Menakar Keseriusan Liverpool Lewat Timo Werner dan Kai Harvetz

Kai Havertz dan Timo Werner yang terus dikaitkan dengan Liverpool, tampil moncer di pekan ke-27 Bundesliga bersama klubnya masing-masing.

Tak salah Kai Havertz sedang dikaitkan dengan raksasa Inggris Liverpool. Pada lanjutan pekan ke 27 Bundesliga 1 pada Sabtu (23/05/2020) malam WIB, ia tampil prima dalam laga Borussia Moenchengladbach vs Bayer Leverkusen. Dua gol Havertz bikin Leverkusen menang 3-1 di kandang lawannya.

Sementara itu Timo Werner yang membela RB Leipzig, tak tanggung-tanggung ia menyumbangkan tiga gol kala klubnya melumat Mainz dengan skor telak 5-0, Minggu (24/05/2020) malam WIB. Pemain berusia 21 tahun itu membuktikan kalau dia pantas disebut sebagai penyerang top Eropa saat ini.

Bagi Werner, torehan tiga golnya tersebut menjadi kali kedua pada musim ini. Hat-trick yang pertama ia buat di bulan November tahun lalu dengan lawan yang sama, saat itu Leipzig menang 8-0.

Dari prestasi tersebut Werner pun mencatatkan sejarah di Bundesliga sebagai pemain kedua yang melakukannya setelah Ulf Kirsten ke gawang Borussia Moenchengladbach pada 1998/1999, saat masih memperkuat Bayer Leverkusen.

Lain halnya dengan Havertz meski posisi aslinya seorang gelandang ia rajin mencetak gol, pada pekan sebelumnya juga ia mencetak sepasang gol saat Leverkusen menang telak 4-1 atas Werder Bremen.

Dua gol Havertz dilengkapi oleh rekannya Mitchell Weiser dan Karim Demirbay. Dari dua pertandingan tersebut torehan gol Havertz telah mengoleksi empat gol

Pemain timnas Jerman berusia 20 tahun tersebut kini telah mengoleksi total 34 gol sepanjang karirnya di Bundesliga. Apalagi dikoleksinya yang ke-33, ia menjadi pemain termuda kedua sepanjang sejarah yang mengoleksi 34 gol.

Havertz yang berusia 20 tahun 347 hari hanya kalah dari Klaus Fischer (20 tahun 315 hari), namun bisa melampaui legenda Jerman Gerd Mueller (21 tahun 40 hari), dan Uli Hoeness (21 tahun 50 hari).

Dengan catatan-catatan tersebut tidak salah kalau Havertz dan Werner menjadi incaran banyak klub besar Eropa. Selain dikaitkan dengan tim-tim top dari Liga Inggris, mereka pun mendapat pantauan dari klub seperti Bayern Munich, Barcelona, Inter Milan dan Juventus.

So, wajar saja bila keduanya ditakdirkan untuk pindah ke klub yang lebih besar daripada di klub mereka saat ini, menurut beberapa pakar sepak bola Eropa. Lalu, klub manakah yang dianggap potensial untuk menjadi langkah berikutnya Havertz dan Werner?

Liverpool, loh ko bisa?

Karena dari semua klub yang meminati, Liverpool paling sering dikaitkan dengan Havertz dan Werner. Terlebih bagi Havertz, telah sejak tiga tahun yang lalu sudah dihubung-hubungkan dengan skuat asuhan Jurgen Klopp itu. Sayang, waktu itu usianya masih 17 tahun dan belum layak berkiprah di Liga Inggris.

Bahkan selama sepekan terakhir ini, salah satu legenda The Reds asal Jerman, Jan Molby mendesak mantan klubnya itu untuk mengikuti jejak musuh bebuyutannya Manchester United yang berhasil mendatangkan gelandang serang seperti Bruno Fernandes pada bursa transfer musim dingin lalu.

Menurutnya Havertz adalah pemain yang bagus dan sangat layak untuk membela Liverpool. Di sisi lain, semakin dewasanya Havertz apabila mau downgrade karier demi sebuah tantangan, Liverpool adalah pilihan tepat.

Demikian pula dengan Werner, sejak musim panas 2019 lalu sudah dikaitkan dengan Liverpool. Bahkan Klopp memiliki beberapa opsi untuk mendatangkan Werner ke Anfield, salah satunya adalah menjual beberapa pemain sebagai pembuka jalan dan mengumpulkan pundi-pundi uang untuk biaya transfernya.

Tak tanggung-tanggung Klopp akan melepas tiga pemainnya seperti Xherdan Shaqiri, Mark Guijc dan Harry Wilson. Bahkan kabarnya mereka pun siap melego Sadio Mane, namun kabar tersebut ditepis Klopp. Mane masih masuk dalam rencana klub.

Kai Havertz maupun Timo Werner adalah sosok pemenang. Arah menuju juara menjadi jalan yang harus mereka pilih, bukan bertarung di papan tengah dan kadang-kadang di jurang degradasi.

Prospek Havertz sebagai seorang gelandang yang bisa bermain sebagai No.10 tentunya bisa memanjakan Mohamed Salah, Roberto Firmino dan Sadio Mane dengan umpan-umpan ciamik dan bisa menjadi opsi menggiurkan.

Apalagi Liverpool, belum kunjung mendapatkan playmaker jempolan usai sepeninggal Phillipe Coutinho yang dilego ke Barcelona pada bursa transfer musim dingin 2018 lalu.

Sementara bagi Werner meski tak cuma piawai menjebol gawang lawan, ia juga bisa menjadi kreator gol. Berdasarkan data yang dilansir oleh situs transfermarkt ada 12 assist yang dicetak oleh Werner.

Bahkan eks pemain Bayern Munich, Owen Hargreaves, mengatakan bahwa dari pengamatannya Werner memiliki kesamaan dengan Fernando Torres saat masih di Liverpool. Dengan seragam The Reds, Torres merupakan striker dengan catatan gol yang ajip.

"Werner itu bertipe seperti Fernando Torres, di mana dia super eksplosif, dia bisa berlari meninggalkan semua pemain," kata Hargreaves dikutip dari portal berita asal Inggris, Daily Mail.

Maka dari itu, memilih Liverpool adalah pilihan yang bijak, selain bertahan saja di klubnya masing-masing. Meskipun sampai saat ini keduanya masih enggan untuk memberi jawaban karena tak mau menyakiti perasaan klubnya.

Toh Leverkusen dan RB Leipzig bukan tim sembarangan. Saat ini seperti diketahui bersama, penampilan kedua klub tersebut cukup konsisten di papan atas Bundesliga, secara berurutan Leverkusen di peringkat ke 4 serta RB Leipzig menempati posisi ketiga dibawah Dortmund dan Bayern Munich.

Akan tetapi Liverpool sepertinya akan menemukan kendala yang sangat besar untuk merekrut Havertz dan Werner. Karena pihak klubnya diberitakan sangat enggan kehilangan pemain berbakatnya. Untuk itu, mereka mematok harga yang sangat tinggi untuk transfer pemainnya.

Leverkusen tidak tanggung-tanggung, mereka hanya akan melepas sang pemain dengan mahar tidak kurang dari 100 juta Euro, sementara Werner dibanderol 60-70 juta Euro oleh RB Leipzig dan Liverpool diyakini bakal kesulitan untuk menebus mahar transfer semahal itu.

Well, Liverpool harus segera bergerak cepat agar keinginan mendatangkan Harvertz dan Werner bisa terlaksana. Jika menunggu terlalu lama, mereka akan lebih kesulitan lagi membeli gelandang atau striker dengan kualitas yang sama. Tentu, dengan bujet harga yang akan melambung begitu tinggi dan bisa jadi tidak terjangkau.***