Wahai PendidikÂ
Apakah engkau tak mendengar Teriakan anakÂ
Yang meneriakkan harapan yang terpasungÂ
Apakah engkau tak merasakan jeritan anakÂ
Yang menjerit memelas setumpuk hak yang tertindasÂ
Apakah engkau tak melihat tulisan anakÂ
Yang menuliskan sejuta keinginan yang terbengkalaiÂ
****
Wahai PendidikÂ
Bukalah Cipta tuk sedikit memahami anakÂ
Tajamkanlah Rasa tuk menyelami hati anakÂ
Buatlah Karsa tuk Mengeksplorasi kreatifitas anakÂ
Kreasilah Karya tuk memantik imajinasi anakÂ
****
Wahai PendidikÂ
Engkau maha guru yang digugu dan ditiruÂ
Engkau pendorong yang membangkitkan anak tatkala terjatuhÂ
Engkau pendamping yang menopang rapuhnya daya anakÂ
****
Wahai PendidikÂ
Kini saatnyalah engkau menjadi pusatÂ
Pusat kebebasan dan kemerdekaan anakÂ
Kini saatnyalah engkau menjadi perintisÂ
Perintis akan pentingnya kesetaraan hakÂ
Kini Saatnyalah engkau menjadi penuntunÂ
Penuntun pikir, tutur, laku ana
****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H