Mohon tunggu...
yudianto
yudianto Mohon Tunggu... -

pengajar matematika smp pgri 1 kepanjen

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Harapanku Menjadi Guru

9 Oktober 2015   15:16 Diperbarui: 9 Oktober 2015   15:29 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

  • Harapanku menjadi guru  

 

Assalamu'alaikum wr. wb,

Alhamdulillaah, akhirnya bisa nulis juga disini.

Di era modern yang serba canggih, yang internet ada digenggaman siswa-siswi kita, yang siswanya lebih melek IT dibanding guru yang masih banyak yang gaptek, kehadiran seorang guru tetaplah sangat diperlukan kehadirannya. Hal ini mengingat begitu besar pengaruh yang datang melalui dunia IT khususnya internet, sehingga diharapkan seorang guru diharapkan dapat menjadi penyeimbang dari derasnya informasi yang diterima siswa dari dunia IT. Yang tak kalah derasnya adalah layar televisi yang sering menampilkan kekerasan, berita-berita mengenai pimpinan yang ditangkap karena korupsi dan aneka info negatif yang pasti akan mempengaruhi tingkah laku siswa. Seperti peristiwa akhir-akhir ini ada siswa yang tega membunuh temannya sendiri.

Untuk meredam itu semua, guru diharapkan dapat membimbing dan mengajak siswa gnerasi penerus kita ini untuk selalu  berbuat baik, dan seorang guru juga bisa memberikan contoh tutur kata yang sopan, tingkah laku dan perbuatan  yang baik, saling menghormati dan selalu meluangkan waktunya jika siswa membutuhkan nasehat atau bimbingannya. Guru dituntut untuk bisa memberi  motivasi sekaligus inspirasi kepada siswa-siswinya. Guru diharapkan bisa menjadi sosok yang bisa digugu dan ditiru.  

Namun saat ini, seperti kita tahu, negara kita sedang mengalami masalah berat dibidang ekonomi, yang mau tidak mau jelas mempengaruhi seorang guru, karena mahalnya harga kebutuhan pokok, sehingga tidak sedikit guru yang nyambi profesi lain untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Hal ini banyak dilakukan guru-guru yang mengajar di luar negeri (sekolah swasta maksud saya, seperti saya).

Melalui tulisan ini saya berharap, mudah-mudahan pemerintah menambah perhatiannya untuk guru-guru swasta seperti saya  ini walaupun siswa-siswa swasta itu umumnya siswa yang tidak diterima di sekolah negeri, karena nilainya yang tidak masuk kriteria sekolah negeri, tapi mereka tetap merupakan aset bangsa generasi penerus kita nanti. Marilah kita berusaha menyiapkan generasi  penerus kita dengan sebaik-baiknya. 

Tetap semangat ya bapak ibu guru, walaupun dengan pendapatan yang minim, tapi yakinlah Allaah selalu bersama kita, hamba-hambaNya yang berjuang untuk menyebarkan ilmuNya.  Marilah senantiasa kita mendekat kepadaNya, karena pasti Allaah akan lebih memperhatikan hambaNya yang mau mendekat.

Tetap berjuang dan berdoa rekan-rekanku seprofesi, diiringi dengan selalu bersyukur kepadaNya.

Trims.

 

Wassalaamu'alaikum Wr. Wb.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun