Pilpres telah usai pada tanggal 17 April 2019 yang lalu, menurut lembaga Survei berdasarkan Quick Qount untuk sementara Jokowi unggul dibandingkan Prabowo dengan perolehan suara bekisar 54%, sedangkan partai politik ada yang mengalami penurunan drastis, adapula yang menguntungkan.Â
PKS adalah salah satu partai yang paling di untungkan dengan strategi politik indetitas yang selama ini dimainkan oleh kubu Prabowo, politik indetitas sejalan dengan PKS yang kemudian mampu menguntungkan secara kepartaian, PKS mampu meraup suara 8,26% dari sebelumnya ditahun 2014 yang hanya 6,79%, kemudian di kubu Jokowi partai NasDem adalah partai yang paling di untungkan dalam strategi politik keberagaman, NasDem mampu meraup suara 8,27% dari yang sebelumnya ditahun 2014 yang hanya 6,72%, strategi politik keberagaman dalam kubu Jokowi sejalan dengan politik NasDem.
Kemudian siapa yang dirugikan dalam strategi politik indetitas di kubu Prabowo, yang dirugikan adalah Partai Demokrat, sebagai partai moderen, demokrat agaknya salah memilih koalisi, sehingga mempengaruhi suara partainya dipileg 2019 ini, partai demokrat hanya mampu meraup suara 8,03% dari yang sebelumnya ditahun 2014 berjumlah 10,19% suara.Â
Lalu yang dirugikan lagi dalam kubu Jokowi adalah PPP, sebagai partai yang memiliki indetitas islam, namun turunnya suara PPP tidak serta merta persoalan indetitas politik, melainkan persoalan PPP yang kehilangan tokoh kepemimpinan dan kasus korupsi yang melanda ketua umum.
Hasil Keputusan Resmi KPU 2014
Prabowo-Hatta: 46,85%
Jokowi-JK: 53,15%
Quick Qount Litbang Kompas 2019
Jokowi-Amin : 54,43%
Prabowo-Sandi : 45,57%
Hasil Keputusan Resmi KPU 2014