Mohon tunggu...
Yudi Herry Prasetya
Yudi Herry Prasetya Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pengajar Kitab kitab karya ulama Salaf di perkampungan

Kepala Peningkatan Kualitas Guru Berpengalaman dalam Community Development sebagai Manajer Area di YEH Indonesia Pernah Menjadi Dosen AMIK Wahana Mandiri, dan STIE PELITA BANGSA Penyuka Diskusi Ilmu-ilmu Sosial, Politik, Ekonomi, Hukum dan Agama Tinggal di Tangerang WA (only) : 0813-1014-7891 https://twitter.com/yudi_abuzahra http://ask.fm/yudi_abuzahra https://www.facebook.com/Abuzahra.ibnu.Machtum https://www.instagram.com/yudi_abuzahra/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Dilema Siswa dalam Menghadapi UN dan USBN 2017

2 Januari 2017   13:49 Diperbarui: 4 April 2017   18:09 13532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa mengikuti ujian nasional SMA/SMK sederajat di SMA Negeri 1 Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (18/4/2013) lalu. || KOMPAS/ASWIN RIZAL HARAHAP

Coba, lihat pula Mata Pelajaran UN untuk SMA, yang meliputi :

  1. Matematika
  2. Bahasa Indonesia
  3. Bahasa Inggris
  4. Mata Pelajaran Pilihan sesuai Jurusan

Sedangkan USBN untuk SMA meliputi :

  1. Pendidikan Agama
  2. PPKN
  3. Sejarah
  4. 3 Mata pelajaran Sesuai Program Studi Siswa

Terlihat bahwa untuk Siswa SMA, sepertinya  tidak dibebankan dengan Mata Pelajaran yang sulit, seperti Siswa Jurusan IPA yang mata pelajaran pilihannya, boleh memilih  salah satu pelajaran antara  Fisika, Kimia atau Biologi kemudian  Ekonomi, Geografi dan Sosiologi untuk Program IPS. Padahal tahun sebelumnya mereka Wajib mengerjakan ketika pelajaran tersebut. 

Tapi, coba lihatlah...

Mereka akan terbebani dengan Materi USBN seperti Agama, PPKN, Sejarah dan 3 Mata Pilihan seperti Fisika, Kimia, Biologi (untuk Program IPA), Ekonomi, Geografi dan Sosiologi (untuk Program IPS). Mengapa terbebani ?

Dahulu, pelajaran di atas hanya sebagai Ujian Sekolah dan biasanya Guru-guru Sekolah yang membuatnya, sekarang harus melalui MGMP kota atau Kabupaten dan ini membuat siswa menjadi sulit karena biasanya Ujian Sekolah hanya beberapa bab saja, sekarang menjadi keseluruhan bab dari kelas 10 hingga 12 SMA. Berarti sama saja USBN ini setingkat seperti UN walaupun pelaksanaannya dilakukan di daerah

Kepanikan bukan hanya melanda siswa-siswa saja, guru sekolah juga. Coba lihat.. Dalam jadwal dinyatakan kisi-kisi UN dan USBN selesai dibuat tanggal 21 Desember 2016, tetapi sampai sekarang tim MGMP di kota dan Provinsi belum memegang kisi-kisi tersebut padahal UN SMA akan dimulai pada bulan April 2017.

Ternyata....

Tahun ini adalah tahun Percobaan Pelaksanaan UN dan USBN, dan nyatanya keterlambatan Kementrian Pendidikan dalam mengeluarkan keputusan menyebabkan siswa dan guru menjadi korbannya... Pertanyaannya adalah ....???? Akankah ini terus berlanjut...

Sepertinya... Negeri ini suka dengan Pameo di bawah ini...

Tahu... Bulat...Di Goreng..... Dadakan...

Semoga Bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun