Mohon tunggu...
Yudi Kresnasurya
Yudi Kresnasurya Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia Biasa

Carilah hikmah sehingga bijaksana

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

"Perang" Pemilu Sudah Dimulai, ASN Harus Lebih Waspada

23 Oktober 2023   15:26 Diperbarui: 23 Oktober 2023   15:29 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilu 2024 akan berlangsung pada tanggal 14 Februari 2024 tapi genderang perang antar koalisi partai sudah mulai dari sekarang. Koalisi parpol akhirnya terbentuk menjadi 3 koalisi besar dan mereka sudah menentukan capres dan cawapresnya masing -- masing. Pemilu memang menggagendakan memilih eksekutif yakni presiden dan wakil presiden serta legislatif yakni DPR, DPRD, dan DPD, namun demikian suasana panas yang lebih menyengat masyarakat adalah proses untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. Pemilihan prsiden dan wakil presiden diyakini akan jauh lebih panas dibandingkan dengan pemiihan legislatif karena merupakan pemilihan pemimpin bangsa dan negara.

Pemilu 2024 yang hampir pasti diikuti oleh 3 pasangan capres dan cawapres diyakini akan berlangsung lebih panas dibandingkan dengan 5 tahun yang lalu yang hanyadiikuti  2 pasangan saja. Adanya 3 pasangan di tahun 2024 hampir bisa dipastikan akan terjadi 2 putaran pemilihan sehingga proses penetapan capres dan cawapres terpilih akan lebih panjang menyebabkan dinamika di masyarakat terkait akan hal tersebut juga menjadi lebih banyak dan lebih lama. Intrik -- intrik antar koalisi akan semakin bervariasi untuk memenangkan pasangan yang dimajukannya yang menyebabkan gelora di masyarakat semakin tinggi. Hal ini tentu harus lebih diwaspadai karena kemungkin terjadi hal-hal yang bersinggungan semakin tinggi. Masyarakat harus lebih cerdas dan lebih tenang menghadapi situasi yang demikian.

Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai salah satu kelompok yang memiliki hak memilih tentu akan menjadi salah satu target dari para kontestan untuk didapatkan suaranya. ASN sebagai pegawai yang menggerakkan pemerintahan merupakan salah satu kunci utama yang harus diambil hatinya sehingga bisa memberikan suara bagi kontestan atau partai. Bila ASN sudah bisa dibujuk dan mau memberikan suara maka perjalanan menuju kemenangan akan lebih mudah.

Kini ASN harus jeli dalam menggunakan hak pilihnya. Pada proses menuju pemilu pun ASN sudah diberikan pagar-pagar pembatas agar tidak melewatinya. Namun demikian sebagai manusia ASN bisa saja lupa atau khilaf sehingga melewati batasan -- batasan dalam proses pemilu, apalagi pemilu biasanya akan menyedot perhatian dan menggugah emosi masyarakat. Pemilu 2024 yang akan menghadirkan 3 pasangan calon diprediksi akan semakin membelah masyarakat termasuk ASN dalam menentukan pilihannya.

Bagi ASN yang merupakan bagian dari birokrasi pemerintah, tentu saja banyak mengetahui seluk beluk pemilu. Bahkan ada ASN yang teribat langsung dalam proses pemilu  dalam hal ini terlibat dalam penyelenggaraan pemilu itu sendiri. Tentu saja godaan bagi ASN sangat besar dan ASN sendiri bisa saja menyalahgunakan wewenang yang dimilikinya untuk mendukung calon yang diharapkannya. Semua itu bisa terjadi dan hasilnya bisa berpengaruh signifikan terhadap hasil pemilu.

Hal inilah yang kemudian menjadi perhatian serius bagi pemerintah untuk menjaga integritas ASN agar bersikap netral terhadap pemilu. ASN sendiri sudah harus menyadari berbagai sanksi yang akan dihadapinya jika berbuat curang atau berbuat yang merugikan dalam penyelenggaraan pemilu.

ASN harus cerdas dalam bertindak termasuk memilih pemimpin Indonesia karena berarti juga akan menjadi pemimpin para ASN. Pemimpin yang terpiih akan mengeluarkan berbagai kebijakan dimana ASN harus melaksanaan semua kebijakan yang dikeluarkan oleh pemimpin atau pemerintah. Kini "perang" pemilu benar-benar sudah dimulai dengan tampilnya 3 pasangan calon pemimpin dalam peperangan tersebut. Perdebatan di media sosial semakin ramai untuk mendukung pasangan jagoannya, bahkan tidak sedikit yang mulai saling menjatuhkan.

Masyarakat Indonesia termasuk ASN menginginkan perang yang terjadi adalah perang gagasan, perang visi dan misi, dan perang yang menghasilkan pemimpin terbaik dan mampu menjadikan Bangsa dan Negara Indonesia menjadi makmur dan sejahtera. Indonesia harus mampu berdiri tegak sejajar dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia, punya integritas dan kewibawaan sehingga dihormati dan disegani oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Indonesia butuh pemimpin yang sejati, yang mampu mengemban amanah dengan sebaik-baiknya, bukan pemimpin yang hanya pandai berkata dan berjanji saja.

ASN sebagai golongan masyarakat yang dianggap lebih terdidik dan cerdas diharapkan mampu menjadi pelopor pemilih yang paham dalam memilih pemimpin -- pemimpin sejati bagi bangsa dan negara Indonesia. ASN harus lebih waspada terhadap rayuan maupun godaan yang menjerumuskan bagi dirinya sendiri maupun masyarakat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun