Mohon tunggu...
Yudi Hamdan Dardiri
Yudi Hamdan Dardiri Mohon Tunggu... Guru - Matematika

SMPN 2 Talaga

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Coaching

25 Oktober 2021   08:37 Diperbarui: 25 Oktober 2021   08:43 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yudi Hamdan Dardiri

*****

Perpisahan tak selamanya duka, Pepisahan bukanlah tetesan air mata

Perpisahan membuka tabir ketakpastian, Mengkongkritkan abstraksi tak Nampak

Menyayat lempengan-lempengan masalah, Menjadi bulir-bulir mutiara solutif

Perpisahan itu memancarkan cahaya kebahagian seorang murid

Menghilangkan langkah lunglai bertumpuknya pikiran dalam benak

Memastikan gerak kaki tuk melalui hidup dengan pasti

***

Perpisahan yang diawali dengan pertemuan

Tuk menemukenali kekuatan diri yang terpendam

Membangunkan potensi karya dan karsa yang tertidur

Menghidupkan hati dan pikiran yang terkubur

Pertemuan itu menjadikan murid Berkembang secara holistic

Menjadi sosok merdeka yang Meningkat dan melejit potensi

***

Pertemuan itu, bukanlah bantuan dan pengalaman

Bukanlah pula memberikan solusi dan nasehat

Pertemuan itu, menyelesaikan masalahnya sendiri

Memberikan dorongan dan arahan supaya hidup terarah

Pertemuan itu, mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif

Memaksimalkan kinerja, Memberdayakan Kemitraan

***

Pertemuan itu, tempat berkeluh sang murid kepada sang guru

Keluhan bukan sebuah kelemahan, bukan pula penghambat kemajuan

Keluhan meningkatkan performa kerja dan mengkreasi pengalaman hidup

Keluhan menambah pembelajaran diri dan pertumbuhan pribadi

perlahan-lahan atau bahkan berhenti

keluhan menghilang tergantikan pancaran kodrat anak

kodrat yang muncul dari proses coaching yang bermakna

----------------------------------------------------***--------------------------------------------------------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun