Ikut dalam suatu grup tentu harus menerima konsekuensinya, yaitu HP kita tidak pernah sepi dari bunyi atau getar penanda pesan masuk. Semakin banyak grup yang diikuti semakin banyak tanda tersebut. Hal ini tentu karena setiap anggota dalam grup  memiliki perilaku yang saling berbeda sehingga tanggapan, pesan, komentar selalu menjadi ciri khas anggota suatu grup. Ada tipe orang yang suka melucu, ada yang suka gosip, ada yang lebih menyendiri dan sebagainya.
Ketika suatu tema di angkat terutama tema -- tema yang sangat krusial seperti kebijakan pemerintah, hampir bisa dipastikan grup media sosial akan sangat ramai komentar yang disampaikan.
 Ada yang serius, ada yang simpatik, ada yang pesimis, dan tentu ada yang berbantah -- bantahan. Memang sifat manusia salah satunya adalah suka berbantah -- bantahan, tidak di dunia nyata apalagi di dunia maya.Â
Begitulah yang terjadi di dunia maya khususnya di media sosial. Bagi orang yang mudah terpancing emosinya, kalau komentarnya di lawan maka dia tidak akan sudi, pasti harus di lawan balik. Dan biasanya akan terjadi dua kubu atau tiga kubu. Ada yang setuju, ada yang tidak setuju, dan ada yang cuek aja.
Kalau sudah terjadi saling berbantahan di grup, dan merasa saling benar, biasanya ada yang keluar dari grup, padahal sebenarnya yang keluar itu sahabat yang baik dari orang yang dibantahnya di dunia nyata. Namun demikianlah, kadang kalau berbantahan di media sosial terlihat lebih panas daripada berbantahan secara langsung.Â
Di sinilah letak pikiran sehat dan jiwa yang lapang dalam menyikapi orang -- orang yang berbeda pendapat di suatu grup media sosial.Â
Bila tidak mau saling mengerti yaa pasti pikiran kacau, hati panas, ujung -- ujungnya keluar dari grup. Tapi itu lebih baik daripada terus menerus berkelahi di grup, anggota yang lain pasti terganggu.Â
Cuma yaa mohonlah kalau sudah ikut anggota di grup, pertahankan pikiran yang sehat, tidak berpikir bbaha hanya pendapat sendiri yang benar, dan mau mengerti orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H