Setelah satu minggu melakukan liburan di Kuala Lumpur, menikmati berbagai kenikmatan belanja di negara itu, kemudian tiba saatnya untuk kembali pulang menghadapi kenyataan hidup, melakukan aktivitas yang sudah satu minggu ditinggalkan demi menikmati kehidupan. Perjalanan pulang dari Kuala Lumpur menuju Batam juga saya lakukan dengan cara yang sama yaitu dengan bus.
Dari KL Central saya diantarkan teman yang sudah lama menetap disana dan telah menjadi warga negara disana untuk menuju ke Terminal Bersepadu Selatan (TBS), perjalanan ke TBS sebenarnya selain menggunakan transportasi pribadi dan grab, bisa ditempuh dengan KTM, yaitu dari KL Sentral dan kemudian kita turun di station TBS.
Setelah turun dari stasiun, kita melakukan penyeberangan menuju Terminas TBS, sesampai di terminal kita akan melihat kemegahan terminal ini didalamnya, yang sangat bersih dan dipenuhi dengan orang-orang yang sedang mengantri untuk mendapatkan tiket bus, stasiun ini sudah sangat moderen untuk sekelas terminal bus, dan tak jauh beda dengan bandara, saat saya tiba disini kemudian saya mengantri yang lumayan lama, karena sedang ramai, padahal jumlah counter yang dibuka melebihi 50 counter untuk melayani pembelian tiket.
Seusai mengantri kemudian saya mendapatkan tiket untuk keberangkatan terakhir yaitu pukul 23.59, itupun tiket yang saya dapatkan hampir habis, jika mungkin terlambat 30 menit lagi, tiket kemungkinan sudah tidak ada lagi, padahal saya mengantri sekitar pukul 20.00, hampir satu jam juga saya mengantri untuk mendapatkan tiket tersebut.
Usai mengantri dan tiket sudah saya dapatkan, kemudian saya mencari makan, karena sudah lapar, untuk urusan makan di terminal ini jangan khawatir, ada berbagai makanan dijual diterminal ini, termasuk makanan cepat saji, mini market maupun warung-warung lainnya. Usai makan, saya menuju ke pintu yang tertulis ditiket, saat dipalang pintu kita harus melakukan scan barcode, ternyata tiket saya ditolak untuk masuk, karena terlalu cepat untuk masuk ke ruang tunggu, ternyata pemegang tiket diperbolehkan masuk kedalam ruang tunggu 60 menit sebelum keberangkatan, penjaga memberi tahu saya, untuk menunggu 20 menit lagi agar bisa masuk keruang tunggu.
Setelah menunggu, sambil ngopi tiba waktunya saya untuk masuk ke ruang tunggu, setelah melakukan scan barcode, saya masuk ke ruang tunggu yang ada diterminal, ruang tunggu ini persis seperti bandara-bandara, sangat nyaman dan mudah dipahami oleh berbagai pengguna bus, layar monitor yang ada di ruang tunggu memberitahukan tiap saat, penumpang jurusan mana yang harus naik bus, dan kita harus menunggu saat layar tersebut memberitahukan jurusan untuk tujuan kita.
Setelah menunggu kurang lebih 60 menit, kemudian saya menaiki bus, bus yang saya naiki juga cukup nyaman, kursinya bisa diatur untuk bergetar-getar jika kita sedang sakit badan karena terlalu lama duduk, namun saya memilih istirahat sepanjang perjalanan, dan hanya terbangun saat bus berhenti di rest area, di sini bus sengaja berhenti agar penumpang bisa membeli makan/minum atau ke toilet.
Perjalanan yang saya tempuh kurang lebih 4,5 jam, sampai di terminal larkin pukul 16.30 menjelang pagi, sesampai diterminal masih sepi, para penjual makanan masih belum buka semua, kemudian saya memilih untuk makan/minum diterminal sambil menunggu pagi.
Kenapa saya memilih untuk naik bus jam terakhir adalah, agar tiba pagi di Johor, karena bertujuan untuk pergi belanja ke surganya Johor yaitu Johor Premium Outlet (JPO), pusat perbelanjaan super murah yang paling terkenal di Johor, JPO ini sebenarnya sekarang juga sudah ada di Kuala Lumpur, yaitu di Genting Highland. Sekitar pukul 09.00 saya mengorder grab menuju ke JPO, jarak terminal larkin ke JPO lumayan lama sekitar 30 menit, kabarnya ada juga bus jurusan Larkin to JPO, namun saya tidak tau lokasi untuk naik bus, biaya grab dari Larkin to JPO berkisar 30RM, memang lebih baik untuk naik bus, jauh lebih murah.
Kebetulan saya menaiki grab yang orangnya cukup asyik dan baik, sepanjang perjalanan beliau bercerita, bahkan beliau mengatakan pernah tinggal di Indonesia tepatnya Kalimantan sekitar 10 tahun, ditengah perjalanan beliau mengajak saya untuk melihat-lihat gedung yang dihuni oleh orang asing mencapai 10.000 orang, dan beliau juga mengajak untuk melihat pantai buatan, namun saat itu susah untuk mendapatkan lokasi parkir, saya menunda untuk menyetujuinya, akhirnya beliau mengantarkan sampai ke pelabuhan Stulang Laut.
Buat kalian yang ingin melakukan perjalanan ke Batam, Johor, Kuala Lumpur, jangan ragu-ragu untuk melakukannya, perjalanan itu sangat seru dan nyaman, tentu sangat berbeda dengan kenyamanan yang kita dapatkan dalam perjalanan kita didalam negeri.
Baca juga, klik :Â Serunya Perjalanan Batam-Johor to Kuala Lumpur
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H