Program Medication Therapy Management (MTM) merupakan program kolaborasi berbagai profesi di bidang kesehatan. Konsep MTM telah lama diterapkan di luar negeri dengan didokumentasikan suatu catatan riwayat pengobatan dari masyarakat yang kemudian dikelola bersama farmasis disana. Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sebagai badan yang secara sah ditunjuk untuk mengelola program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia ini merasa perlu menerapkan program MTM ini dengan tujuan utama meningkatkan kualitas kepatuhan pengobatan di kalangan peserta JKN ini.
Aksi nyata dimulai pertengahan tahun ini dengan mengundang sebagian besar stakeholder yang selama ini melayani peserta JKN di seluruh Indonesia. Dalam konsep awal, target awal dari program MTM adalah para peserta JKN yang dirujuk kembali ke fasilitas kesehatan tingkat pertama. Penjelasan praktis tentang MTM diterangkan oleh Apoteker Lisa Aditama, seorang praktisi yang telah menjadi role model di daerah Surabaya. Target ke depan dalam program MTM adalah adanya Medication Check Up bagi peserta JKN seperti halnya General Medical Check Up yang selama ini kita kenal.
Kenapa Apoteker harus terlibat?
Peran Apoteker dewasa ini juga telah mengalami perkembangan yang pesat sebagai Agent of Change yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya dibidang kesehatan. Gerakan masyarakat untuk hidup sehat menuntut keterlibatan Apoteker di dalam masyarakat. Masyarakat yang menggunakan fasilitas kesehatan yang berbeda-beda, ditangani oleh dokter yang berbeda-beda dan kemudian mendapatkan pengobatan yang berbeda pula akan menjadi rentan terhadap berbagai risiko kesalahan pengobatan serta masalah lainnya terkait dengan pengobatan. Apoteker berperan penting untuk melakukan rekonsiliasi obat dalam setiap transisi tahap-tahap pengobatan. Berbagai masalah yang sering dijumpai adalah masalah ketidakpatuhan dalam pengobatan di rumah, bisa karena faktor lupa, ketidaktahuan atau kesulitan dalam akses terhadap obatnya.
Program MTM ini akan membantu Apoteker mendapat data dari masyarakat yang menggunakan obat di wilayah praktiknya sehingga masyarakat bisa selalu dipantau, diingatkan bila lupa serta diminimalisir kemungkinan terjadinya risiko yang tidak diinginkan. Peran Apoteker ini akan sangat membantu program JKN khususnya masyarakat dalam peningkatan kualitas pengobatan yang selama ini dijalankan. Perilaku masyarakat akan semakin baik bila program MTM ini dilakukan dengan rutin. BPJS juga kemudian akan memperoleh data pengobatan yang lebih efisien dan efektif bagi para anggotanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H