Selain itu, perlu dicatat bahwa protokol ini mengharuskan seluruh anggota tim dikarantina jika ada pemain atau anggota staf dinyatakan positif Covid-19 setelah pelatihan kelompok dimulai pada Senin (18/5). Seluruh tim akan menjalani karantina selama 15 hari.
Artinya, pemain datang ke kompleks latihan sudah mengenakan seragam latihan. Seragam latihan itu harus dibawa pulang dan dicuci sendiri. Bukan itu saja, para pemain diharuskan melapor ke klub jika menunjukkan gejala. Mereka harus tanda tangan di sebuah surat pernyataan untuk patuh kepada aturan klub. Ribet kan?
By the way, apa rasanya latihan sepak bola tapi masih dipantau oleh protokol medis? Hal itu hanya bisa dijawab oleh pesepak bolanya hehehe.. Soalnya hal ini berbeda dengan model di Liga Jerman yang tengah bergulir saat ini.
Di Jerman, hanya pemain yang dinyatakan positif Covid-19 yang dikarantina. Sedangkan sisanya akan menjalani tes ulang berkali-kali untuk memastikan mereka sehat walafiat. Semoga walaupun masih ada karantina-karantinaan, tetap semangat dan berlatih serius.
Seperti yang sudah diketahui, Italia mencatatkan diri sebagai salah satu negara terparah soal virus yang telah menjadi pandemi ini sehingga tidak memungkinkan untuk melanjutkan kompetisi dan dihentikan Maret lalu.
Pada kasus terbarunya, sejauh ini sudah ada tiga klub Serie A yang menyatakan ada personelnya yang terjangkit virus corona. Rincinya, satu kasus di Torino, empat di Sampdoria, dan enam di Fiorentina.
Semoga kabar baik ini, emang beneran baik deh. Amin. Jadinya kita bisa kembali menyaksikan liga sepak bola terbaik di dunia dan akhir pekan kita tidak ambyar lagi. ***