.
Proses menjajaki pun tidak mudah. Sama kok kayak kamu mendekati orang terkasih. Tidak bisa sembarang tabrak. Ada tarik dan ulur. Bagi West Ham inilah saatnya untuk menginjak pedal gas. Pendekatan harus dilakukan secerdas mungkin.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H