Mohon tunggu...
yudi biantoro
yudi biantoro Mohon Tunggu... Guru - Guru BK

Penyuka kata-kata, pengejar diksi bermakna...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mencintaimu

28 September 2023   21:59 Diperbarui: 28 September 2023   22:02 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mencintai mu,..

Mengingatmu hanya  berakhir harap,

karena setiap titik yang ada di kamu adalah perwujudan ku.

Pernah suatu hari aku mencoba membuat tanya dengan kata ragu, dan rasamu menangkapnya sama.

Pernah ku merasa suka, kamu pun merasai  sama, kita seperti dua raga yang berwujud berbeda namun memiliki rasa yang sama.

Kita adalah sepasang rahasia yang tak  bertaut sempurna.  

Pertautan yang banyak diberi jeda. Bukan tentang hati yang tak saling menyapa, tapi waktu yang sudah jelas akan memberi bentang jarak yang retak sempurna.

Kita bersama saling tau, Aku menyayangimu dibatas yang tak ku tau, dengan banyak ingin yang tidak bisa di semogakan.

Aku mencintaimu dengan keterbatasan ku, namun hanya selalu berharap yang terbaik untukmu.

Semoga yang maha baik selalu menyayangimu, sayangku.

Terima kasih untuk tiap senyummu yang tidak pernah ada henti. Yang banyak membuat ku heran tapi tak bisa ku ingkari membuatku makin menyukai.

Catatan kita tak berujung usai,  di kertas yang kamu semai dari rindumu yang merah jambu.

Kita tuliskan rahasia-rahasia indah dalam bilah-bilah puisi, dalam sepi.  

Mengharap Yang Maha Baik memberi cerah ;

"Tuhan kalau pun dia bukan jodohku, aku terima karena memang kita dipertemukan diwaktu yang bukan seharusnya.

Tapi Tuhan, paling tidak biarkanlah aku menempati hati nya untuk berteduh dan  berlindung dalam kehangatan jiwanya, karna dia Engkau ciptakan menjadi satu satunya, dan Engkau tetap pertemukan juga dengan ku. 

Tuhan, biarkan semesta menjadi tempatku dan dia mengkreasi rasi bintang dan rembulan, siang dan malam, awan dan senja, berharmoni dalam indahnya.

Kita tau, semua berakhir di restu Mu."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun