Mohon tunggu...
Muhammad Wahyudi
Muhammad Wahyudi Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance writer

I am Muhammad Wahyudi, a bachelor in international relations. I am interested in economic, political and pop culture issues.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bantuan Kecil yang Besar dan Membahagiakan

31 Desember 2020   17:52 Diperbarui: 31 Desember 2020   18:17 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2020 merupakan tahun yang cukup sulit bagi kebanyakan dari kita. Orang tua, pelajar, mahasiswa, pekerja, pedagang, pengusaha, pemerintah, kita semua. Pandemi Covid-19 ini banyak merenggut hal-hal yang ada di antara kita, dari pekerjaan hingga orang-orang yang berarti. 

Namun, Pandemi Covid-19 juga membawa hal-hal yang positif jika kita ingin membuka sudut pandang secara lebih luas. Pandemi Covid-19 mengajarkan kita tentang betapa berharganya kebebasan yang selama ini kita artikan tidak begitu berarti, mengajarkan kita pentingnya hidup sehat hingga mengajarkan untuk hidup lebih adaptif.

Karena Pandemi Covid-19 ini juga pandangan penulis tentang kemanusiaan berubah. Dimana sebelumnya pandangan penulis tentang kemanusiaan yang digiring oleh opini dan konten-konten yang lalu lalang pada media sosial mengatakan bahwa di era modern ini, kemanusiaan sudah luntur, kemanusiaan sudah langka dan kemanusiaan sudah kalah oleh egoisme dan individualisme.

Ternyata tidak, masih banyak orang diluar sana yang tebal rasa kemanusiaannya. Buktinya ada banyak donasi-donasi yang “laris manis” untuk berbagi, memberi dan menyantuni korban-korban yang terdampak Pandemi Covid-19. Bukankah hal tersebut menjadi penanda bahwa masih banyak rasa kepedulian satu sama lain di antara kita.

Secara personal, tahun 2020 bagi penulis merupakan tahun yang penuh dengan ups and downs, khususnya pada bidang akademik dimana sebelumnya penulis memiliki target untuk menyelesaikan studi pada pertengahan tahun namun semesta memiliki rencana berbeda, studi penulis baru rampung pada penghujung tahun 2020. Tidak apa, realita kadang memang berbeda dengan ekspektasi.

Setelah lulus, mental harus lebih tangguh lagi. Melihat realita teman-teman kuliah yang lulus lebih cepat namun masih jobless. Seperti ditampar kenyataan bahwa mencari pekerjaan setelah lulus kuliah bukan perkara mudah, di tengah pandemi pula, dimana ekonomi baik dari level makro hingga mikro sangat terdampak karena Pandemi Covid-19 ini.

Sejak sebelum lulus kuliah, penulis memang masih menjaga hubungan dengan teman-teman satu angkatan yang telah lulus. Entah sekedar menyapa, menanyakan kabar hingga bertanya dimana mereka bekerja. Tidak sedikit dari mereka yang menjawab belum mendapat pekerjaan. Terkadang, bertanya demikian disertai perasaan khawatir akan melukai perasaan mereka.

Namun, untuk menghindari hal tersebut biasanya penulis menawarkan bantuan untuk membantu membagikan lowongan pekerjaan yang penulis kadang temui pada media sosial. Sebuah bantuan kecil yang kadang mereka respon dengan antusias.

Penulis merasa dengan berbagi walaupun dengan hal kecil seperti demikian dapat memberikan dampak yang positif terhadap orang lain. Karena penulis pun pernah merasa hopeless terhadap suatu hal dan bantuan kecil dari lingkungan sekitar dapat berarti banyak.

Tidak disangka, ternyata ada teman yang berjodoh dengan lowongan pekerjaan yang penulis pernah bagikan. Sahabat penulis tersebut diterima bekerja pada salah satu Bank Pelat Merah di Jakarta. Mendengar kabar tersebut, penulis turut berbahagia. Sangat bahagia.

Bahwasanya, penulis dapat memberikan sedikit manfaat kepada sesama. Hal yang tidak disangka selanjutnya adalah sahabat penulis tersebut memberi sebuah hadiah kepada penulis atas kelulusan dari perguruan tinggi. Katanya, dia ingin berbagi kebahagiaan atas pekerjaan yang telah dia dapat saat ini dan momen yang tepat adalah saat kelulusan penulis.

Hadiah yang diberi kepada penulis memang bukan barang yang mahal atau mewah, namun secara personal hadiah tersebut memiliki value tersendiri dan akan menjadi barang yang cukup memorable bagi penulis. Kebetulan barang hadiah tersebut dikirim oleh teman penulis melalui jasa JNE.

Barang hadiah tersebut datang dengan keadaan yang masih sangat rapih, meskipun secara ukuran dapat dikatakan cukup besar. Ketika penulis mengabari teman penulis terkait kiriman hadiahnya telah diterima, betapa terkejutnya dia karena waktu pengantaran yang lebih cepat dari estimasi waktu yang seharusnya.

Mungkin pihak JNE tahu bahwa paket yang dititipkan kepada mereka merupakan barang yang memiliki nilai istimewa sehingga dari mereka pun bekerja dengan cepat. Mungkin ungkapan penulis diatas hanyalah cocoklogi absurd.

Namun yang jelas, di antara penulis dan teman penulis beserta hadiah yang diberikan, ada JNE sebagai pihak penyambung yang telah bekerja dengan baik dan menambah kebahagiaan di antara kami berdua.

Melalui cerita penulis ini, JNE sebagai sebuah perusahaan jasa pengiriman telah turut andil berbagi kebahagiaan kepada customer-customernya dengan melakukan pengiriman tepat waktu.

Bagi penulis, JNE yang sudah malang melintang di dunia jasa pengiriman membuktikan bahwa mereka merupakan perusahaan yang memiliki kredibilitas karena memiliki performa pengiriman yang baik, dan menjaga kondisi fisik paket itu sebuah keharusan yang telah mereka penuhi juga. Ibarat industri hiburan, JNE adalah seorang diva kondang yang patut menjadi role model baik bagi pesaing maupun perusahaan lain dalam industri yang berbeda. Good Job JNE! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun