Mohon tunggu...
Yudi Hamdan Dardiri
Yudi Hamdan Dardiri Mohon Tunggu... Guru - Matematika

SMPN 2 Talaga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Forum Diskusi Eksplorasi Konsep Coaching

13 Agustus 2021   23:36 Diperbarui: 13 Agustus 2021   23:38 6126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memahami lebih lanjut tentang konsep coaching

1. Apa yang dilakukan coach dalam membantu coachee mengenali situasi permasalahan) yang dihadapi coachee? 

Langkah awal adalah Memberikan waktu yang seluas-luasnya dan situasi yang nyaman bagi coachee untuk mencurahkan permasalahan. Membantu coachee untuk mengenal dan menentukan tujuan coaching. Coach mengajukan pertanyaan efektif untuk menggali permasalahan yang terjadi pada diri coachee dan Mendengarkan apa yang menjadi perhatian dan keyakinan dari coachee serta Membangun komunikasi asertif dengan coachee. Coach Menggarisbawahi dari komunikasi coachee dan membantunya memahami sendiri permasalahan yang dihadapi coachee. Melakukan curah pendapat dan membantu coachee menentukan tindakan-tindakan yang memungkinkan coachee mempraktikkannya serta Mendorong coachee menggali ide dan alternative solusi dan menentukan keputusan. Coach Mendorong terciptanya sebuah rencana coachee untuk menyelesaikan masalah dengan hasil yang dapat dicapai dalam rentang waktu yang jelas, terukur, dan spesifik sesuai kebutuhan. Coach Mendorong coachee agar bertanggung jawab atas aksi nyata yang coachee akan lakukan berkaitan dengan hasil yang ingin dicapai atau rencana spesifik sesuai jadwal.

2. Bagaimana cara coach memberi respons terhadap situasi (permasalahan) yang dihadapi coachee? (perhatikan secara cermat sikap dan perilaku coach)

Memberikan keyakinan kepada coachee bahwa setiap permasalahan dapat diselesaikan dan membangun keakraban yang memberikan kenyamanan kepada coachee untuk berbagi keluh kesah yang dihadapi. Coach memposisikan diri sebagai pendengar aktif yang memberikan perhatiaan dan menghargai apa yang dirasakan coachee. Dan coach Membantu mengembangkan kemampuan coachee dalam mengambil keputusan, menerima feed back, dan membantu merefleksikan.

3. Apakah praktek coaching model TIRTA dapat dipraktekkan dalam situasi dan konteks lokal kelas dan sekolah Anda? apa tantangan utama Anda dalam melakukan praktek coaching model TIRTA?

Dalam situasi dan konteks local kelas sekolah, praktek coaching model TIRTA sangat mungkin untuk diimplementasikan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi murid, guru dan sekolah. Tantangan utama saya mempraktikkan coaching model TIRTA adalah kemampuan komunikasi. Kemampuan komunikasi yang tidak mendominasi akan tetapi menggali serta menghormati coachee. Kemampuan komunikasi yang mampu menampilkan komunikasi yang cermat dan focus. Komunikasi yang menjadikan coach sebagai pendengar aktif dan dan penanya efektif untuk menemukan pemahaman, rencana, tindakan dan tanggung jawab.  

4. Siapakah yang dapat membantu Anda melatih praktek coaching model TIRTA di kelas dan sekolah Anda? Bagaimana Anda melibatkan mereka?

Seluruh warga sekolah (murid, guru, tenaga kepegawaian dan kepala sekolah) biasa menjadi patner dalam melatih praktek coaching model TIRTA. Karena kesemuanya pasti memiliki permasalahan masing-masing yang harus dihadapi dan diselesaikan. Yang paling utama adalah permasalahan murid yang menjadi focus utama. Praktik coaching yang dilakukan pada murid nantinya akan dikomunikasikan kepada seluruh warga sekolah selain murid yang dijadikan dasar dan pijakan melakukan perbaikan dalam memberikan pelayanan prima pada murid. Guru, tenaga kependidikan dan kepala sekolah berembug bersama mengambil langkah nyata untuk menjadikan data hasil coaching sebagai suatu kebijakan. Guru akan menjadi bagian dari komunitas praktisi yang akan mempraktikkan coaching model TIRTA.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun