Dusan Zapata, Alejandro Gomez dan Josip Ilicic sering disebut sebagai senjata Atalanta. Di balik pamor 3 pemain tersebut, Ruslan Malinovskyi diam-diam mencuri perhatian publik sepakbola dunia.
Musim ini, Atalanta menjadi sebuah tim yang lebih solid. Beberapa pemain berkembang pesat menjadi pemain kunci. Dan Malinovskyi menjadi cerita lain dibalik kegarangan tim besutan Gian Piero Gasperini.
Bergabung dengan Atalanta pada awal musim 2019/2020, pemain Internasional Ukraina yang berusia 27 tahun itu telah menjalani salah satu momen terbaik dalam karirnya di Atalanta Bergamo, di bawah asuhan Gasperini.
Setelah pada musim sebelumnya di Serie A dan Gasperini berhasil membawa klub berjersey hitam biru itu menempati posisi ketiga dengan melangkahi tim-tim seperti Inter, Milan, Roma dan Lazio. Atalanta bersama Gasperini telah mendapatkan apa yang selalu diidam-idamkan oleh klub Italia lainnya, yakni tampil di kompetisi elit Eropa, Liga Champions.
Pelatih veteran asal Italia itu dalam memoles tim memiliki para pemain sepak bola yang memiliki keterampilan teknis yang hebat dan telah membuat klub berjulukan La Dea menjadi sebuah tim yang ofensif dan kuat.
Meskipun memiliki pemain dengan status bintang dan telah dikenal oleh banyak orang yang melekat pada sosok "Papu" Gmez, Ilicic atau Zapata, keberhasilan tim yang berasal dari kota Bergamo tidak lepas dari peran pemain lainnya termasuk Ruslan Malinovskyi.
Profil Ruslan Malinovskyi
Ruslan Malinovskyi, nama dan kiprahnya masih asing terdengar di telinga penggemar sepakbola di Italia maupun di dunia tapi ia memiliki peran yang vital pada permainan tim, sosoknya yang pendiam namun menonjol dan berbakat dalam tim.
Dilahirkan di Ukraina pada musim semi tahun 1993, ia tumbuh dan meniti karir sepakbolanya dari bawah sebelum direkrut oleh klub Shakhtar Donetsk yang begitu terkenal dan memiliki reputasi yang baik di pentas sepakbola Eropa.
Namun, dia tidak pernah melakukan debut dengan klubnya tersebut. Malahan ia sering dipinjamkan ke berbagai klub di kasta lebih rendah di negaranya itu seperti Sevastopol, Zorya Luhansk dan kemudian ia pun mulai berkarir ke luar negaranya yaitu Genk di kompetisi Liga Belgia.
Disana Ruslan Malinovskyi menjadi pesepakbola seperti sekarang ini. Dua tahun ia bersama tim yang memiliki julukan 'The Smurfs', bahkan dipercaya sebagai kapten tim dengan koleksi 30 gol dan 32 assist dalam 135 penampilan. Catatan yang tidak buruk bagi seorang gelandang.
Gelandang yang telah mencatatkan 27 caps bersama timnas Ukraina ini ternyata memiliki penampilan yang spesial, ia memiliki perawakan tubuh yang kuat dengan modal tersebut ia mampu melindungi bola dari serangan lawan dan juga tembakan jarak jauh yang keras dan menghujam.
Kemampuan Malinovskyi
Ruslan Malinovskyi memiliki spesialisasi pada kaki kiri, dan sejauh ini dia telah mencetak 7 gol pada musim ini di Serie A. Juga harus dicatat bahwa dia menonjol karena menjadi gelandang yang sangat lengkap.
Satu contoh pertandingan yang masih hangat untuk dilihat highlightnya adalah ketika Atalanta kontra Parma. Pada laga pekan ke-37 Rabu (29/7/2020) dini hari WIB, Malinovskyi menyumbangkan sebiji gol untuk membawa tim berjulukan La Dea menang 1-2 dari tuan rumah Parma melalui tendangan bebas dari sepakan kaki kirinya yang keras dan menghujam.
Selain soal piawai mencetak gol, ia pun memiliki kriteria seorang gelandang yang mampu mendistribusikan bola dengan baik, dan mampu memutus serang lawan semenjak dari lini tengah. Dua hal yang sangat penting bagi seorang gelandang di sebuah tim.
Bahkan sebuah data statistik, Soccerment, mencatat bahwa Malinovskyi sangat menonjol untuk permainan yang mengandalkan fisik, meskipun hanya memiliki tinggi 181 cm. Selain kuat dan cerdas, pemain bernomor punggung 18 ini juga jago dalam mendribble bola dan kaki kanannya pun hampir sama baiknya dengan kaki kirinya.
Dalam membangun serang di lini tengah Atalanta, ia kerap menggunakan kedua kaki untuk bisa memberikan umpan dengan menyesuaikan kemauan rekan-rekannya di lini depan.Â
Seperti halnya ketika striker Zapata yang sering bergerak dari kanan, ia dengan mudahnya akan memberi umpan dengan kaki kanannya tanpa terlebih dahulu menggunakan kaki kiri yang menjadi kekuatannya. Visi-nya luar biasa.
Kesimpulannya
Saat ini, Malinovskyi tengah menikmati hari-harinya yang luar biasa bersama Atalanta. Karirnya yang sedang cemerlang ini, kita tak akan pernah tahu ia akan mencoba peruntungan di Liga Inggris atau Spanyol dengan membela klub besar di sana.Â
Satu lagi talenta dari Eropa Timur yang sangat sering menelurkan para pemain berbakat, apalagi Malinovskyi baru berusia 27 tahun yang merupakan usia emas bagi pesepakbola.
Ruslan Malinovskyi akan terus berkembang dengan skill dan fisiknya yang kuat, selama ia terus menjadi kartu As bagi Atalanta dan jimat bagi Gasperini. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H