Mohon tunggu...
Yudi Hartono
Yudi Hartono Mohon Tunggu... Perawat-Blogger | ydhartono.com -

Seorang perawat yang hobi dunia teknologi, dan suka menulis. Sangat ingin sekali memiliki kedai kopi agar bisa menyajikan kopi yang nikmat. Blog pribadi www.ydhartono.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hidup Tak Semudah Motivasi Bayaran

16 Agustus 2017   16:24 Diperbarui: 16 Agustus 2017   23:44 1653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah anda mengikuti acara-acara motivasi, kalau saya tidak pernah mengikuti secara langsung. Ehh.. tapi dulu pernah diajak teman ikut seminar MLM, itu pengalaman pertama ikut seminar, ha... Waktu itu pembawa acara seminarnya memamerkan semua kekayaannya, wah parah. Padahal di luar sana masih banyak yang lebih kaya. kwkwkwk. Suasana penuh dengan kekaguman dan semangat, kita para peserta seminar diberikan iming-iming palsu. Kalau saya biasa saja, karena saya belum tau sistemnya bagaimana jadi saya biasa saja. Sebenarnya gak ada yang salah dengan itu semua, cuma rasanya gmn gitu. haaaa

Itulah pengalaman saya mengikuti kelas-kelas atau program motivasi. Saya lebih banyak mengakses program motivasi dari media internet dan televisi, ada 1-2 buku yang saya beli. Program motivasi tidaklah salah, hanya menurut saya kurang pas. Kebanyakan yang diomongin seperti angin lalu, sulit diaplikasikan dikehidupan sehari-hari. Misalnya kita mengikuti, paling hanya ada kata-kata kalau mau sukses ya kerja keras. kalau seperti itu semua orang juga tau. Kalau haus semua orang juga tau harus minum, kemudian orang yang haus tadi ikut kelas motivasi dan motivatornya bilang, kamu haus, ya minum. motivator kebanyakan hanya ngomongin itu saja lalu minta bayaran mahal. HAaaaaa.. 

Daripada ikut kelas motivasi orang tersebut harusnya belajar bagaimana mendapatkan minuman. Begitulah.. kita bukan lagi saat untuk mengisi hidup dengan motivasi, kita sudah seharusnya belajar keterampilan nyata. Keterampilan bagaimana mencari minum, bukan hanya kata-kata kalau haus ya.. minum saja.

Pernah suatu saat saya menyaksikan program motivasi di tv, pada saat itu ada audien yang bertanya. pak bagaimana caranya bahagia? kemudian pak motivator menjawab kalau mau bahagia ya bahagia. Jawaban nya bener, tetapi tidak memberikan solusi. haaa. Masih enak kalu jawabannya biar bahagia bapak harus rajin sholat dan banyak sedekah. kalau gitu jawabannya masih enak. Daripada acara motivasi saya lebih setuju kayak acara kickandy, acaranya tidak hanya memotivasi tetapi menginspirasi. Bisa jadi dari melihat acara tersebut kita mendapatkan ide-ide baru. Kita juga bisa mendapatkan cara pandang baru serta dapat mengambil pelajaran dari orang-orang yang hadir diacara tersebut. 

Acara motivasi juga kebanyakan hanya kata-kata lebay dan lebih mementingkan orang yang memberikan motivasi. Banyak yang membenarkan argumen pribadi dan menyalahkan orang lain. Acara motivasi hanya cocok untuk orang yang gak punya motivasi ha... Ayo para yang punya ilmu dan keahlian, jangan menjual kata-kata motivasi dan membodohi masyarakat. lebih baik buat kegiatan nyata misalnya pelatihan usaha, kegiatan amal atau yang lainnya. daripada ikut acara motivasi lebih baik uangnya buat makan nasi padang. haaaa

Zaman sekarang daripada ikut kegiatan yang gak jelas mendingan ikutin aja kegiatan yang nyata, misalnya kursus bahasa inggris, kursus photograpy, kursus buka usaha, kursus memasak. Udah ya sob. segini aja dulu. padahal masih banyak yang mo ditulis,, mata sudah lelah di layar laptop. OO..ya sob. motivasi sangat penting, tetapi itu sudah ada di setiap orang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun