Mohon tunggu...
Yudi Hamdan Dardiri
Yudi Hamdan Dardiri Mohon Tunggu... Guru - Matematika

SMPN 2 Talaga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Minggu ke-10 Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi (Guru Penggerak)

19 Juli 2021   11:02 Diperbarui: 19 Juli 2021   11:10 11650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2.1.a.10.2. Jurnal Refleksi - Minggu 10

Modul 2.1.A. Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi

Model 1: 4F (Facts, Feelings, Findings, Future)

YUDI HAMDAN DARDIRI

SMP NEGERI 2 TALAGA

CGP ANGKATAN 2

KABUPATEN MAJALENGKA

Di mingu ke-10 saya akan coba merefleksi pembelajaran dan aktivitas pembelajaran yang telah dilakukan di Learning Management System (LMS). Di minggu ini ada beberapa aktivitas pembelajaran yaitu 2.1.a.5.2. Ruang Kolaborasi 2 Google Meet; 2.1.a.6. Refleksi Terbimbing - Modul 2.1; 2.1.a.7. Demonstrasi Kontekstual - Modul 2.1; dan 2.1.a.8. Elaborasi Pemahaman - Modul 2.1. Jurnal Refleksi - Minggu 10 ini, saya menggunakan model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future).

1. Facts (Peristiwa)

Aktivitas pertama yaitu mempresentasikan hasil kolaborasi pertemuan sebelumnya tentang membuat RPP berdiferensiasi. Kali ini kelompok saya kebagian presenter ke-1 karena Alhamdulillah kelompok kami yang terdiri dari Bu Santi, Pak Didin, Pak Zaenal dan Saya Yudi Hamdan Dardiri hadir tepat waktu. Kami mempresentasikan RPP berdiferensiasi mata pelajaran matematika materi peluang. 

Di sesi ini ada beberapa dari kelompok lain terkait RPP yang kami buat yaitu di dalam tujuan pembelajaran yang seharusnya mencakup 4 point ABCD  ada kekurangan yaitu point Degree atau  tingkatan pencapaian peserta didik yang diharapkan setelah mengikuti serangkaian proses pembelajaran. 

Sesegerakan mungkin perbaiki. Ada beberapa hambatan pada saat kami melakukan presentasi yaitu satu teman kami yang berperan sebagai penjawab yaitu pa Zaenal tidak bisa melakukan perannya karena terkendala signal tetapi dengan kerjasama hambata tersebut dapat terselesaiakan sehingga kami dapat sukses menyelesaikan sesi ini dengan cukup memuaskan. Banyak manfaat yang kami peroleh dari sesi ini. Saya jadi mengetahui bagaimana mengintegrasikan pembelajaran berdiferensiasi ke dalam sebuah RPP.  RPP yang dapat mengakomodir kebutuhan belajar peserta didik.

Di hari kedua, saya melakukan Refleksi terbimbing. Kami diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan pemantik yang makin memperkuat kami meningkatkan pemahaman terkait pembelajaran berdiferensiasi. Di aktivitas ini tidak ada hambatan yang dirasakan karena di sesi ini bagaimana CGP menggali lebih dalam konsep pembelajaran berdiferensiasi. 

Saya lebih memahami bahwa Pembelajaran Berdiferensiasi merupakan proses siklus mencari tahu tentang siswa dan merespons belajarnya berdasarkan perbedaan. Ketika guru terus belajar tentang keberagaman siswanya, maka pembelajaran yang profesional, efesien, dan efektif akan terwujud.

Adapun aktivitas yang saya lakukan di refleksi terbimbing ini tergambar dalam dokumentasi berikut:

Gambar 2 Refleksi Terbimbing

Aktivitas ketiga yaitu demonstrasi kontekstual. Di aktivitas ini kami diminta membuat Rencana pembelajaran berdiferensiasi dan mengevaluasi efektivitas RPP yang dibuat oleh sesama rekan CGP. (peer assessment). Saya membuat RPP berdiferensiasi dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik ditinjau dari Profil Belajarnya.  

Profil belajar yang terdapat di RPP Berdiferensiasi yang dibuat saya itu tiga gaya belajar. Auditori anak yang akan lebih cepat memahami sebuah konsep dengan menyajikan dominasi suara dan saya buat sebuah rekaman untuk membantu anak auditori. Anak visual mereka akan lebih cepat menyerap suatu konsep dengan berbantuan gambar-gambar yang secara visual terlihat jelas oleh indera penglihatan mereka. Kinestetik, mereka belajar sambil mempraktekan konsep tersebut. 

Jadi akan cepat terpahami jika langsung dipraktekkan. Saya mengalami kesulitan mencari sebuah media yang membantu peserta didik dalam memahami suatu konsep matematika berdasarkan kebutuhana mereka. Karena matematika sejatinya sudah mulai bersifat abstraksi untuk anak usia sekolah. tetapi dengan menggali berbagai sumber referensi masalah ini dapat terselesaikan.

Berikut peer assessment yang dilakukan antar CGP dalam aktivitas ruang demonstrasi kontekstual

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Gambar 3 Ruang Demontrasi Kontekstual

Aktivitas penutup di minggu ke-10 yaitu Elaborasi Pemahaman, mengelaborasi pemahamannya tentang pembelajaran berdiferensiasi lewat proses tanya jawab dan diskusi. Ruang untuk menyampaikan keraguan dan persepsi tentang potensi hambatan dalam implementasi. Ruang elobarasi pemahaman diinstrukturi oleh Ibu Dias Rismasari dengan peserta seluruh CGP Angkatan 2 Kabupaten Majalengka. Dalam aktivitas ini tidak ada hambatan yang begitu krusial karena sebelumnya kita telah melalui proses untuk memahami materi.

Berikut dokumentasi elaborasi pemahaman 

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Gambar 4 Ruang Elaborasi Pemahaman

2. Feelings (Perasaan)

Saya antuias dan semangat mengikuti aktivitas pembelajaran di minggu ke-10. Saya jadi mampu menyusun RPP berdiferensiasi. Paham bagaimana menyusun pembelajaran yang menyelaraskan dengan karakteristik peserta didik sekolah saya. Mulai tergambar treatment seperti apa yang dapat diambil oleh saya sebagai bentuk tindakan yang mempertimbangkan kebutuhan belajar peserta didik.

3. Findings (Pembelajaran)

Informasi, pengetahuan dan pengalaman baru akan diterima oleh saya sebagai calon guru penggerak pemimpin pembelajaran. Salah satu aplikasi nyata bagaimana seorang guru harus menghamba pada anak adalah mengintegrasikan pembelajaran berdiferensiasi terhadap pelaksanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Pembelajaran yang mengakomodir seluruh kebutuhan peserta didik dari minat, kesiapan belajar dan profil belajar peserta didik.

Butuh waktu dan proses yang tidak sebentar adalah Menciptakan Lingkungan belajar yang mendukung. Lingkungan yang Setiap orang di kelas akan menyambut dan merasa disambut dengan baik, Setiap orang dalam kelas tersebut saling menghargai, Murid merasa aman secara pisik dan psikis, lingkungan yang Apa saja harapan bagi pertumbuhan, Guru mengajar untuk mencapai kesuksesan, 

Ada keadilan dalam bentuk yang nyata, lingkungan yang Guru dan siswa berkolaborasi dalam membangun pertumbuhan dan kesuksesan bersama, dan membangun atsmosfir lingkungan kelas yang positif Jika lingkungan belajar tersebut secara otomatis akan tercipta pembelajaran berdiferensiasi. Lingkungan tersebut tercipta jika ada peran serta seluruh pemangku kepentingan di sekolah berjalan bersinergis bergerak dan saling menggerakan lingkungan yang memberikan hak-hak setiap peserta didik yang menumbuhkembangkan minat peserta didik secara holistic.

4. Future (Penerapan)

Saya coba memberikan pemahaman yang efektif kepada guru-guru yang dari strategi, pendekatan dan perlakuan kepada peserta didik masih bersipat tradisonal dan mengakar kepada mereka. Yang menganggap Hanya ada satu definisi keunggulan yaitu intelektual. Guru sangat jarang memperhatikan Minat dan profil belajar peserta didik. 

Saya akan coba memperhatikan kemampuan siswa dalam memilih  aktifitas  belajar  yang  sesuai  dengan  gaya  belajar  yang  dimiliki  akan membantu   menghindarkan   siswa   dari   pengalaman   belajar   yang   tidak   tepat, membosankan  dan  cenderung  pasif. Oleh  karena  itu  penting  bagi  siswa  untuk memahami gaya belajar yang milikinya agar siswa mampu belajar secara aktif dan efektif serta dapat melakukan improvisasi setiap proses belajar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun