Proses menuntun yang dilakukan dalam coaching adalah sebuah usaha untuk mengeksplorasi murid untuk mampu melejitkan potensinya. Konsep coaching sangat dibutuhkan dalam memberikan layanan pada murid karena sangat berbeda dengan konsep konseling dan mentoring.Â
Coaching tidak hanya berawal dari masalah tetapi dari kondisi yang memungkinkan peserta didik mampu memaksimalkan potensi dan kekuatannya untuk menemukan dan menyelesaikannya sendiri. Â Mentoring merupakan proses dilakukan ahli dengan berbagi pengalaman kepada mantee untuk menyelesaikan masalahnya. Sedangkan konseling konselor memberikan bantuan solusi untuk menyelesaikan masalah konseli.
Coaching yang dilakukan coach kepada coachee sedikitnya membutuhkan empat keterampilan diantaranya:
- Keterampilan membangun dasar proses coaching
- Keterampilan membangun hubungan baik
- Keterampilan berkomunikasi
- Keterampilan memfasilitasi pembelajaran
Dalam proses coaching ada salah satu model yang biasa digunakan oleh coach. Model yang dikembangkan dari Salah satu model GROW. Model GROW adalah kepanjangan dari Goal, Reality, Options dan Will. Goal (Tujuan): coach perlu mengetahui apa tujuan yang hendak dicapai coachee dari sesi coaching ini; Reality (Hal-hal yang nyata): proses menggali semua hal yang terjadi pada diri coachee; Options (Pilihan): coach membantu coachee dalam memilah dan memilih hasil pemikiran selama sesi yang nantinya akan dijadikan sebuah rancangan aksi; dan Will (Keinginan untuk maju): komitmen coachee dalam membuat sebuah rencana aksi dan menjalankannya.Â
Model GROW menjadi pijakan dalam melakukan coaching yang selanjutnya dikembangkan menjadi model TIRTA yang meliputi langkah-langkah Tujuan utama pertemuan/pembicaraan; Identifikasi masalah coachee; Rencana aksi coachee; dan  Tanggung jawab/komitmen. Dalam Aksi Aspek berkomunikasi untuk mendukung praktik coaching antara lain, Komunikasi Asertif menjadi Pendengar aktif, Bertanya reflektif  dan Umpan balik positif.
Refleksi terhadap proses coaching di sekolah
- Proses coaching sebagai bentuk usaha yang dilakukan guru untuk menuntun segala potensi, keunikkan dan kekuatan murid untuk hidup sesuai kodratnya dan memperbaiki lakunnya.
- Proses coaching menjadikan murid untuk bisa hidup sebagai individu dan bagian msyarakat yang mampu mengenali, menggali dan memaksimalkan segala potensi yang dimilikinya untuk menyelesaikan segala masalahnya sendiri.
- Proses coaching, menuntun murid untuk berkesadaran penuh mencapai kemerdekaan belajar digali dengan pertanyaan-pertanyaan reflektif untuk memaksimalkan segala potensinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H