Mohon tunggu...
Yudi Hamdan Dardiri
Yudi Hamdan Dardiri Mohon Tunggu... Guru - Matematika

SMPN 2 Talaga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata Modul 3.3. Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

14 Oktober 2021   00:31 Diperbarui: 14 Oktober 2021   01:11 3748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aksi Nyata Modul 3.3. Pengelolaan Program Yang Berdampak pada Murid

Gerakan 30 Menit Membaca Al-Quran dan Mendalami Ilmu Tajwid Mewujudkan Karakter Religius dan Mandiri

Yudi Hamdan Dardiri

SMP Negeri 2 Talaga

CGP Angkatan 2 Kabupaten Majalengka

Fasilitator : Hj. Reni Nilawati Dewi

Pendamping : Lia Yulia Ningrum

Fact (Fakta)

A. Latar Belakang Aksi Nyata

Gerakan literasi menjadi hal urgen untuk dilakukan di dunia pendidikan khususnya sekolah. Gerakan ini akan mendorong anak untuk masuk ke dunia yang penuh makna dan menjadikan dunia berada di genggaman tangannya.  Di era serba virtual ini kondisi anak-anak mengalami penurunan dalam karakter yang sering disebut degradasi moral. 

Di zaman sekarang  sangat jarang sekali anak bersapa pada guru ketika berpas-pasan di manapun khususnya tempat public. Mereka lebih cenderung berpaling dan mengalihkan pandangan. Seyogyanya guru sebagai panutan yang akan digugu dan ditiru menyapa duluan sebagai penanaman keteladan untuk membiasakan budaya positif.  Mereka tidak salah, mungkin karena penanaman dan pembiasaan karakter positif kurang terpatri dalam diri mereka.

Salah satu upaya untuk menanamkan dan membiasakan budaya positif khususnya religius yang sudah mencakup didalamnya sopan santun, hormat menghormati dan lain-lain. Serta menumbuhkan kemandirian pada diri anak adalah dengan melakukan Gerakan 30 Menit Membaca Al-Quran dan Mendalami Ilmu Tajwid. 

Gerakan yang bertujuan menumbuhkan Penguatan pendidikan karakter Religius Mandiri. Gerakan ini akan diimplementasikan di SMP Negeri 2 Talaga. Sekolah yang memiliki potensi/kekuatan/asset/sumber daya yang akan mendukung terlaksananya Gerakan 30 Menit Membaca Al-Quran dan Mendalami Ilmu Tajwid.

Berdasarkan hasil pemetaan asset yang dimiliki SMP Negeri 2 Talaga Adalah sebagai berikut:

  • Modal  Manusia : Guru, Siswa, Kepala Sekolah, Orang Tua
  • Modal Sosial : DKM, OSIS, Komunitas Keagamaan
  • Modal Fisik : Sarana Prasarana, Ruangan
  • Modal Lingkungan Alam : Lapangan, Suasana yang nyaman, udara Asri, Jauh dari Kebisingan
  • Modal Finansial : Dana BOS
  • Modal Politik : Pemerintah daerah
  • Modal Agama dan Budaya : Banyak lembaga keagamaan (Pondok Pesantren, Majlis Taklim), Tokoh agama, Budaya Peduli religius dan  mandiri.

B. Alasan Melakukan Aksi Nyata

Yang paling menarik adalah murid mampu mengkondisikan dan mendisplinkan murid lainnya selama kegiatan 30 menit membaca Al-Quran dan mendalami ilmu tajwid. Murid berani untuk memimpin dalam proses pembacaan Al-Quran dan memandu jalannya diskusi dalam pendalaman ilmu tajwid. Melihat ekspresi bahagia murid ketika berhasil menambah hapalannya.

Dengan menerapkan pendekatan Inkuiri Apresaiatif tahapan BAGJA kita akan menemukan data valid alasan mengapa Gerakan 30 Menit Membaca Al-Quran dan Mendalami Ilmu Tajwid diterapkan di SMP Negeri 2 Talaga. Berikut  adalah Deskripsi Tahapan BAGJA Gerakan 30 Menit Membaca Al-Quran dan Mendalami Ilmu Tajwid:

1. Buat pertanyaan

Bagaimana cara meningkatkan kepemimpinan siswa di sekolah?

Jawaban

Melalui Gerakan 30 menit membaca Al-Quran dan mendalami ilmu tajwid di awal jam pembelajaran.

2. Ambil pelajaran

  • Gerakan 30 Menit Membaca Al-Quran sebagai upaya menumbuhkan Penguatan pendidikan karakter Religius, Mandiri, tolong menolong, dan kepemimpinan pada Murid.
  • Kegiatan yang menyenangkan dan berpihak pada peserta didik di lingkungan sekolah.
  • Adanya peningkatan kompetensi murid dan guru
  • Murid dan guru terlibat aktif dalam program 30 menit membaca sebagai upaya untuk mengembangkan program yang sudah berjalan.
  • Murid lebih terlatih untuk memimpin di depan
  • Murid memiliki hak sama untuk berperan dalam kegiatan karena dijadwalkan secara bergiliram

3. Gali mimpi

  • Program 30  menit membaca Al-Quran akan direalisasikan di awal tahun ajaran baru.
  • Kegiatan yang dilakukan murid
  • Setiap kelas memiliki hak yang sama untuk memimpin membaca Al-Quran dan mendalami Ilmu Tajwid dengan perwakilan yang bergantian.
  • Mendampingi murid melakukan kegiatan 30 menit membaca Al-Quran
  • Pendampingan Program 30 menit awal pelajaran (membaca Al-Quran dan mendalami Ilmu Tajwid) dilakukan oleh guru secara bergiliran tidak hanya guru agama.
  • Orang tua memantau perkembangan anak di rumah dari hasil kegiatan 15 menit membaca dan membantu mengarahkan serta memasukan anak-anak ke pondok pesantren dan majlis taklim sekitar untuk meningkatkan pedalaman al-quran.
  • Mengadakan lomba membaca cepat, hapalan quran di minggu keempat setiap bulan dan setiap tingkatan dengan batasan surat yang telah ditentukan sekolah, dan Memberikan penghargaan.

4. Jabarkan rencana

  • Program yang telah dibuat akan didiskusikan kepada kepala sekolah dan guru agama yang biasa menanganinya.
  • Jika mendapatkan rekomendasi kepala sekolah untuk dilaksanakan, selanjutnya Penyusunan Kepanitiaan Program dan Pembagian Tugas.
  • Mensosialisasikan kepala seluruh warga sekolah baik secara lisan di rapat dan diumumkan maupun secara tertulis dengan pemasangan pamplet/poster terkait program ini.
  • Mendokumentasikan setiap kegiatan 30 menit membaca
  • Mengapresiasi murid yang mengikuti lomba dan menyampaikan pengumuman di minggu pertama setiap bulan tersebut di peguyuban setiap bulannya.
  • Monitoring dan evaluasi kegiatan

5. Atur Eksekusi (Menentukan tim inti program)

  • Penanggung Jawab kegiatan: Kepala sekolah
  • Pengarah : Dewan guru
  • Koordinator Acara: Ketua tim pengembang
  • Penanggung Jawab sie Acara: Guru
  • Laporan dibuat oleh masing-masing wali kelas.
  • Koordinasi dilakukan setiap rapat rutin guru
  • Evaluasi dapat dilakukan melalui rapat koordinasi dengan kepala sekolah dan guru.

C. Hasil Aksi Nyata

  • Gambaran Umum Program

Gerakan 30 menit membaca Al-Quran dan mendalami Ilmu Tajdwidnya sebagai bentuk literasi di awal pelajaran setiap hari selasa, Rabu, Kamis dan Sabtu. Sebelum di mulai murid belajar memimpin untuk mengkondisikan seluruh temannya berada di lapangan. Dan setiap murid membawa Al-Quran masing-masing. Murid yang telah dijadwalkan berada di depan dan didampingi oleh guru piket beserta guru agama memandu dan memimpin pembacaan Al-Quran untuk diikuti murid-murid lainnya. 

Setelah membaca Guru piket beserta guru Agama dan seluruh murid mendiskusi ilmu tajwid yang ada pada bacaan Al-Quran hari itu. Guru meminta beberapa murid ke depan untuk menjelaskan ilmu Tajwid yang terdapat pada bacaan Al-Quran untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan keberanian diri pada anak. Di Akhir seluruh murid dan guru menghapal satu ayat AL-Quran untuk menambah hapalan harian. 

  • Deskripsi Pelaksanaan Program

Waktu Pelaksanaan

menit setiap hari Selasa, Rabu, Kamis dan Sabtu

Strategi Pelaksanaan Program

Murid melakukan kegiatan membaca A-Quran dan mendalami Ilmu Tajwid selama empat hari yaitu Selasa, Rabu, Kamis dan Jumat selama 30 menit. Didampingi oleh guru bertugas hari itu. Murid untuk belajar memimpin, menumbuhkan keberanian, keberanian dan kemandirian murid.

Faktor Pendukung dan Penghambat Program

Faktor-faktor pendukung pelaksanaan program adalah

  • Koordinasi antara guru dan orang tua yang baik.
  • Guru yang telah mengikuti pelatihan tahsin.
  • Murid petugas pembaca Al-Quran sebelumnya mengikuti pelatihan tahsin yang di selengarakan sekolah

Faktor-faktor penghambat pelaksanaan program adalah

  • Beberapa murid tidak mau melakukan kegiatan 30 membaca Al-Quran
  • Beberapa murid yang belum bisa membaca Al-Quran
  • Hasil Pelaksanaan Program

Murid dan guru bertambah hapalan Al-Quran. Bacaan Al-Quran murid makin terampil, benar dan tepat sesuai kaidah hokum Tajwid.

Dokumentasi aksi nyata Gerakan 30 Menit Membaca Al-Quran dan Mendalami Ilmu Tajwid Mewujudkan Karakter Religius dan Mandiri:

aksi3a-png-616716fa01019076de160a82.png
aksi3a-png-616716fa01019076de160a82.png
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Feeling (Perasaan)

Murid makin bersemangat untuk memimpin dan memandu jalannya kegiatan 30 menit membaca Al-Quran dan Mendalami Ilmu tajwid serta menambah jumlah hapalan sebagai bentuk eksistensi diri mereka dalam melakukan kebaikan. Semua guru termotivasi untuk terus meningkatkan kualitas bacaan Al-Qurannya dan mau mendalami Ilmu tajwid sebelum melaksanakan tugasnya sebagai pendamping harian pelaksanaan kegiatan 30 menit membaca Al-Quran. 

Kebahagian tersendiri bagi guru yang telah berhasil menambah kecakapan anak dalam membaca Al-Quran anak dan muncul kebahagian yang teramat  jika murid yang tadinya tidak bisa membaca Al-Quran menjadi terampil dalam membaca Al-Quran.

Finding (Pembelajaran)

Masih ada beberapa murid yang tidak hadir tepat waktu untuk melaksanakan kegiatan 30 menit membaca Al-Quran dan mendalami Ilmu Tajwidnya. Bahkan ada beberapa murid yang tidak mau membaca Al-Quran. Ada beberapa murid yang belum bisa membaca Al-Quran. Keadaan tersebut dapat menganggu keberlangsungan dan keberhasilan program 30 menit membaca Al-Quran di awal pembelajaran. 

Perlu anak keterlibatan orang tua untuk memantau dan menitipkan anak-anak kepada pondok pesantren dan majlis taklim untuk meningkatkan keterampilan anak-anaknya dalam membaca Al-Quran. Akan tetapi masih banyak orang tua yang tidak mengetahui kondisi anaknya. Mereka bersikap acuh tak acuh terhadap keterampilan anak dalam membaca Al-Quran. Banyak anak yang berasal dari keluarga broken home sehingga anak terlantar dan tak terurus.

 Future (Rencana Penerapan Ke Depan)

Jika anak sudah terbiasa memimpin di depan murid-murid lainnya akan menumbuhkan kepercayaan diri dan keyakinan diri pada anak. Mereka akan mampu menghadapi tantangan dan kondisi yang terjadi pada saat memimpin di depan. Memaksimalkan peran seluruh warga sekolah untuk mengsukseskan program 30 menit membaca Al-Quran dan mendalami ilmu tajwid di awal jam pelajaran. 

Program 30 menit membaca Al-Quran dan mendalami ilmu tajwid bukan termasuk acara gebrakan yang dilaksanakan hanya periode tertentu akan tetapi menjadi program yang akan dilaksanakan secara berkelanjutan dan terus menerus untuk memunculnya hal positif yaitu religius, mandiri, tanggung jawab, aktif, disiplin dan kerja sama pada diri murid. Peningkatan keaktifan peserta didik dalam membaca Al-Quran dan pemahaman ilmu Tajwidnya dan peningkatan jumlah peserta didik dalam menghapal Al-Quran.

Refleksi dan Evaluasi

  • Refleksi Program
  • Diperlukannya komunikasi dengan orang tua murid terkait pentingnya anak terampil membaca Al-Quran dan menambah hapalannya.
  • Berkolaborasi dengan orangtua untuk memantau anak-anaknya dalam membiasakan membaca Al-Quran dan menambah hapalannya setiap hari di rumah.
  • Melakukan coaching kepada murid yang tidak mau membaca Al-Quran.
  • Adanya apresiasi kepada siswa yang membiasakan membaca Al-Quran dan menambah hapalannya tiap hari.

 Evaluasi Program

  • Sekolah memberikan apresiasi dan penghargaan kepada murid yang hapalan paling banyak dan murid yang terampil dalam mengaplikasikan ilmu tajwid dalam membaca Al-Quran untuk membangkitkan semangat murid-murid  lainnya untuk menambah hapalannya dan membaca Al-Quran sesuai kaidah ilmu tadwid. 
  • Melakukan coaching  kepada murid yang tidak Membaca Al-Quran.
  • Murid yang tidak bisa membaca Al-Quran dibimbing oleh guru yang telah ditunjuk sekolah untuk belajar membaca Al-Quran.
  • Mengarahkan Orang tua untuk menitipkan anak-anak yang belum bisa membaca Al-Quran ke pondok pesantren dan majlis taklim.

Program ini mungkin bagi sebagian orang tidak memiliki makna yang mendalam akan tetapi bagi murid SMP Negeri 2 Talaga akan memberikan pengalaman berharga dalam menumbuhkan karakter religius dan kemandirian pada diri anak. Murid yang memiliki pribadi-pribadi kuat memegang teguh ideology, keyakinan, budi pekerti dan kemandirian. Program yang akan berdampak pada murid. Program yang akan meningkatkan kompetensi sehingga siap berkompetisi baik secara local maupun global. Program yang meningkatkan keleluasaan baik spiritual, social, emosional, moral maupun intelektual bagi murid.

Semoga Bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun