Mohon tunggu...
Yudi Hamdan Dardiri
Yudi Hamdan Dardiri Mohon Tunggu... Guru - Matematika

SMPN 2 Talaga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Eksplorasi Konsep Coaching dalam Konteks Pendidikan

11 Agustus 2021   21:23 Diperbarui: 12 Agustus 2021   08:23 22732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Diary sang Calon Guru penggerak dalam memahami konsep coaching dengan menjawab pertanyaan penguat dan reflektif.

1. Sebutkan prinsip-prinsip coaching yang dapat Anda ambil dari beberapa pengertian coaching yang telah disajikan!

  • Harus ada kolaborasi antara coach dan coachee, coach membuat pertanyaan yang menggali coachee untuk menemukenali permasalahan dan menyadarkan tanpa mengajari. Kesadaran muncul dari diri coachee sendiri
  • Coach sebagai fasilitator dengan menjadi pendengar yang cerdas serta penyimak untuk menerima pesan dari coachee.
  • Sangat penting bagi seorang coach menangkap kata-kata kunci saat mendengarkan dan menyimak curahan coachee. Pesan-pesan kunci dijadikan bahan untuk mengajukan pertanyaan selanjutnya yang menyadarkan diri coachee untuk mengadakan perubahan secara berkesadaran.

2. Sebagai guru, pernahkah anda menerapkan prinsip-prinsip coaching tersebut di sekolah Anda? Jika jawaban anda "ya", berilah contoh dan penjelasannya!

Ya, ketika menghadapi anak yang melakukan pelanggaran beberapa kali sudah ditegur dan diperingati oleh beberapa guru tetap saja belum ada perubahan. Saya coba mengajaknya mengobrol secara empat mata memberikan pertanyaan yang membuatnya nyaman dan mencurahkan segala permasalahan yang dihadapi. Dan mencoba mendengarkan keluh kesahnya. 

Ternyata anak tersebut mencari perhatian guru. Ketika guru telah menegur ada kepuasan dalam dirinya karena berarti ada yang memperhatikannnya. 

Anak tersebut adalah korban perceraian yang ditelantarkan oleh kedua orang tuanya dan ia dititipkan di neneknya yang sudah tua dan dengan ekonomi yang termasuk kategori miskin sebagai buruh tani. Ditanya orang tuanya dimana ia menjawab ibu ke arab dan bapaknya di luar kota tidak tahu entah dimana. 

Tidak sempat mengurus cucunya. Jadi anak tersebut melakukan berbagai pelanggaran supaya diperhatikan. Setelah diajak mengobrol dan diberikan pemahaman dan membangkitkan kesadaran dari dalam dirinya. Sedikit demi sedikit anak tersebut berubah. Walaupun tidak seutuhnya karena butuh proses yang tidak hanya dari sekolah tetapi butuh peran keluarga juga. 

3. Keterampilan manakah yang sudah anda kuasai?

Keterampilan membangun hubungan baik dan keterampilan memfasilitasi pembelajaran

4. Keterampilan manakah yang perlu Anda asah agar dapat menjalankan coaching dengan baik? 

Keempat keterampilan yaitu keterampilan membangun dasar proses coaching, keterampilan membangun hubungan baik, keterampilan berkomunikasi, dan keterampilan memfasilitasi pembelajaran, semuanya perlu pengasahan karena tidak semua guru menerapkan proses coaching yang secara keilmuan itu benar. Selama ini proses coaching yang dilakukan hanya sekedar atas dasar rasa empati dan kepedulian serta benar secara sujektif. Perlu terus belajar, menggali ilmu dan berbagi pengalaman dengan guru lain yang telah terbiasa melakukan proses coaching dan berhasil.

5. Kendala apakah yang Anda temui ketika Anda berupa meningkatkan keterampilan tersebut?

Belum ada ruang, waktu dan kesempatan untuk menggali lebih dalam meningkatkan keterampilan  dasar seorang coach. Kalau pun ada sangat jarang sekali menemukan di dunia  pendidikan yang mengadakan pelatihan dan pendidikan yang membuka kesempatan kepada semua guru tanpa terkecuali untuk bisa mengikuti diklat tersebut. Biasanya jika ada panggilan pun hanya diberi kesempatan kepada guru yang terbiasa menangani anak seperti wakil kepala sekolah bidang kesiswaan atau guru bimbingan konseling.  

6. Bagaimana cara burung hantu membantu sang kancil menyeberang sungai?

Mengajaknya berkomunikasi dengan mengajukan pertanyaan reflektif yang membangkitkan kesadaran akan jati diri dan potensi apa yang dimilikinya. Langkah awal Dengan menanyakan permasalahan apa yang sedang terjadi pada sang serigala untuk menemukan kata kunci atau akar permasalahnya. Terus apa saja yang telah dilakukan atau usaha-usaha apa yang pernah dicoba untuk menyelesaikan masalah (menyebrangi sungai). 

Dari jawaban sang serigala, burung hantu mengajak serigala tersebut untuk merefleksi apakah-apakah usaha-usahanya tersebut sudah sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Mengajak refleksi yang dilakukan burung hantu terhadap serigala tersebut menyadarkan diri sang serigala untuk memaksimalkan potensi yang ada pada dirinya tidak perlu mencontoh dan mengikuti cara makhluk yang lain.

7. Bagaimana cara burung hantu menanggapi pernyataan sang kancil tentang ketidak mampuannya?

Meyakinkan dulu apakah benar sang serigala pingin melewati sungai yang kecil itu. Menanyakan usaha-usaha apa saja yang telah dilakukan dan Menemukan pesan atau kata-kata kunci yang akan dijadikan pertanyaan lanjutan untuk menggali informasi dan menyadarkan sang serigala terhadap usahanya yang telah dilakukan dan apakah usahanya itu cocok dengan dirinya ataukah tidak. 

Menyadarkan akan siapa dirinya dan kemampuan apa yang dimiliki serigala terakhir mencoba kemampuan yang dimilki serigala untuk menyelesaikan masalahnya yaitu meyebrangi sungai.

8. Pertanyaan-pertanyaan seperti apakah yang diajukan oleh burung hantu untuk membantu sang kancil?

Dengan mengajukan pertanyaan reflektif atau pertanyaan-pertanyaan yang membangkitkan kesadaran terhadap terhadap sang serigala. pertanyaan yang muncul dari medengarkan curahan permasalahan sang serigala. pertanyaan terbuka yang membantu sang serigala untuk memperhatikan siapa diriya., dan pertanyaan yang menstimulus serigala untuk menemukan ide menyelesaikan masalahnya yaitu menyebrangi sungai kecil tersebut. berikut pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Burung Hantu kepada Serigala:

  • bagaimana aku bisa membantumu'
  • pertanyaan penguatan kamu pingin menyebrangi sungai yang kecil ini
  • usaha apa yang pernah kamu dilakukan
  • menggali terus usaha lain yang pernah dilakukan
  • mengajukan pertanyaan-pertanyaan lanjutan apakah usaha yang telah dilakukan tersebut sudah benar atau belum.
  • dilanjutkan pertanyaan yang menyadarkan akan jati dirinya sebagai serigala
  • pertanyaan yang menyadarkan akan potensi apa yang dimiliki serigala untuk menyebrangi sungai.
  • pertanyaan yang mendorong serigala untuk mencoba menyebrangi sungai dengan potensi atau cara yang sesuai dengan jati dirinya.

9. Jika Anda menjadi sang kancil, apa yang Anda rasakan ketika dibantu dengan cara demikian?

Sangat senang, bahagia dan berterima kasih karena bantuan yang diberikan tidak secara langsung tetapi menjadikan saya sadar dan cerdas menghadapi masalah. Bantuan tersebut membuat  saya berpikir untuk menggali segala kemampuan yang dimiliki sendiri untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. 

10. Jika Anda adalah sang burung hantu dan kancil adalah murid Anda, apakah Anda cukup sabar? Mengapa? 

Ya, belajar sabar itu penting di video tersebut hanya dihadapkan dengan satu permasalahan dan satu murid. Mengikuti alur pikir murid untuk menggali segala potensi yang dimiliki murid sangat diperlukan oleh seorang guru. Jika satu murid menjadi sadar maka perubahan tidak memerlukan lagi paksaan tetapi perubahan dilakukan secara sadar sebagai buah dari proses kesabaran guru untuk menjadi coach. 

11. Apa yang seorang konselor lakukan untuk membantu seseorang yang bermasalah dalam mengemudi mobil?

Mengajarkan langsung cara-cara menyelesaikan masalah orang lain/konseli dalam mengemudi.

12. Apa yang seorang coach lakukan untuk membantu seseorang yang bermasalah dalam mengemudi mobil?

Berbagi pengalaman kepada mentee atau orang yang bermasalah dalam mengemudi bagaimana cara menyelesaikan masalah dalam mengemudi yang dihadapi orang tersebut.

13. Apa yang seorang coach lakukan untuk membantu seseorang yang bermasalah dalam mengemudi mobil?

Mengarahkan orang bermasalah yang mengemudi atau coachee untuk menggali kemampuan apa saja yang dimiliki orang bermasalah tersebut dan memaksimalkan kemampuannya tersebut untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dalam mengemudi.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun