Apakah anda pernah menyaksikan seperti judul di atas, atau malah ada disekitar Anda. Mengapa anak yang pandai sekolah, abis lulus kok malah jadi goblok. Tapi memang ada kenyataan seperti itu. Sekolah adalah sangat penting, namun sekolah bukanlah segalanya. Itu yang banyak tak disadari oleh orang tua. Bahwa pendidikan terbaik adalah keluarga, pendidikan dalam keluarga tak harus dari orang-orang yang berpendidikan. Pendidikan keluarga bisa didapatkan dari orang yang tak lulus sekolah atau yang sarjana tinggi. Pendidikan keluarga adalah pedoman nilai-nilai kehidupan. Belajar bersyukur, belajar pantang menyerah, belajar kebaikan, belajar menghadapi hidup.Â
Sebenarnya sekolah juga harus mengajarkan nilai-nilai kehidupan, karena manusia sekolah untuk menjalani hidup, bukan hanya menghitung, atau membaca, atau mengerjakan PR. Sekolah adalah penting tetapi ada yang lebih penting yaitu pendidikan keluarga. Apakah sekolah mengajarkan bahwa kita boleh putus asa, bahwa kita harus selalu semangat. Mungkin ada yang mengajarkan seperti itu tetapi tidak banyak dan hanya seperti angin lalu. Kebanyakan sekolah hanya memberikan materi lalu memberikan soal, kemudian ujian. Trus lulus apa gak, sudah beres. Anak yang membaca dan belajar pasti juara. Terus anak yang nilainya tinggi adalah juaranya. Itu tidak salah, tetapi setelah kita lulus seperti itu bukanlah ujian.
Sebagai contoh juara kelas, seorang juara kelas belajar dengan giat, dari mana dia belajar, dari materi yang diberikan guru. Dia belajar siang malam untuk materi yang diberikan guru. Belajar disini prosesnya sangat sederhana, membaca dan mengerjakan sola-soal, begitu saja sudah cukup. Proses yang sangat sederhana, guru memberikan materi belajar kemudian murid belajar dengan giat lalau dicap pandai dan juara. Setelah lulus sekolah semuanya sangat berbeda, sebagai contoh sederhana misalkan anak yang dicap pandai tadi ingin bekerja disuatu perusahaan tetapi ada syarat pernah mengikuti pelatihan penjualan.Â
Kalau dulu sewaktu di sekolah materi sudah ada dan tinggal mendengarkan guru, mengerjakan soal-soal. Disini anak yang di cap pandai harus mengikuti pelatihan sebagai sarat perusahaan tersebut. Ternyata lokasi pelatihan sangat jauh dari tempat tinggalnya, dia tidak tau harus bagaimana, dia mau mencari informasi dari teman-temannya tapi tidak tau teman yang mana yang harus dimintain tolong. Sebelum pelatihan harus ada surat dari kelurahan, tetapi dia juga tak tau bagaimana mengurusnya. Dengan banyaknya masalah akhirnya dia menyerah. Dia tidak jadi bekerja di perusahan tersebut walau dia sangat ingin bekerja di tempat tersebut.
Yahh.. inilah, kenyataan sebenarnya. Dulu waktu sekolah proses belajar hanya membaca dan mengerjakan tugas, langkah-langkahnya pun sudah jelas apa lagi diberikan tips mengerjakan soal oleh guru. Setelah lulus sekolah tugas dia bukan untuk mengerjakan soal, atau membaca materi yang sudah siap, kalau istilah makan, ya.. tinggal makan yang bener. Tetapi tuganya adalah mencari dimana materi itu ada, bagaimana mendapatkan materi itu, bagaimana mencari bantuan.Â
Saya disini tidak menunjukkan bahwa rajin disekolah atau menjadi pandai di sekolah tidak penting. Pandai dan rajin disekolah sangatlah penting. Saya hanya memberi sebuah pandangan yang berbeda bahwa ada yang lebih penting dari pendidikan disekolah, yaitu pendidikan yang membentuk karakter seseorang. Karakter yang kuat, semangat, pantang menyerah, penuh gairah. Pendidikan tersebut bisa didapatkan dimana saja, tetapi menurut saya pendidikan keluarga adalah pendidikan paling utama.Â
Sekarang bayangkan jika orang yang melikiki karakter yang kuat ditambah pandai secara akademisi, kemungkinan bisa menjalani kehidupan dengan lebih baik.
Pendidikan Sekolah sangat penting namun ada pendidikan lain yang lebih penting. Pendidikan tentang kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H