Mohon tunggu...
Yudi Hamdan Dardiri
Yudi Hamdan Dardiri Mohon Tunggu... Guru - Matematika

SMPN 2 Talaga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Minggu ke-12 Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional

1 Agustus 2021   14:44 Diperbarui: 1 Agustus 2021   14:50 10126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2.2.a.10.1. Jurnal Refleksi - Minggu 12

Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional 

Model 3: Six Thinking Hats (Teknik 6 Topi)

 

Alhamdulillah rasa syukur yang tak terhingga kepada sang penentu takdir karena saya sampai juga di minggu keduabelas pendidikan guru penggerak. Di minggu keduabelas ini ada beberapa materi yang harus dipelajari dan beberapa aktivitas pembelajaran yang harus dilalui yaitu

  • Eksplorasi Konsep Mandiri
  • Eksplorasi Konsep -- Forum Diskusi
  • Ruang Kolaborasi -- Pengerjaan 
  • Ruang Kolaborasi -- Presentasi
  • Lokakarya 3

Pada minggu keduabelas ini saya akan coba membuat jurnal refleksi mingguan dengan menggunakan model Six Thinking Hats (Teknik 6 Topi) sebagai berikut:

1. Fact (Fakta)

Informasi, pengetahuan dan pengalaman setiap aktivitas berbeda-beda

a. Eksplorasi Konsep Mandiri

Ekplorasi konsep yang dilakukan secara mandiri tentang berapa konsep yaitu 1) kesadaran penuh (mindfulness) merupakan bagaimana seseorang mengaitkan antara perhatian atau unsur pikiran, keinginan yang memiliki maksud dan kebaikan serta keingintahuannya terhadap kegiatan fisik yang sedang dikerjakan saat itu; 2) Ada 5 kompetensi sosial-emosional yaitu kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan sosial dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab; 3) berkesadaran penuh dalam pembelajaran lima kompetensi sosial-emosional dapat kita kombinasikan dalam tiga ruang lingkup melalui kegiatan rutin yaitu kegiatan di luar jam pembelajaran atau kegiatan yang bersifat non akademik seperti kegiatan membaca Quran sebelum jam pelajaran dimulai, kegiatan membaca buku favorite selama maksimal 10 menit sebelum pulang atau setelah jam pembelajaran dilaksanakan, kegiatan yang diintegrasikan ke dalam pelajaran seperti melakukan refleksi setiap akhir pelajaran untuk menggali akan kebermaknaan materi yang telah dipelajari, melakukan pembelajaran kooferatif untuk menumbuhkan kesadaran social dan rasa empati sesame teman. Teman yang sudah memiliki tingkat pemahaman yang lebih akan suatu konsep membantu dan berbagi pengetahuan dengan teman yang belum memahaminya, Kegiatan Protokol yaitu kegiatan yang sudah terbiasa dilakukan dan dijadikan kesepakatan-kesepakatan warga sekolah serta secara mandiri diterapkan peserta didik sebagai respon karena adanya situasi tertentu seperti membiasakan mengucapkan sapaan-sapaan humanis untuk membiasakan  warga sekolah untuk mengucapkan kata-kata positif dan meminimalisir ujaran negatif, membudayakan rasa hormat menghormati dan menghargai teman ketika sedang berbicara.

Untuk mendalami materi di atas dalam eksplorasi mandiri setiap CGP diberikan beberapa pertanyaan untuk menggali lebih dalam terkait materi pembelajaran social emosional dari hakitat PSE, pentingnya PSE, 5 kompetensi social emosional, latihan berkesadaran penuh, hubungan otak dengan latihan berkesadaran penuh, dan manfaat berkesadaran penuh. Berikut dokumentasi kegiatan eksplorasi mandiri yang dilakukan di LMS:

Gambar 1 Ekplorasi konsep mandiri
Gambar 1 Ekplorasi konsep mandiri
Gambar 1 Ekplorasi konsep mandiri
Gambar 1 Ekplorasi konsep mandiri

b. Eksplorasi Konsep -- Forum Diskusi

Penerapan 5 kompetensi sosial -- emosional :

  • Kesadaran diri : Pengenalan Emosi

Ketika seseorang mengalami gejolak emosi tertentu maka orang tersebut harus menamai emosi apa yang terjadi.  Seperti merasa marah, merasa sedih atau merasa kecewa.

  • Pengelolaan diri : Mengelola Emosi dan Fokus

Bertumpuknya pekerjaan yang harus dikerjakan secara bersamaan akan menyebabkan hilangnya focus dan munculnya ketegangan. Seseorang yang mengalami kondisi tersebut perlu menenangkan pikiran dengan menarik napas panjang. Kondisi tenang yang terbentuk akan mengembalikan focus dan emosi jadi terkendali sehingga dapat melanjutkan aktivitas dan focus terhadap pekerjaan selanjutnya.  

  • Kesadaran social : keterampilan berempati

Keterampilan yang muncul dari diri seseorang ketika seseorang telah mengenali emosi yang terjadi dan mengelola emosinya sehingga dapat berpikir dengan tenang dan mulai untuk memahami lingkungan di sekitarnya. Mulai merasakan apa yang orang lain alami dan mencoba memposisikan dirinya terhadap posisi yang orang lain sedang alami. Sehingga dalam menghadapi orang bukanlan tindakan penghukuman akan tetapi kepedulian dan empati yan muncul.

  • Keterampilan berhubungan social : resiliensi

Keterampilan yang berusaha untuk menjadikan kesulitan itu sebagai kekuatan untuk bangkit dan mencari solusi dalam menyelesaikan suatu permasalahan dengan tidak menghindari dan menghilangkan kesulitan. Dalam menyelesaikan kesulitan seseorang dapat mendayagunakan sumber daya lenting seperti potensi dan kekuatan apa yang dimiliki untuk menyelesaikan kesulitan, bagaimana keadaan saya sekarang memunginkan tidak untuk menghadapi kesulitan tersebut dan selanjutnya apa yang akan dilakukan untuk menyelesaikan konflik tersebut.

  • Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab)

Kemampuan yang muncul akibat dari pembiasaan dan pelatihan secara konsisten untuk tidak reaktif menghadapi sebuah permasalahan akan tetapi selalu dengan pertimbangan yang matang dengan analisi seluruh aspek sebelum mengambil sebuah langkah dan keputusan, apa saja yang bisa dijadikan option solutif yang disertai akibat-akibat yang akan muncul.

c. Ruang Kolaborasi -- Pengerjaan 

Secara kelompok kecil berkolaborasi dan berdiskusi melalui vitual google meet menyusun teknik-teknik dalam menerapkan pembelajaran 5 kompetensi sosial dan emosional dalam 3 ruang lingkup (rutin, terintegrasi dalam mapel, dan protokol) sesuai dengan jenjang pendidikan masing-masing. Saya berkelompok dengan pak Trioyono, Bu Teti Herawati dan pak Didin Kamarudin dan kami berbagi ide dan pemikiran terkait tentang tabel penerapan teknik kompetensi social emosional di sekolah kami masing-masing yang pernah diterapkan atau mungkin ide inspiratif yang akan diterapkan di masa depan. Berikut dokumentasi pada aktivitas ruang kolaborasi pengerjaan.

Gambar 2 Ruang Kolaborasi Pengerjaan
Gambar 2 Ruang Kolaborasi Pengerjaan

d. Ruang Kolaborasi -- Presentasi

Mempresentasikan teknik-teknik dalam menerapkan pembelajaran 5 kompetensi sosial dan emosional dalam 3 ruang lingkup (rutin, terintegrasi dalam mapel, dan protokol) sesuai dengan jenjang pendidikan yang dibagi menjadi tiga jenjang : jenjang satu  anak TK/PAUD  dan anak kelas 1 SD, jenjang kedua anak kelas 2 sampai kelas 6 SD dan jenjang 3 anak SMP dan SMA.

Dalam aktivitas presentasi ini kami berbagi peran. Saya sebagai moderator dan presenter pak trioyono, bu teti dan pak didin. Hasil diskusi dan kolaborasi yang telah kami lakukan menemukan sebanyak 15 teknik Pembelajaran KSE : (1) Ruang Lingkup rutin, Tekniknya: Menuliskan cerita, melakukan kebiasaan berbahasa dengan baik, Kegiatan Jumat bersedekah, lomba kebersihan dan keindahan kelas, Ikrar belajar. (2) Ruang Lingkup terintegrasi pada mapel, tekniknya : Melakukan refleksi, Sapaan Humanis di setiap awal pembelajaran, Diskusi kelompok, Simulasi kegiatan jual-beli (Pada materi Aritmetika sosial), dan Kesepakatan Kelas; (3)Ruang lingkup Protokol, Tekniknya : membiasakan datang tepat waktu, membiasakan menghargai pendapat orang lain, Membiasakan perilaku 3, Kegiatan bakti social, dan membuat kolase diri. Berikut dokumentasi aktivitas ruang kolaborasi presentasi.

Gambar 3 Ruang Kolaborasi Presentasi
Gambar 3 Ruang Kolaborasi Presentasi

e. Lokakarya 3

Pada lokakarya 3 ini kami diminta untuk berkolaborasi dengan kepala sekolah untuk menyusun  Visi Misi sekolah impian dan berpihak pada murid. Visi sekolah yang mencerminkan keberpihakan kepada murid di masa depan. Hasil berkolaborasi dengan kepala sekolah didapatkan sebuah rumusan visi sekolah "Terwujudnya sekolah yang menyenangkan dan terciptanya peserta didik yang merdeka"

 

Gambar 3 Lokakarya 3
Gambar 3 Lokakarya 3

2. 

ilustrasi pribadi
ilustrasi pribadi
Feeling (Perasaan)

 

Saat mempelajari materi baru saya merasa bersyukur termasuk bagian dari perubahan karena saya jadi tahu bagaimana mengenali serta mengendalikan emosi dan kesulitan, bagaimana menyikapi peserta didik dengan memunculkan rasa empati bukan penghukuman. Muncul rasa bahagia tatkala berdiskusi dengan Calon guru penggerak lain terkait materi pembelajaran Sosial emosional karena tercerahkannya pemikiran. Berbagi pengalaman pengimplementasian parktik baik yang mampu mengarahkan peserta didik untuk bahagia dan merdeka

 

3. 

ilustrasi pribadi
ilustrasi pribadi
Benefit (Manfaat)

 

Merubah mindset menambah wawasan dan pengalaman harus proses dalam menyelesaikan kesulitan, tidak reaktif akan tetapi reaktif, pikir secara matang tidak teburu-buru dan menciptakan suasan tenang dalam berpikir dan bertindak. Setelah mempelajari materi PSE ini saya jadi mengetahui bagaimana untuk mengembalikan focus dan mengintegrasikan pembelajaran social emosional dalam kelas, kegiatan sekolah dan budaya positif. Inspirasi dan motivasi diperoleh dengan berdiskusi dengan calon guru penggerak lain pada sesi diskusi, pengerjaan, dan presentasi bagaiman PSE itu diterapkan di sekolah.

 

4. 

ilustrasi pribadi
ilustrasi pribadi
Cautions (Kendala)

Jaringan internet yang putus nyambung sehingga materi tidak tersampaikan begitu jelas. Rada kesulitan jika diminta untuk menanggapi karena terkadang tidak terdengar jelas apa yang barusan disampaikan. Merubah mindset teman sejawat dan peserta didik tidak semudah yang kita bayangkan membutuhkan proses yang cukup menyita energy dan pemikiran. Tetapi tidak boleh menyerah harus terus berproses supaya terjadinya perubahan kondisi. Keadaan yang sesuai dengan harapan.

 

5. 

ilustrasi pribadi
ilustrasi pribadi
Creativity (Ide/Gagasan)

Akan mencoba untuk mengimplementasikan pembelajaran Sosial emosional di kelas dan menshare praktik baik ini kepada warga sekolah lainnya sehingga perubahan akan lebih cepat dirasakan murid. Diperlu diadakannya kolaborasi, membuka ruang pikiran untuk berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman dengan seluruh warga sekolah khususnya guru-guru untuk mengciptakan ekosistem pendidikan yang berpusat pada anak dengan menerapkan pembelajaran social emosional.

6. 

ilustrasi pribadi
ilustrasi pribadi
Process (Kesimpulan)

Sebagai calaon guru penggerak untuk mampu menciptakan merdeka belajar harus memulai dari diri sendiri bergerak dengan mengimplementasikan social emosional dalam pembelajaran, selanjutnya menggerakan warga sekolah dengan membuat komunitas paraktisi yang mampu bersinergi untuk menciptkan ekosistem pendidikan yang berpihak pada murid. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun