Penelitian mengenai efek risperidon terhadap aktivitas nocturnal enuresis ini dilakukan pada 606 sampel pasien yang konsisten menerima antipsikotik generasi kedua yaitu clozapin, olanzapin, quetiapin dan risperidon. Metode yang digunakan adalah observatorial cohort study diteruskan dengan kuisioner yang dikirim oleh praktisi kesehatan yang merawat pasien.
Meskipun nocturnal enuresis bukan kondisi yang membahayakan, namun keadaan ini mempengaruhi dalam keberhasilan perawatan pasien skizofrenia. Keadaan enuresis di malam hari sering mengganggu pasien dan membuat kerepotan perawat, baik di rumah maupun di klinik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien yang diberi obat risperidon mempunyai persentasi kecil dalam kejadian nocturnal enuresis dibanding bila diberi obat generasi kedua lainnya. Berikut data dari hasil penelitian ini : Nocturnal Enuresis dilaporkan 17 dari 82 (20,7%) pasien yang diberi clozapine, 11 dari 115 (9,6%) pasien olanzapine, 7 dari 105 (6,7%) pasien quentiapine dan 12 dari 195 (6,2%) diberi risperidone. Dibandingkan dengan clozapine, resiko terjadinya nocturnal enuresis berbeda bermakna pada pasien yang diberi risperidon OR = 0,27 95%CI 0,12-0,59 dengan odds ratios adjusted untuk umur, jenis kelamin dan durasi pemberian. Artinya bahwa resiko terjadinya nocturnal enuris pada pasien yang diberi rsiperidon adalah sekitar 3x lebih rendah, dengan kisaran antara 1,5-8kali lebih rendah. Hal ini menunjukkan penurunan yang bermakna secara klinis maupun secara statistik.
Kesimpulannya bahwa risperidon juga bermanfaat dalam mengurangi kejadian nocturnal enuresis pada penderita skizofrenia.
Rekomendasi
Penatalaksanaan terapi untuk penyakit skizofrenia tidak hanya bertujuan menghilangkan gejalanya namun juga meminimalkan efek samping dari penggunaan obat. Risperidon merupakan obat antipsikotik generasi kedua yang direkomendasikan untuk pasien skizofrenia baik itu yang rawat jalan maupun rawat inap.
Evidence menyebutkan hasil yang bermakna bahwa risperidon dibandingkan antipsikotik generasi pertama mempunyai efek lebih kecil terkait dengan resiko efek ekstrapiramidal. Selain itu, risperidon juga mempunyai efek dengan persentase terkecil pada kejadian nocturnal enuresis dibandingkan antipsikotik generasi kedua lainnya.
Hasil dari evidence ini bisa diadopsi dalam pedoman terapi dan formularium di rumah sakit yang merawat pasien skizofrenia. Ketersediaan obat di instalasi farmasi dipastikan cukup dengan dukungan bahwa obat risperidon merupakan obat pilihan yang masuk daftar Formularium Nasional dalam era Jaminan Kesehatan Nasional.
Pustaka
- Hawari, Dadang H. Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007
- Profil Pasien Rawat Inap Jiwa RSUD dr Moch Ansari Saleh Banjarmasin