"Alhamdulillah, akhirnya" dalam hati.
Kalau sudah ada kata berarti sebenarnya dia bisa diajak komunikasi. Saya yakin sebenarnya jika anak tersebut diusahakan pasti bisa berubah. Ini kesempatan untuk meyakinakan saya apakah benar anak tersebut tidak bisa baca seperti apa yang diungkapkan semua guru yang mengajarnya. Saya lanjutkan dengan memperlihatkan gambar tulisan yang ada angkanya. Dibuku matematika ada beberapa paragraph yang bertuliskan angka 1000. Dan saya coba tanyakan.
"De, ini angka beberapa?"Tanya saya. Pada awalnya dia tidak mau sama sekali menjawab. Saya terus membujuknya.
"Ayo de tidak apa-apa jangan takut dan malu. Tenang saja yang lain kan sedang mengerjakan hanya bapak yang tahu. Bapak yakin Ade pintar dan pasti bisa".
"100" jawabnya.
"Ya, berarti sepertinya pasti bisa" dalam hati.
Saya tidak melanjutkan percakapan karena terlihat dia sudah merasa tidak nyaman dan kebetulan ada beberapa siswa lain yang bertanya.
Pertemuaan selanjutnya dia tidak pernah hadir lagi ke sekolah karena katanya takut ditanya lagi. Ya Allah harus bagaimana ini. Menghubungi orang tuanya jawabnya seperti yang kemarin sudah angkat tangan tidak mau pusing. Malah menyalahkan makanya jangan banyak bertanya pada anak saya. Saya coba bawa ke forum diskusi guru, sama semua sudah pada bingung karena orang tuanya sendiri sudah angkat tangan. Di sekolah kami tidak ada guru bimbingan konseling jadi jika ada masalah kita berusaha secara kesepakatan untuk menghadapinya.
2. Anda tentu juga pernah berada dalam situasi menantang saat berhubung an dengan murid-murid. Refleksikan:
a. Apa yang terjadi?
Harus mengajak ke sekolah anak yang sudah masuk dengan komunitas anak PUNK. Ada anak perempuan yang tinggal satu semester lagi mau keluar dari sekolah. Bahkan sudah beberapa hari tidak masuk sekolah ketika dikunjungi ke rumahnya.Â