Mohon tunggu...
Yudi Kresnasurya
Yudi Kresnasurya Mohon Tunggu... Lainnya - PRIBADI BIASA

BERSYUKURLAH MAKA ENGKAU BAHAGIA

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menjaga Hati

5 Mei 2020   14:46 Diperbarui: 5 Mei 2020   15:00 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling dinantikan oleh seluruh umat Islam di dunia. Bulan Ramadhan bahkan disebut bulan penghulu bulan. Bulan Ramadhan, bulan mulia yang penuh dengan rahmat, magfiroh (ampunan) dan bisa menjadi sarana untuk membebaskan manusia dari siksa di neraka kelak. Berbagai amalan ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Alloh SWT, Tuhan Yang Maha Esa.

Jangankan ibadah wajib seperti sholat lima waktu yang sudah pasti bertabur pahala dan kebaikan, bahkan tidurnya orang yang sedang berpuasa dapat bernilai ibadah dan diberikan ganjaran pahala yang besar. Amalan lain yang juga sangat besar pahalanya adalah memberikan makan untuk berbuka bagi orang yang berpuasa. Nilai pahalanya sama dengan pahala orang yang sedang berpuasa tetapi tidak mengurangi nilai pahala orang yang sedang berpuasa tadi.

Sehingga terlihat ketika menjelang magrib, banyak orang yang memberikan makanan walaupun sekedar takjil kepada orang -- orang yang sedang berpuasa karena mengharap pahala yang besar tadi. Bagaimana sebenarnya perhitungan pahala bagi orang -- orang yang berbuat baik di bulan Ramadhan ?

Seperti disebutkan di atas bahwa pahala orang yang berbuat baik akan dilipatgandakan, misal melakukan perbuatan baik namun sunnah seperti sholat sunnah maka akan diberikan pahala seperti melakukan ibadah wajib di bulan -- bulan yang lain, sedangkan amalan ibadah wajib akan dilipatgandakan pahalanya menjadi tujuh puluh kali dibandingkan dengan bulan -- bulan lain.

Lalu bagaimana dengan pahala puasa itu sendiri ? pahala berpuasa sendiri maka Alloh SWT yang akan langsung membalasnya. Jika ibadah -- ibadah lainnya, para malaikat yang bertugas mencatat amal kebaikanlah yang akan menulis catatan kebaikan beserta pahala yang didapat sesuai dengan ketentuan yang sudah diberikan oleh Alloh SWT, namun untuk amalan ibadah puasa maka Alloh sendiri yang menentukan dan memberikan pahalanya secara langsung.

Sekali lagi bahwa sangat sayang bila bulan Ramadhan dilewatkan begitu saja tanpa melakukan banyak amalan ibadah. Namun demikian semua amalan yang dilakukan tentu harus memiliki sandaran pada niat yang ikhlas.

Mengapa demikian ? karena semua amal tergantung dari niat, begitulah salah satu bunyi dari hadist. Memang benar bahwa semua kegiatan kita memang diawali dengan niat di dalam hati. Entah itu pekerjaan yang  biasa -- biasa saja atau pekerjaan yang penting, entah itu pekerjaan baik atau pekerjaan buruk, semuanya berawal dari niat dalam hati.

Pada bulan Ramadhan selain kita harus meluruskan niat kita agar ibadah kita diterima, maka tantangan berikutnya adalah bagaimana menjaga hati kita ketika sedang berpuasa. Mungkin kita kuat menahan makan, minum, serta semua hal yang dapat membatalkan puasa.

Namun terkadang kita tergoda untuk melakukan perbuatan yang dapat menghilangkan pahala puasa seperti ghibah.

Apalagi di zaman penggunaan media sosial yang sudah semakin akrab seperti sekarang. Sering kita tergoda untuk mengomentari sesuatu atau seseorang, namun ternyata tulisan -- tulisan kita tersebut masuk dalam kategori ghibah. Hal ini sering tidak disadari karena kita tidak bisa menjaga hati sehingga kita terpancing berkomentar di media sosial.

Rasa dalam hati dapat dipengaruhi oleh apa yang kita baca, apa yang yang kita lihat, apa yang kita dengar, dan apa yang kita lakukan serta orang -- orang yang sering kita bergaul dengan mereka. Maka sudah sepantasnya kita selalu menjaga pandangan, pendengaran, bacaan serta pergaulan kita sehari -- hari.

Kita juga harus pandai menyeleksi kegiatan -- kegiatan yang lebih bermanfaat dari semua kegiatan yang dapat kita lakukan.

Sepertinya memang mudah, namun pada kenyataannya tidak semudah yang dipikirkan, tetapi jika kita sudah mempunyai niat yang kuat untuk selalu memperbaiki kegiatan dan amalan kita, insyaAlloh kita akan menemui jalan yang lebih mudah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun