Kodrat dan kebahagian tersebut akan diraih dengan usaha guru untuk mampu mengakomodir segala kepentingan murid dan menumbuh-kembangkan potensi yang dimiliki murid. Guru mampu merancang program yang memberikan dampak signifikan terhadap murid. Salah satu program yang berdampak pada murid, yang menjadikan murid memiliki sehingga mampu berkompetisi secara global adalah dengan Program "Gerakan 30 Menit Membaca Al-Quran dan Mendalami Ilmu Tajwid Mewujudkan Karakter Religius dan Mandiri".
Keterbatasan ekonomi murid SMP Negeri 2 Talaga menjadi salah satu factor tidak 100% nya anak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Terkadang ada juga anak yang orang tuanya siap mencukupi biaya sekolah lanjutan karena mereka berkerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia. Akan tetapi anaknya tidak mau sebab mereka menginginkan hidup seperti keluarga yang lain, yang dibesarkan dengan keluarga yang utuh tidak dititipkan pada kakek neneknya yang sudah tua renta, yang tidak bisa lagi mengurus justeru seharus dirawat. Keadaan tersebut yang mempengaruhi dan menjadikan anak muncul ketidakpedean untuk hidup seperti temannya yang memiliki keluarga yang utuh. Anak banyak mencari tempat, komunitas dan teman yang memberikan mereka nyaman bahagia dan tenang menurut versi mereka. Masa labil yang menjadikan mereka memilih pergaulan, teman dan komunitas tidak tepat yang mendorong mereka untuk melakukan hal negative. Di sisi lain banyak harapan dari masyarakat tempat hidup mereka jika tidak bisa atau tidak mau melanjutkan mereka dapat berperan untuk mampu mengembangkan religi yang ada di lingkungan nya.
Berdasarkan kondisi factual tersebut saya tergerak untuk mengembangkan satu program yang memperkuat mereka untuk mampu mandiri dan  memiliki prinsip positif hidup dengan memegang teguh ideology atau hidup secara religius. Gerakan 30 Menit Membaca Al-Quran sebagai upaya menumbuhkan Penguatan pendidikan karakter Religius, Mandiri, dan  kepemimpinan pada Murid. Kegiatan yang berpihak dan menjadikan anak mau memimpin mandiri dan religius.Â
Program yang meningkatkan kompetensi murid dalam mendalami nilai-nilai agama dan keilmuan Al-Quran yang dapat dijadikan bekal bagi mereka untuk bisa hidup sebagai bagian dari masyarakat. Program melibatkan seluruh murid untuk bisa mandiri dan menjadi pemimpin bagi teman-teman yang lainnya. Keterbiasaan dan keterlatihan mereka dalam memimpin akan menjadikan mereka pribadi tangguh yang mampu berkontribusi positif kepada lingkungan tempat tinggal mereka.
Selama Program "Gerakan 30 Menit Membaca Al-Quran dan Mendalami Ilmu Tajwid Mewujudkan Karakter Religius dan Mandiri" dijalankan, hasil observasi yang saya lakukan terlihat murid sangat bersemangat dan antusias untuk memimpin serta teman-teman lainnya yang menjadi peserta tidak canggung untuk bertanya dan berdiskusi yang memimpinnya adalah teman sendiri. Hal itu lah memunculkan keberanian mereka untuk memimpin dan kemandirian mereka untuk mau mendalami pembahasan materi selanjutnya. Mereka tidak harus lagi disuruh untuk mempelajari materi ini dan itu, tetapi berdasarkan keinginan sendiri untuk mau belajar dan bertanya kepada guru jika mereka kebagian giliran untuk memimpin di depan.
Besar harapan dari program ini memberikan pembelajaran dan pengalaman berharga bagi murid. menjadikan mereka kuat dalam pemahaman dan pengamalan nilai-nilai keagamaan menjadikan pribadi yang religius yang tidak mudah terbawa arus. Menjadikan murid yang mandiri dan mampu memimpin takkala mereka hidup dan berperan sebagai bagian dari masyarakat tempat mereka tumbuh dan berkembang. Menjadikan murid yang memiliki keleluasaan social, intelektual, emosional, moral, dan spiritual.
Semoga Bermanfaat
Salam Bahagia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H